Tribun Lampung Selatan
Tahun 2019 Lampung Selatan Surplus Sapi Potong 19.579 ekor
Kabupaten Lamsel pada tahun 2019 lalu memiliki surplus ketersediaan sapi potong sebanyak 19.579 ekor.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2019 lalu memiliki surplus ketersediaan sapi potong sebanyak 19.579 ekor.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung Selatan Arsyad Husein mengatakan, surplus tersebut dihitung dari jumlah sapi siap potong ditambah pemasukan sapi baru.
Lalu dikurangi dengan jumlah pemotongan selama 1 tahun ditambah dengan pengeluaran sapi untuk keluar daerah selama 1 tahun.
“Sapi siap potong kita ada 32.712 ekor. Pemasukan selama 2019 sebanyak 38.019 ekor. Pemotongan 4.896 ekor, dan pengeluaran ke luar daerah sebanyak 46.256 ekor. Kita surplus 19.579 ekor,” kata Arsyad Husein kepada Tribun, Jumat (10/1).
Untuk kebutuhan daging sapi, ujarnya, bila mengaju pada kebutuhan perkapita nasional 2,8 kilogram perkapita pertahun.
Setiap tahunnya kebutuhan sapi untuk Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 20.678 ekor.
• 13 Sapi di Kupang Mati Terkapar Usai Tersambar Petir, di Lampung 19 Sapi Tewas Kecelakaan
• Pesta Sabu di Kandang Sapi, 6 Pria Dicokok Polres Lampung Tengah
• BREAKING NEWS Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Yos Sudarso Panjang
• Korban Lakalantas di Jl Yos Sudarso Panjang Muntah Darah
“Jika mengambil jumlah kebutuhan konsumsi pun, kita masih surplus 12.025 ekor. Tapi masyarakat kan tidak hanya konsumsi daging sapi. Ada yang konsumsi daging ayam potong dan juga ikan,” kata Arsyad.
Tidak hanya pada ketersediaan daging sapi. Untuk ayam potong dan telur ayam pun, ujar dirinya, Kabupaten Lampung Selatan juga surplus. Untuk ayam potong produksi mencapai 14.068.799 kilogram pada tahun 2019 lalu.
Sedangkan untuk telur ayam ras, produksi pada tahun 2019 lalu sebanyak 16.850.629 kilogram.
“Tapi data konsumsi untuk ayam potong dan telur di 2019, masih dalam perhitungan. Tapi kita tetap surplus,” ujar Arsyad.
Dirinya mengatakan, produksi sapi potong, ayam potong dan telur di tahun 2019, mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2018.
Untuk sapi kenaikannya sebesar 12,5 persen. Untuk ayam potong kenaikannya 10,6 persen dan telur ayam kenaikannya 6,7 persen.
“Sedangkan untuk konsumsi, kecendrungannya tetap. Karena di tahun 2019, daya beli masyarakat tidak mengalami kenaikan. Hasil produksi, sebagian besar dikirim ke luar daerah,” kata Arsyad.
Sapi Bunting Mengeluarkan Air Mata Berlutut di Rumah Jagal, Batal Dipotong Berkat Seorang Dermawan
Seekor sapi memicu gerakan donasi massif warganet.
Bagaimana tidak, rekaman video sapi menyebar viral di media sosial WeChat dan Weibo memperlihatkan adegan yang mengiris hati semua penontonya.
Sapi itu terlihat berlutut di depan rumah jagal sambil mengeluarkan air mata.
Meski ditarik, sapi yang tengah bunting itu tak mau beranjak sedikit pun.
Ia seperti bergeming ingin menolak ajalnya di tempat jagal.
Sebagaimana dilansir Mail Online, Kamis (9/1/2020), video ini menyebar viral hingga memicu gerakan massif warganet yang menggalang dana untuk menebus sapi itu.
Dengan begitu ia akan terhindar dari rumah jagal.

Menurut laporan The Paper, peristiwa ini terjadi di rumah jagal di daerah Shantou, di Provinsi Guangdong pada Minggu (5/1/2020).
Pemilik sapi bernama Lin Wangbo mengatakan bahwa sapi itu mengeluarkan air mata sambil menekuk kedua kaki depannya.
Ia mogok, tak mau beranjak sedikit pun untuk diarahkan ke tempat penjagalan.
Guangdong TV menyebutkan bahwa sapi itu dalam keadaan bunting.
Jika dia manusia, mereka memperkirakan bahwa sapi itu tengah memohon agar dilepaskan dari penjagalan.
Setelah video itu menyebar viral, begitu banyak komunitas pecinta binatang yang mendatangi rumah jagal untuk melakukan penawaran agar sapi itu dibebaskan.
Seseorang yang baik hati akhirnya menyumbang uang sekitar Rp 49 juta untuk membebaskan sapi itu.
Beruntung baik itu rumah jagal maupun pemilik sapi sepakat.
Sapi ini pun akhirnya dilepaskan dan diserahkan kepada Kuil Buddha setempat.
Dalam video terpisah, diperlihatkan adegan saat beberapa orang mengendarai truk datang ke tempat jagal untuk mengambil sapi itu.
Sapi itu berlutut lagi seperti mau berterima kasih kepada penyelamatnya.
Menurut Sina.com, sapi itu tetap berlutut selama satu menit di depan pengemudi setelah tiba di kuil.
Sapi ini telah diadopsi oleh Kuil Singa Emas di Jieyang.
Penyumbang juga memberikan uang sebesar 4.000 yuan kepada kuil untuk menutup biaya perawatan sapi. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)