Ikan Mati Mendadak di Lampung Utara
VIDEO Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Keramba Way Rarem, Lampura
Ratusan ton ikan mendadak mati di Keramba Bendungan Way Rarem Lampung Utara. Haidir Rianto (31) warga Desa Pekurun, Abung Pekurun Lampung Utara
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Noval Andriansyah
“Saya harap di tahun mendatang tidak terulang kembali matinya ikan di keramba Way Rarem,” kata Sanny Lumi.
Sanny Lumi mengatakan, sebenarnya, Way Rarem bukan kewenangan di Pemkab Lampung Utara, melainkan BKSDA Lampung.
Selain itu, lanjut Sanny Lumi, fungsi Bendungan Way Rarem sendiri bukan sebagai tempat perikanan, melainkan sebagai wilayah pengairan, pariwisata serta tempat konservasi alam.
Bingung Bayar Utang Bank
Petani keramba di Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, berharap pemerintah memberikan solusi terkait ratusan ton ikan mati mendadak.
Pasalnya, para petani keramba cemas karena modal untuk mengelola keramba didapat dari bank.
"Musibah seperti ini kita bongkar kosong. Padahal kami gadai bank untuk modal," kata Haidir Rianto, salah seorang pengelola Tambak, Sabtu (4/1/2020).
Dengan keadaan seperti ini, Haidir pun mengaku bingung, bagaimana cara membayar angsuran bank
"Harapannya pemerintah bisa kasih solusi karena kejadian ini dari Tahun 2014," tuturnya.
Para Petani juga mengaku, masih terikat utang dengan pemasok pakan.
"Kita masih terutang dengan mereka (pemasok pakan). Ngambil pakan tidak sedikit. Sebulan bisa 400-500 ton. Jadi utang bulan ini ditutup bulan depan," jelasnya.
Saat ini para Petani keramba sedang melakukan pembersihan keramba.
"Sekarang saya sedang beres-beres disemprot dan dikeluarkan semua (dari keramba). Kita bersih-bersih keramba," ucapnya.
Akibat Cuaca
Petani keramba di Keramba Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, menduga penyebab ratusan ton ikan mati mendadak karena cuaca yang tak menentu.
Matinya ikan secara mendadak itu sudah terjadi sejak Kamis (1/1/2020).