Happy Camp Institute, Pelopor Pendidikan Karakter di Lampung
Bagi kamu yang aktif di organisasi, pasti tidak asing dengan Happy Camp Institute (HCI).
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Daniel Tri Hardanto
Selalu Terpantau
Setelah dilakukan kegiatan, HCI menghimpun para peserta tersebut ke dalam satu wadah yang bernama Forum Komunikasi Siswa (Fokus).
Dari sana, akan terpantau perkembangan dari para peserta yang dahulu pernah dididik oleh HCI.
"Forumnya bisa diakses di Instagram, Facebook dan grup WhatsApp," ujarnya.
Saat ini jumlah anggota Fokus mencapai ribuan dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan HCI.
"Jadi setiap ada kegiatan HCI kita ajak mereka gabung," kata Herry.
Bukan Trainer Biasa
Bercita-cita memberikan pendidikan karakter yang baik kepada masyarakat, HCI menyadari kehadiran trainer yang kompeten.
Trainer atau pelatih yang mengisi materi di HCI wajib mengikuti ujian terlebih dahulu.
Mereka akan diminta untuk mempresentasikan topik tertentu yang disaksikan oleh beberapa orang.
"Sebagai trainer paling enggak harus punya kemampuan menyampaikan informasi yang baik, jadi kita uji dulu di situ," jelasnya.
Ujian tersebut baru bisa dilaksanakan ketika anggota HCI sebelumnya sudah menjadi asisten trainer terlebih dahulu.
Mereka belajar tentang materi, cara penyampaian dan detail teknis dari trainer yang didampingi tersebut.
Tak berhenti sampai sana, para trainer juga diwajibkan mengikut beberapa rangkaian pelatihan lainnya.
"Kita ada yang namanya TOT atau Training of Trainer, ini untuk internal trainer setiap tiga bulan," ujarnya.
TOT tersebut bentuknya bisa bermacam-macam, seperti materi, outbound dan lain-lain.
Untuk TOT terakhir kemarin dilaksanakan dalam bentuk outbond di Wira Garden.
"Mereka outbond itu nggak cuma main, ada value yang didapet dan bisa diteruskan ke pada para peserta," kata dia.
Selain itu, HCI juga mewajibkan trainer untuk turut serta dalam acara atau seminar di luar HCI.
"Biasanya seminar-seminar ESQ Ari Ginanjar yang kita wajibkan untuk ikut," kata Herry.
Harapannya, ilmu yang didapatkan dari seminar tersebut bisa di sebarkan kepada peserta pelatihan atau training mereka.
Materi Jempolan
Keistimewaan lain yang ditawarkan HCI adalah materinya yang selalu berkembang.
Dari seminar ke seminar selalu ada pembaruan dalam informasi yang disampaikan oleh para trainer.
"Ini cara kita untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman," terangnya.
Dengan demikian, tidak ada istilah kurang update (kudet) di HCI.
Hanya saja, memang ada beberapa poin-poin pokok yang berusaha disampaikan di setiap materi.
Yakni himbauan jangan merokok, pacaran dan narkoba.
"Pokoknya hal-hal yang tidak mereka dapatkan di ruang kelas dan berkaitan dengan attitude, kepemimpinan, dan kepedulian sosial," jelas Herry.
Setiap materi yang diberikan juga disampaikan secara padat.
"Contohnya kalo tentang rokok, kita sajikan juga video-videonya, dampak-dampaknya," kata dia.
Perumusan materi yang sangat matang tersebut seringkali menuai respon positif, baik dari para peserta maupun pendamping.
"Beberapa waktu lalu, HCI adakan kegiatan seminar tentang rokok buat siswa SMA, tapi pembinanya tersentuh dan ikutan nggak ngerokok juga," ungkapnya sambil mengenang.
Jangkauan Kian Meluas
Jika kini HCI masih berfokus pada pelajar, mahasiswa dan instansi-instansi tertentu, Herry mengatakan akan memperluas jangkauannya.
"Kedepannya kita bakal gandeng juga adik-adik di SMP," kata dia.
Memperluas cakupan ke pelajar tingkat yang lebih kecil diakui Herry membutuhkan metode khusus.
Mulai dari isi hingga cara penyampaian materi harus didesain khusus agar bisa diterima dengan baik.
"Kalau SMA, bisa dibilang sudah dewasa. Tapi kalau SMP masih banyak sifat anak maminya, itu masih jadi hambatan," paparnya.
Meski begitu, Herry dan tim mengaku siap untuk merambah ke siswa SMP di tahun 2020 mendatang.
Ketika ditanya soal kemungkinan menjangkau siswa SD, ia menjawab sudah kepikiran, namun masih harus menyiapkan formula yang tepat.
"Walaupun karakter anak SD sekarang nggak separah SMA, tapi ini juga jadi perhatian kita," katanya menambahkan.
Selain cakupan offline yang diperluas, HCI juga berevolusi secara masif di media sosial yakni Instagram.
Berdasarkan pantauan tribunlampungwiki.com, feednya selalu penuh dengan postingan-postingan kegiatan dan mulai merambah ke video motivasi.
"Itu masih belajar jugam harapannya bisa menjangkau banyak orang juga secara online," pungkasnya.
(Tribunlampungwiki.com/Kiki Kovilia)
Videografer Tribunlampung.co.id Wahyu Iskandar