Sempat Ragu hingga Disarankan Tolak Orderan, Driver Taksi Online Tewas Dirampok

Sebenarnya dia sudah diingatkan untuk hati-hati. Apalagi sekarang ini sudah banyak kejadian buruk yang menimpa driver online.

tribunsumsel.com/shinta
Anak kandung mendiang Sani, Mario, yang tak kuasa menahan tangis ketika menyaksikan jenazah ayahnya. 

Pekerjaan itu dijalani korban agar bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya.

Evakuasi jenazah Sani.
Evakuasi jenazah Sani. (tribunsumsel.com/shinta)

"Kita sama-sama tahu, berapa gaji honor. Jadi sejak lebih dari setahun belakangan dia juga jadi driver taksi online untuk menambah penghasilan.

Anaknya satu masih kuliah semester 1 dan satu lagi baru lulus SMA. Semuanya butuh biaya untuk hidup dan pendidikan,"ujarnya.

Di mata pihak keluarga, korban merupakan tulang punggung dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras dan bertanggung jawab.

Itulah mengapa, ketika tahu korban mulai bekerja sambilan sebagai driver taksi online, pihak keluarga terus mengingatkan agar ia berhati- hati ketika menerima orderan.

Khususnya saat malam hari dan disaat menerima orderan yang dirasa mencurigakan.

"Sebenarnya dia sudah diingatkan untuk hati-hati. Apalagi sekarang ini sudah banyak kejadian buruk yang menimpa driver online.

Tapi rupanya dia ikut jadi korban. Mungkin ini juga sudah jadi ajalnya Seperti ini," ujar Mulyono yang kembali tak kuasa menahan air matanya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga sangat berharap agar aparat kepolisian dapat menindak tegas para pelaku dan menegakkan hukuman berat kepada mereka.

"Kami paham bahwa segala tindak kejahatan sudah ada pasal yang mengatur hukumannya. Tapi kami juga berharap para pelaku kejahatan terhadap adik saya ini mendapat hukuman berat, bila perlu hukuman mati," ujarnya

Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di TPU Sematang Borang.

"Akan kami bawa dulu ke rumah duka sebab istri dan pihak keluarga lain juga ingin melihat jenazahnya. Baru kemudian akan kami makamkan di TPU Sematang Borang," ujarnya. 

Kronologi driver taksi online tewas dirampok

Ruslan Sani (43) warga RSS-C Griya Harapan Blok 3 E Kecamatan Sako Palembang, tewas usai menjadi korban perampokan, Sabtu (28/12/2019).

Rupanya, sebelum kejadian itu, korban sempat merasa ragu dengan orderan yang ia terima.

Admin komunitas Driver Royal Club (DRC), Holil mengatakan ia sempat mendapat telepon dari korban yang menanyakan saran mengenai orderan yang ia rasa mencurigakan itu.

"Korban tergabung dalam komunitas DRC sejak 4 bulan lalu. Sebelum menerima orderan itu, dia (korban) konfirmasi ke saya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved