Beredar di WA 2 Perawat RS Sardjito Terjangkit Virus Corona, Ini Kata Pihak Rumah Sakit
Lalu, benarkah ada dua perawat di Rumah Sakit Sardjito yang tertular virus corona?
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, YOGYAKARTA - Sebuah pesan yang menyebutkan adanya dua perawat di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sardjito Yogyakarta tertular virus corona beredar luas di aplikasi pesan WhatsApp baru-baru ini.
Adapun pesan tersebut dikirimkan oleh pihak yang mengaku sebagai Kepala Bagian Operasional Sardjito.
Narasi dari pesan tersebut adalah sebagai berikut:
"Pak tolong diinformasikan kepada teman2 taxol maupun konven….bila jemput pnumpang di sarjito diharuskan memakai masker...sehubungan dengan pen
yebaran virus seperti Wuhan dari China…pagi ini sudah ada 2 perawat yg tertular…terima kasih."
Lalu, benarkah ada dua perawat di Sardjito yang tertular virus corona?
Mengonfirmasi hal itu, Kompas.com menghubungi Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Sardjito, Banu Hermawan.
• 12 Mahasiswa Aceh Terjebak di Wuhan China Tempat Wabah Virus Corona
• Virus Corona Serang China, Sambil Berteriak Warga Berebut Minta Tes Virus, Bali Siagakan 5 Ribu Obat
• Viral Penjual Tahu Cantik, Kerap Terima Pesan dengan Nada Melecehkan, hingga. . .
• Sosok Ardian yang Bersihkan Rambut Sarang Tikus Sukiyah, Ternyata Pernah Keluar Masuk Penjara
Tidak benar
Banu mengatakan, informasi mengenai adanya dua perawat dari RSUP Sardjito yang tertular virus corona adalah tidak benar alias hoaks.
Selain itu, katanya, di RSUP Sardjito Yogyakarta tidak ada jabatan yang bernama Kepala Bagian Operasional (Kabag Op) Sardjito.
"Itu kabar hoaks yang menyesatkan masyarakat," kata Banu saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020).
Banu menegaskan bahwa semua perawat di RSUP Sardjito tidak ada yang terkena atau tertular virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Selain itu, seluruh perawat di RSUP Sardjito juga telah melakukan pemeriksaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
"Setelah dicek kesehatan, semua perawat hasilnya negatif (tidak ada)," jelasnya lagi.
Pihaknya saat ini belum mengetahui secara pasti dan masih mendalami siapa yang pertama kali menyebarkan pesan tersebut.