Tarif Rp 100 Juta, BKNI-RI Bangun 2 Faskes Lansia Berbasis Wisata di Lampung
Faskes yang menelan anggaran senilai Rp 80 miliar tersebut dibangun oleh Badan Ketahanan Nasional dan Internasional Republik Indonesia (BKNI-RI).
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dua kabupaten di Lampung akan memiliki fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi (medical ecotourism senior living).
Keduanya adalah Lampung Tengah dan Pesawaran.
Faskes yang menelan anggaran senilai Rp 80 miliar tersebut dibangun oleh Badan Ketahanan Nasional dan Internasional Republik Indonesia (BKNI-RI).
Presidium BKNI-RI RM Tri Harsono menjelaskan, baru dua kabupaten di Lampung itu yang akan dibangun fasilitas untuk kaum jompo tersebut.
Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan di setiap kabupaten dibangun tiga titik faskes lansia.
• BKNI-RI Bangun Faskes Lansia Rp 80 Miliar di Lampung Tengah
• Alur Rujukan BPJS Kesehatan Tahun 2020, Mulai Faskes Tingkat Pertama hingga Rujukan Balik
• Dikabarkan Jadi Tempat KPK Periksa 6 Saksi, Kantor BPKP Bandar Lampung Sepi
• Merugi Rp 1 M Lebih Akibat Kebakaran, Pemilik Rumah Sekaligus Tepekong: yang Penting Nyawa Selamat
"Kami baru survei lokasi di Lampung. Sepertinya Lampung Tengah dan Pesawaran yang sudah siap," kata Tri saat berkunjung ke kantor Tribun Lampung, Jumat (24/1/2020) petang.
Namun, kata dia, semuanya tergantung kesiapan masing-masing daerah, termasuk dukungan pemkab.
"Semakin cepat kesiapannya, seperti lahan, jaminan keamanan, dan lainnya, semakin cepat pula faskes ini dibangun. Karena semua tak bisa lepas dari peran pemerintah daerah dan juga masyarakatnya," tuturnya.
Tri menerangkan, faskes lansia berbasis wisata ekologi ini akan dibangun di seluruh Indonesia.
Lampung sendiri menjadi provinsi ketujuh di Indonesia setelah Aceh, NTB, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Papua.
Dia menjelaskan, faskes lansia berbasis wisata ekologi dibangun atas dasar minimnya fasilitas serupa untuk kaum jompo, khususnya di luar negeri.
"Jadi sasaran utamanya adalah lansia dari luar negeri. Dengan adanya faskes ini, diharapkan mereka bisa mendapatkan pelayanan eksklusif berbasis wisata," jelas Tri.
Untuk mendapatkan fasilitas dan pelayanan premium, kata Tri, para lansia asing harus merogoh kocek Rp 100 juta.
Pelayanan kelas atas tersebut mulai dari penjemputan di rumah hingga ke lokasi.
"Mereka bisa memilih lokasi sesuai keinginan. Masa tinggal maksimal enam bulan dan bisa diperpanjang," beber Tri.