Tribun Lampung Selatan

Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan Lampung, Ini Imbauan BMKG: Tingkatkan Waspada

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia, hingga 14 Januari 2020.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
tribunlampung.co.id/tri yulianto
Ilustrasi gelombang tinggi - Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan Lampung, Ini Imbauan BMKG: Tingkatkan Waspada. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia, hingga 14 Januari 2020.

Satu di antaranya, yang berpotensi adanya gelombang tinggi, di perairan Lampung.

Kepala Stasiun BMKG Maritim Lampung, Andi Cahyadi mengatakan, gelombang tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter, berpotensi terjadi di perairan barat Lampung dan Selat Sunda bagian Barat dan Selatan.

“Hujan dengan sangat lebat berpotensi terjadi pada sore hingga malam hari dengan disertai angin kencang. Wilayah pesisir waspada hujan pada dini hari hingga pagi,” kata Andi Cahyadi kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (11/1/2020).

Menurut Andi Cahyadi, perubahan cuaca ini dipengaruhi oleh adanya sirkulasi Eddy di perairan barat Aceh.

Angin Kencang dan Gelombang Tinggi, Nelayan di Lampung Selatan Pilih Tak Melaut

Beberapa Daerah di Lampung Akan Diguyur Hujan Mulai Sore, BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir

Lokasi Tes CPNS 2019 di Lampung, 2 Tempat Tes CPNS di Bandar Lampung, 1 Pringsewu

Pasangan Kekasih di Lampung Jual Narkoba ke Kampung-kampung untuk Modal Nikah

Pola angin di Indonesia bagian utara, lanjut Andi Cahyadi, umumnya dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan 4-25 knot.

Sedangkan untuk wilayah Selatan Indonesia, kata Andi Cahyadi, angin bertiup dari arah Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan 4-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi, imbuh Andi Cahyadi, terpantau di perairan Selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian Timur, perairan Pulau Sawu, Perairan Kupang – Pulau Rotte.

Kemudian, Selat Sape bagian Utara, Laut Sumbawa dan Laut Flores.

"Kondisi ini berdampak pada peningkatan tingginya gelombang di sekitar wilayah tersebut," ucap Andi Cahyadi.

Saat ditanya kondisi di perairan Selat Sunda Utara, yang menjadi jalur penyeberangan ferry lintasan Bakauheni–Merak, Andi Cahyadi mengatakan, potensi ketinggian gelombang 1,5 – 2,5 meter, masuk pada katagori sedang.

BMKG, ujar Andi Cahyadi, mengimbau kepada para nelayan di kawasan pesisir dan juga pelayaran untuk memperhatikan ketinggian gelombang dan kecepatan angin terhadap keselamatan.

"Untuk perahu nelayan disarankan untuk tidak melaut pada kecepatan angin melebihi 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter," kata Andi Cahyadi.

Sementara untuk kapal tongkang, terus Andi Cahyadi, memperhatikan keselamatan pada kecepatan angin di atas 16 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,5 meter.

Lalu, lanjut Andi Cahyadi, kapal ferry memperhatikan keselamatan pada kecepatan angin di atas 21 knot dan ketinggian gelombang di atas 2,5 meter.

Kapal ukuran besar, sejenis kapal kargo dan pesiar, memperhatikan keselamatan pada kecepatan angin melebihi 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

“Untuk masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir yang berpotensi terjadi gelombang tinggi untuk meningkatkan kewaspadaannya,” kata Andi Cahyadi.

PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Bakauheni bersama dengan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOP) kelas V Bakauheni, mengingatkan para nahkoda untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Karena, pada pekan kedua bulan Januari ini di perairan selat Sunda berpotensi terjadi cuaca ekstrim.

Gelombang tinggi dan alun laut yang kuat.

“Kita bersama dengan KSOP tentu memberikan imbauan kepada para nahkoda untuk lebih berhati-hati. Kita sudah sampaikan kepada para nahkoda,” kata General Manajer PT. ASDP cabang Bakauheni, Hasan Lessy, Jumat (10/1/2020).

Menurut Hasan Lessy, hingga kini, kondisi pelayaran di pelabuhan Bakauheni berjalan normal.

Aktivitas sandar kapal ferry tidak mengalami kendala.

Peringatan Dini 4 November 2019

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini yang berlaku Senin, 4 November 2019.

Sejumlah daerah, berdasarkan perkiraan BMKG, akan terjadi hujan lebat dan gelombang tinggi.

Bahkan, di Perairan barat Lampung, tinggi gelombang bisa berkisar antara 2.50 meter hingga 4.0 meter (Rough Sea).

Simak peringatan dini yang dikeluarkan BMKG berlaku mulai besok Senin (4/11/2019) terkait hujan lebat dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia.

Berikut ini peringatan dini BMKG terkait dengan hujan lebat disertai petir dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini tentang adanya hujan lebat dan gelombang tinggi yang terjadi pada Senin (4/11/2019) besok.

Dalam peringatan dini ini, BMKG mendeteksi akan adanya gelombang tinggi yang akan menerjang wilayah Indonesia dengan tinggi hingga empat meter.

Selain itu, BMKG juga mengimbau di wilayah-wilayah berikut ini muncul awan gelap (Cumulonimbus), dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Berikut sejumlah wilayah di Indonesia, yang berpeluang mengalami gelombang tinggi dan berpotensi cuaca buruk, dikutip dari laman resmi bmkg.go.id :

Tinggi Gelombang 0.5 - 1.25 m (Slight Sea) :

Perairan timur Kep.Simeulue

Perairan Kep.Mentawai - Padang

Perairan utara Kep.Anambas - Kep.Natuna

Selat Karimata bag.selatan

Laut Jawa

Perairan Kalimantan Timur

Selat Makassar

Laut Bali bag.timur

Selat Sumba

Selat Ombai

Laut Banda

Perairan selatan Kep.Sermata hingga Kep.Tanimbar

Perairan Kep.Kei – Kep.Aru

Laut Arafuru

Perairan selatan P.Yos Sudarso – Merauke

Laut Sulawesi bag.barat

Perairan Kep.Sangihe – Kep.Talaud

Perairan selatan Sulawesi Utara

Laut Maluku bag.selatan

Laut Seram

Laut Halmahera

Perairan Raja Ampat bag.utara

Perairan Sorong bag.selatan

Teluk Cendrawasih

Perairan Amamapare

Tinggi Gelombang 1.25 - 2.50 m (Moderate Sea) :

Laut Natuna Utara

Perairan utara Sabang

Perairan barat Aceh

Perairan barat Kep.Simeulue hingga Kep.Mentawai

Samudra Hindia barat Aceh hingga Mentawai

Perairan utara dan timur P.Enggano

Perairan barat Bengkulu

Selat Bali bag.selatan

Selat Badung

Selat Lombok

Selat Alas - Selat Sape bag.selatan

Perairan selatan P.Sumbawa hingga P.Sumba

Laut Sawu

Perairan selatan P.Sawu - P.Rote

Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara

Laut Maluku bag.utara

Perairan utara Halmahera

Perairan Manokwari

Perairan utara P.Biak hingga Jayapura

Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua

Tinggi Gelombang 2.50 - 4.0 m (Rough Sea) :

Perairan barat dan selatan P.Enggano

Perairan barat Lampung

Selat Sunda bag.barat dan selatan

Perairan selatan selatan Jawa hingga P.Bali

Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan P.Bali

Wilayah yang Terdampak Cuaca Buruk Berupa Hujan Lebat Disertai Petir :

Perairan timur P.Biak

Perairan utara Sarmi – Jayapura. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved