Tribun Lampung Selatan

Pokdarwis Masih Temukan Tukik di Pantai Minang Rua

Pantai Minang Rua di Desa Klawi, Kecamatan Bakauheni memiliki ikon Tukik (anak penyu).Karena pantai ini, menjadi lokasi penyu untuk bertelur.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
net
Ilustrasi Tukik - Pokdarwis Masih Temukan Tukik di Pantai Minang Rua 

Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Pantai Minang Rua di Desa Klawi, Kecamatan Bakauheni memiliki ikon Tukik (anak penyu).

Karena pantai ini, menjadi lokasi penyu untuk bertelur.

Pasca tsunami melanda pesisir pantai Kabupaten Lampung Selatan pada akhir tahun 2018 silam, sempat terbersit kekhawatiran penyu yang kerap bertelur di pantai Minang Rua akan hilang.

Apalagi, fasilitas pelestarian anak penyu yang dimiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pantai Minang Rua turut juga akibat tsunami.

Kekhawatiran pada pencinta hewan penyu dan Pokdarwis pantai Minang Rua ini, tidaklah terbukti.

Penyu laut tetap mendatangi pantai Minang Rua untuk bertelur.

Nikmatnya Nyeruit di Pantai Minang Rua, Perpaduan Ikan Bakar dan Pedasnya Sambal Menggoyang Lidah

Pantai Minang Rua Lampung Selatan Banyak Spot Instagramable

BREAKING NEWS Siswi SMAN 17 Bandar Lampung Tewas Terlindas Truk

BREAKING NEWS Polisi Gelar Rekonstruksi Penusukan di King Karaoke Pringsewu

“Tahun 2019 lalu, kita sempat menemukan adanya Tukik yang telah menetas di pantai. Kita memang sempat tidak terlalu mengawasi, karena pasca tsunami kondisi pantai mengalami dampak yang cukup parah,” kata Rian dari Pokdarwis pantai Minang Rua, Jumat (17/1).

Menurut dirinya untuk penyu ini biasanya akan mendatangi pantai pada kisaran bulan Juni-Agustus, untuk bertelur.

Sebelumnya, saat fasilitas penangkaran Tukik masih, Pokdarwis mengambil telur penyu ini untuk ditetaskan pada tempat penetasan khusus. Untuk kemudian setelah cukup besar, dilepaskan kembali ke habitatnya di laut.

Tapi, pasca rusaknya fasilitas penangkaran. Pokdarwis hanya bisa melakukan penangkaran secara sederhana dari swadaya.

Rian mengataka, ada kekhawatiran lain yang saat ini menjadi perhatian mereka.

Karena setahun yang lalu, warga nelayan sempat mendapati beberapa penyu yang mati.

“Terakhir, beberapa waktu lalu nelayan juga menemukan adanya seekor penyu yang mati. Setidaknya yang sudah diketahui ada 4 ekor yang mati,” ujar dirinya.

Menurut Rian, penemuan adanya penyu yang mati ini telah dilaporkan ke instansi terkait.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved