Penuturan Keluarga ABK yang Jasadnya Dibuang ke Tengah Laut

Rasyid melihat sebuah foto yang sangat mirip dengan adiknya. Ia juga membaca keterangan ABK dibuang ke tengah laut.

Editor: wakos reza gautama
Handover
Pelaut asal Enrekang, Alfatah, dilaporkan meninggal di atas kapal dan jenazahnya dibuang di laut. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, ENREKANG - Seorang Anak Buah Kapal ( ABK) asal Enrekang, Sulawesi Selatan Muhammad Alfatah meninggal di kapal dan jasadnya dibuang ke laut, 27 Desember 2019.

Keluarga sebenarnya sangat berharap jenazah Alfatah dibawa ke kampung halamannya.

"Kami sangat ingin melihat jenazahnya, tapi mungkin itu sudah hal yang mustahil," ungkap kakak kandung Alfatah, Rasyid, seperti dikutip dari Tribun Timur, Senin (20/1/2020).

Alfatah dikabarkan meninggal dunia di atas kapal karena sakit.

Rasyid enggan berspekulasi mengenai kebenaran penyebab kematian adiknya.

Viral ABK Meninggal di Kapal dan Jasadnya Dibuang ke Laut, Kenapa Jenazah Tak Dikubur?

Ketika Pohon-pohon di Monas Ditebang di Era Anies Baswedan

Kronologi Kapal yang Ditumpangi Wartawan Terbalik di Tengah Laut Labuan Bajo

Fakta Baru Kasus Pelajar Bunuh Begal, Tak Dituntut Hukuman Berat sampai Soal Pernikahan

"Kami tidak ingin berpikir macam-macam terkait penyebab kematiannya, karena sudah diikhlaskan," katanya.

Keluarga juga menggelar salat gaib di rumah mereka untuk mendoakan almarhum.

Komunikasi terakhir

Alfatah adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara pasangan Hardin dan Rali'.

Ia merupakan lulusan SMK Pelayaran Lintas Nusantara di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Sejak tahun 2017, kata Rasyid, adiknya tersebut mulai berlayar.

Rasyid mengaku, terakhir berkomunikasi dengan adiknya itu sejak setahun yang lalu.

"Terakhir komunikasi setahun lalu, saat ini dia (Alfatah) masih di Hong Kong, pas di bandara menuju Korea dia sempat nelepon, dan setelah itu tidak pernah ada kabar lagi," ujarnya.

Tahu dari media sosial

Kabar kematian Alfatah baru diketahui oleh keluarga setelah viral di media sosial.

Rasyid melihat sebuah foto yang sangat mirip dengan adiknya.

Ia juga membaca keterangan ABK dibuang ke tengah laut.

Tak lama kemudian, ia menerima sebuah surat yang menyebut bahwa adiknya telah tiada.

"Pas viral bersamaan itu ada surat datang," ujarnya.

Surat itu mengabarkan, adiknya telah meninggal dunia.

Dibuang ke laut

Alfatah dikabarkan meninggal setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.

Hal itu tercantum dalam surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Alfatah disebutkan mengalami bengkak pada kaki dan wajah, nyeri dada dan napas pendek.

Meski sempat diberikan obat, kondisi Alfatah tak kunjung membaik.

Alfatah kemudian dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa (sebuah negara kepualauan di Samudra Pasifik) lalu dibawa ke rumah sakit.

Pemindahan dilakukan pada 27 Desember 2017 pukul 13.30 WIB.

Delapan jam setelah dipindahkan, Alfatah meninggal.

Jasad Alfatah akhirnya dibuang ke laut.

Alasannya, letak daratan masih jauh hingga ketakutan penyakit menular yang bisa menjangkiti kru lainnya. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved