Suami Istri Tewas di Kamar, Terungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jasadnya Diautopsi
Terdengar pembicaraan anggota piket dan keluarga korban, bahwa tujuan mereka mendatangi Polresta Manado, untuk melakukan penolakan autopsi.
Detik-detik Penemuan Jasad
Kasat Reskrim AKP Thommy Aruan mengungkapkan kronologis penemuan mayat suami istri tersebut berawal saat teman korban perempuan mendatangi kos kedua korban atas perintah bos.
Korban seharusnya sudah mulai bekerja pada pukul 14.00 tapi belum masuk kerja hingga pukul 16.00 Wita.
Andika Otaya (19), teman kantor korban mengintip ke dalam kamar.
Dia melihat bercak darah di dinding kamar, maka bersama penjaga mendobrak pintu kamar korban.
Mereka melihat kedua korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dalam keadaan berlumuran darah.
AKP Thommy Aruan beserta anggota Sat Reskrim Polresta Manado masih menunggu hasil autopsi di RS Bhayangkara.
"Untuk wanita ada beberapa luka akibat senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya. Nanti jumlahnya kita lihat lebih jelas pada saat hasil autopsi keluar.
Kegiatan penyelidikan, akan kita rangkum akan kita analisa dan simpulkan kira-kira peristiwa yang terjadi apa dari saat ini," ujar AKP Thommy.
Warga Ramai di TKP
Ramainya warga tersebut sampai ke sudut-sudut jalan.
Warga yang berkerumun mengakibatkan kondisi lalu lintas sangat padat sampai dengan Sabtu pukul 19.36 Wita.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) penikaman persis berada di dalam lorong kos-kosan sebelah toko parfum, kawasan Jalan Nasi Kuning di Kota Manado.
Beberapa warga ada yang merekam TKP, ada juga yang live.
Di dalam lorong tersebut terdapat aparat kepolisian Korps Sabhara dan beberapa Babinsa.
Di dalam lorong tersebut masih tercium bau darah.
Kamar kos kosan TKP tersebut tepat berada di sudut ruangan.
Saat ini di depan kamar kos tersebut diberi police line.
Kedua korban dibawa ke RS Bhayangkara oleh ambulans polisi pada sekitar pukul 19.30 Wita.
Diduga Bunuh Diri