Presiden Prabowo Sudah Tahu Ada Dalang Kerusuhan Demo, "Saya Akan Hadapi!"

Presiden Prabowo Subianto secara tegas akan menghadapi pihak-pihak yang ingin mengacaukan jalannya pemerintahan yang saat ini dipimpinnya.

TribunJakarta.com/Bima Putra
PRABOWO JENGUK KORBAN - Presiden RI, Prabowo Subianto, saat membesuk korban demo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/8/2025). Prabowo mengaku mendapat laporan jika ada dalang di balik kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto secara tegas akan menghadapi pihak-pihak yang ingin mengacaukan jalannya pemerintahan yang saat ini dipimpinnya.

Penegasan itu disampaikan Prabowo Subianto merespons aksi demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah tempat, akhir Agustus kemarin.

Menurut Prabowo, ada dalang di balik kerusuhan yang terjadi dalam aksi demo di sejumlah tempat tersebut.

Dalang kerusuhan adalah sebutan yang digunakan untuk seseorang atau sekelompok orang yang secara sengaja dan terencana memicu, mengorganisir, atau memprovokasi terjadinya kerusuhan massa. Mereka bekerja di balik layar, menggerakkan massa untuk melakukan tindakan anarkis seperti perusakan, penjarahan, atau kekerasan.

Istilah "dalang" mengacu pada perannya yang mengendalikan sebuah pertunjukan (dalam hal ini, kerusuhan) tanpa terlihat secara langsung oleh banyak orang, layaknya seorang dalang wayang.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunJakarta.com, kericuhan pecah di sejumlah daerah termasuk Jakarta pada Kamis hingga Minggu (28-31/8/2025).

Di Jakarta, massa terbelah, ada demonstran dari buruh, mahasiswa hingga driver ojol menyuarakan aspirasi di pintu masuk gedung DPR RI, soal menolak tunjangan fantastis Anggota DPR hingga soal ketenagakerjaan. Namun, di area lain, ada juga massa yang ricuh dan bentrok dengan polisi.

Pada Jumat malam (29/8/2025), bahkan bentrokan berlarut melewati pukul 18.00 WIB, waktu unjuk rasa yang diatur Undang-Undang, hingga massa membakar sejumlah fasilitas publik seperti halte TransJakarta dan pos polisi.

Bahkan, pada malam yang sama di Makassar, Sulawesi Selatan, gedung DPRD Makassar dibakar pendemo hingga mengakibatkan empat Aparatur Sipil Negara (ASN) meninggal dunia.

Aksi pembakaran juga terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Gedung DPRD Solo, Gedung DPRD Kabupaten Kediri, dan Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat, hingga Gedung Negara Grahadi, kantor Pemerintah provinsi Jawa Timur.

Prabowo mengatakan, ada demonstran yang benar-benar menyuarakan aspirasi, dan taat dengan aturan yang berlaku.

Namun, menurutnya, demonstran yang ricuh hingga melawan petugas dan melakukan pembakar adalah perusuh yang dari awal berniat untuk membuat kerusuhan.

Dari laporan yang didapat Prabowo, para perusuh ini dikirim ke titik demonstrasi dan dipersenjatai petasan.

"Kalau demonstran murni yang baik justru oleh aparat harus  dilindungi. Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh Undang-Undang. Tapi ada ketentuannya, demonstrasinya harus damai, harus sesuai Undang-Undang. Jadi undang-undang mengatakan kalau mau demonstrasi harus minta izin dan izin harus dikasih, dan berhentinya jam 18.00."

"Di banyak tempat, saya dapat laporan datang truk-truk di situ ada petasan-petasan yang berat yang besar dan ini anggota (polisi) banyak kena petasan," kata Prabowo usai menjenguk anggota polisi yang terluka usai mengamankan demonstrasi akhir Agustus 2025, di RS Polri Kramat Jati, Senin (1/9/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved