Longsor di Bandar Lampung
Warga Sempat Dengar Gemuruh Sebelum Material Batu Besar Menghantam Rumah
Sebelum material batu menghantam rumah di Kaliawi, warga sempat dengar gemuruh disusul teriakan minta tolong.
Penulis: Joviter Muhammad | Editor: Reny Fitriani
Ari yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban mengaku awalnya mendengar suara gemuruh dari atas bukit.
Tak lama kemudian, terdengar seperti pecahan kaca.
Rupanya batu tersebut menghantam rumah kakaknya.
Kata Ari, Tukul pun mengira batu tersebut menimpa anaknya.
"Semua selamat cuma kakak saya luka sedikit," terangnya.
Wanita Hamil Korban Longsor Digotong Pakai Sarung untuk Berobat ke Puskesmas
Euis (35), korban longsor di Bogor yang sakit parah terpaksa digotong menggunakan dua lapis sarung dan sebilah bambu untuk dibawa ke Puskesmas sejauh sekitar 22 km.
Wanita asal Desa Pasir Madang tersebut dalam kondisi hamil dan harus menjalani perawatan medis ke Puskesmas yang ada di Sukajaya.
Dia digotong oleh beberapa keluarganya dan tetangga dengan jalan kaki selama hampir 3 jam lamanya.
Suami Euis, Rozak (35) mengatakan bahwa istrinya mengandung dengan umur kandungan 3 bulan.
Namun, istrinya itu mengalami pendarahan sehingga harus dibawa segera ke puskesmas terdekat meski harus menempuh jarak 22 km karena akses yang lumpuh.
"Kayaknya kelelahan. Badan dia gak kuat karena sudah tiga hari ini makannya sedikit-sedikit, karena stok makan gak banyak," kata Rozak.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Jumat (3/1/2020), Euis digotong melewati beberapa titik jalur lumpur tanah longsor yang sudah menutupi akses jalan.
Tidak hanya itu, warga yang menggotong Euis juga harus menuruni jalan setapak yang cukup terjal serta jembatan bambu darurat.
Beberapa kali warga yang menggotong harus terpeleset karena kontur tanah basah dan licin karena hujan gerimis yang mengguyur. (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)