Tribun Lampung Utara
Dokter Spesialis RSUD Ryacudu Masih Mogok Kerja, Ketua DPRD Lampura Sidak. Besok Akan Ketemu Sekda!
Tidak ada pelayanan rawat jalan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi tetap berlanjut, Selasa (14/1/2020).
Penulis: anung bayuardi | Editor: Teguh Prasetyo
Romli menyesali jika persoalan yang terjadi di rumah sakit karena masalah insentif yang belum terbayarkan sepenuhnya sehingga menyebabkan penghentian pelayanan.
Sebab, dampaknya masyarakat menjadi jadi terkatung-katung.
• Dokter Spesialis Tidak Beri Pelayanan Bagi Pasien Rawat Jalan, Poliklinik RSUD Ryacudu Lumpuh
Selain itu, dampak mogok dari dokter, warga yang sudah berobat ke dokter umum dan diharuskan menebus resep, jadi tidak bisa.
Karena prosesnya tidak bisa diterima BPJS. Karena yang mengetahui obat-obatan kepada pasien haruslah dokter spesialis bukan dokter umum.
“Berhenti melayani itu berdampak sangat luas,” tandasnya.
Menurutnya, dengan disumpah seorang dokter bertanggung jawab penuh untuk bekerja, apalagi sudah digaji.
Dokter yang bekerja di pelosok tidak mendapatkan penghasilan besar hanya alakadarnya saja.
Mengenai belum sepenuhnya insentif yang dibayarkan, Romli sepakat agar pemerintah daerah memperhatikan hal tersebut.
"Tetapi harus diingat juga kondisi keuangan dulu, karena terlalu banyak persoalan yang ada saat ini di Kabupaten Lampung Utara," pungkasnya.
• Dokter Spesialis Mogok Kerja Lantaran Insentif Belum Dibayar, Pasien RS Ryacudu Lampura Telantar
Besok Sekda Siap Bertemu
Pekjabat Sekretaris Kabupaten Lampung Utara, Sofyan mengimbau seluruh dokter spesialis untuk tetap mengutamakan pelayanan terhadap pasien.
“Saya harap persoalan ini tidak berlarut-larut. Saya mengetuk hati nurani para dokter untuk menjalankan tugas dengan baik,” jelasnya.
"Besok siang saya akan berjumpa dengan para dokter spesialis untuk membicarakan hal-hal yang dipertanyakan itu. Mudah-mudahan ada jalan terbaiknya," pungkasnya. (tribunlampung.co.id/anung bayuardi)