Polda Lampung Bongkar Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Timur, Pelaku Belajar dari YouTube
Adapun barang yang disita meliputi 1 pucuk senjata api jenis revolver, 4 unit kerangka senpi, 3 batang besi laras panjang.
"Untuk peluru masih kami dalami, pelaku ini bisa dapat dari mana," ucapnya.
Informasi Masyarakat
Dalam kesempatan tersebut, Kombes M Barly Ramadany juga mengatakan, menggerebek pabrik senjata api ini berdasarkan informasi masyarakat pada 24 Desember 2019.
"Jadi informasi dari masyarakat di daerah Lampung Timur tepatnya di Dusun Sukadana Ilir Rt 001 Rw 001 Desa Sukadana Ilir Kecamatan Sukadana Lampung Timur ada sebuah rumah yang dijadikan sebagai tempat pembuatan senjata api ilegal," kata dia.
Dari informasi tersebut pihaknya melakukan penyelidikan. Polisi kemudian berhasil mengantongi identitas pelaku dan mengetahui tempat pembuatannya.
"Selanjutnya kami melakukan koordinasi dengan Tekab 308 Polres Lampung Timur untuk melakukan penggerebekan dan penangkapan. Penggerebekan pada Rabu, 25 Desember 2019, sekira pukul 19.00 WIB," terangnya.
"Malam itu kami lakukan penangkapan serta penggeledahan di rumah tersangka, saat dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti berupa senjata api rakitan ilegal beserta alat yang dipergunakan untuk membuat senjata api tersebut di bengkel yang ada di belakang rumahnya," beber dia.
Kombes M Barly Ramadany menambahkan, saat FW alias Fani Wijaya alias Saifu ditangkap, ia habis memakai sabu.
FW sendiri merupakan residivis dengan perkara narkoba.
"Jadi saat kami tangkap, kami juga mendapati sisa pakai narkoba," kata Barly, kemarin.
Adapun barang bukti yang diamankan yakni berupa dua botol sisa air yang digunakan untuk sabu-sabu dan lima klip sisa sabu-sabu.
Belajar dari YouTube
Kombes M Barly Ramadany meneruskan, dari hasil interogasi, pelaku bisa membuat senjata api setelah belajar autodidak melalui YouTube.
Tersangka merupakan wiraswasta yang pekerjaan sehari-harinya membuat pintu elektrik.
"Dari YouTube ini tersangka belajar membuat senjata api rakitan ilegal sejak sekira dari tahun 2016 awal sampai dengan sekarang," tuturnya.