Penemuan Mayat di Lamteng
Mayat dengan Kondisi Tangan Terpisah di Bumi Ratunuban Sudah Mengeluarkan Aroma Tak Sedap
Sejumlah warga menyebutkan jika kondisi mayat dengan kondisi tangan terpisah sudah mengeluarkan aroma tak sedap.
Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BUMIRATUNUBAN - Terkait penemuan mayat dengan kondisi tangan terpisah, sejumlah warga menyebutkan jika kondisi mayat sudah mengeluarkan aroma tak sedap.
Mulyawan salah seorang warga mengatakan, aroma bau tak sedap sudah terendus sekitar 100 meter dari posisi mayat.
"Posisinya sudah busuk kayaknya, mas. Soalnya baunya itu sudah sangat menyengat, sehingga warga yang melihat pun tampak sudah menutup hidup semua," ujar Mulwayan, Selasa (21/1/2020).
Sementara Adi warga lainnya menyebutkan, selama ini kawasan tempat mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan memang bukan akses berlalu lintas warga kampung.
"Itu kan yang pertama kali menemukan orang mau ke kebun (karet). Sekitar dua atau tiga hari sebelumnya gak kecium (aroma busuk), karena kan lokasi itu (penumuan mayat) jauh dari perkampungan," ujar Adi
• BREAKING NEWS Warga Bumi Ratunuban Dihebohkan Penemuan Mayat dengan Kondisi Tangan Terpisah
• BREAKING NEWS Kepala Berdarah, Mayat Ditemukan Nelayan Tergeletak di Bibir Pantai Way Lunik
• BKD Bandar Lampung Masih Tunggu Jadwal per Sesi Tes SKD dari BKN, Pelamar CPNS Diimbau Rajin Cek
• Sebanyak 301 KPM di Lampura Mundur sebagai Penerima PKH, Kadissos Ungkap Alasannya
Warga di Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratunuban dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki.
Kondisi mayat tampak tangan kanan terpisah dari badan.
Kepala Kampung Bumi Ratu, Ahmad Yusuf Riadi menerangkan, penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki di perkebunan sawit itu pertama kali ditemukan oleh salah seorang warganya, Senin (20/1/2020), sekitar pukul 17.00 WIB.
“Warga menginformasikan bahwa telah ditemukan sesosok mayat tanpa identitas yang diduga seorang pria. selaku aparatur kampung, saya langsung meninjau lokasi tempat kejadian perkara yang didikatakan warga,” terang Ahmad Yusuf, Selasa (21/1/2020).
Ahmad Yusuf menyambungkan, saat sampai tempat kejadian perkara, warga tampak berkerumun di sekitar tempat ditemukannya mayat.
Setelah itu, Yusuf kemudian melapor ke kepolisian.
"Karena sudah ramai orang, dan warga menyebut itu mayat, kemudian saya langsung lapor Satreskrim Polres Lampung Tengah," terang Ahmad Yusuf.
Kepala Berdarah, Mayat Ditemukan Nelayan Tergeletak di Bibir Pantai Way Lunik
Warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan mayat pria, Kamis (9/1/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan, kondisi jenazah tergeletak di bibir pantai.
Mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh Samaun.
Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu melihat sesosok mayat saat hendak melaut.
Samaun kaget melihat ada mayat tertelungkup di pinggir pantai.
"Jadi tadi itu saya mau melaut. Saya kaget saat lihat ada mayat tergeletak dengan pakaian serbahitam," kata Samaun.
Pada wajah korban, kata Samaun, terdapat bercak darah.
Saat ini, polisi sudah tiba di lokasi penemuan mayat.
Mayat Ditemukan di Selokan Depan Kantor Kejaksaan, Terungkap Ucapan Terakhir Korban ke Istri
Sesosok mayat laki-laki ditemukan di selokan depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung, Rabu (8/1/2020).
Jenazah ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB.
Polisi lalu menduga, mayat tersebut merupakan korban kecelakaan tunggal saat melintas di jalan itu.
Berikut, fakta penemuan mayat sebagaimana dirangkum Tribunlampung.co.id.
1. Dalam selokan
Seorang saksi mata, Sutrisno mengungkapkan, awalnya ia duduk di lapak usaha servis kipas angin miliknya.
Kemudian, ia melihat sesosok tubuh di dalam selokan.
"Kok saya lihat selokan ada orang di dalam, selokan berwarna hitam. Saya langsung kasih tahu polisi kalau ada mayat," katanya.
Selain jenazah, motor yang diduga digunakan korban turut masuk ke dalam selokan.
Motor Honda Beat warna merah hitam itu bernopol BE 2413 AMX.
2. Kecelakaan tunggal
Polisi mengungkapkan bahwa mayat yang ditemukan di depan kantor Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, diduga tewas karena kecelakaan tunggal.
Hal tersebut disampaikan Kanit Reskrim Polsek Sukarame, Bandar Lampung, Ipda Bustomi Dendy.
Bustomi Dendy menuturkan, kesimpulan sementara itu didapat setelah petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Jadi memang, dugaan sementara yang bersangkutan ini (korban) lakalantas," kata Bustomi Dendy, Rabu (8/1/2020).
Bustomi memastikan, tak ada indikasi percobaan pencurian.
"Memang ini karena lakalantas. Karena, barang milik korban semuanya masih utuh dan tidak ada yang hilang," ucap Bustomi Dendy.
"Seperti, motor yang dikendarai korban, tas, hingga dompet semuanya masih ada," lanjut Bustomi.
3. Idenditas korban
Tetangga korban yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, korban bernama Syaiful (35).
Ia adalah warga Pondok Permata Biru Blok A Nomor 11 Sukarame Baru.
Korban sehari-hari bekerja sebagai sales obat-obatan.
"Sehari-hari jadi sales obat, selalu antar obat-obatan," terangnya.
"Jadi Pak Syaiful ini tetangga saya di Pondok Permata Biru Blok A Nomor 11 Sukarame Baru."
"Korban meninggalkan istri dan dua orang anak," papar dia.
4. Dikenal sosok bergaul
Seorang tetangga korban, Peri mengungkapkan, Syaiful dikenal sebagai sosok yang bergaul dan rajin ikut gotong royong bersih-bersih kampung.
Menurut Peri, Syaiful juga termasuk orang yang taat beribadah.
"Sosoknya bagus dan baik, orangnya mudah bergaul di lingkungan sekitar rumah," kata Peri, Rabu (8/1/2020).
Rencananya, almarhum Syaiful akan dikebumikan di TPU Permata Biru, Karang Sari.
Saat ini, masyarakat sekitar rumah duka dan keluarga masih menunggu jenazah untuk divisum di RSUDAM.
"Kami menunggu jenazah dan direncanakan akan langsung dimakamin malam ini," kata Peri.
5. Pamit ke rumah teman
Duka mendalam dirasakan Desi Darmawati, istri Syaiful korban.
Desi mendatangi TKP setelah diberitahu tetangganya.
Saat melihat jenazah korban di dalam selokan di depan kantor Kejaksaan Negeri, Desi menangis sejadi-jadinya.
Desi kemudian dibopong tetangga korban yang menemaninya.
Desi pun menceritakan pertemuan terakhir dengan suaminya.
"Semalam memang suami saya itu pergi mau ke rumah temannya. Tak bilang mau ke daerah mana. Cuma bilang ada perlu, gitu saja bilangnya," kata Desi Darmawati.
Menurut Desi, Syaiful meninggalkan rumah sekitar pukul 22.00 WIB.
Polisi menduga mayat di dalam selokan di depan kantor Kejaksaan Negeri Bandar Lampung merupakan korban kecelakaan tunggal. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)