Tribun Bandar Lampung

Duka Keluarga ASN Bandar Lampung yang Tewas di Kebun Sawit, Istri Terus Menangis, Anak Pingsan

Ahmad Chaidir diduga menjadi korban pembunuhan. Mayatnya ditemukan di tengah kebun sawit Lampung Tengah.

Penulis: Joviter Muhammad | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Joviter
Yasir, putra bungsu korban meratapi batu nisan sang ayah yang ditemukan tewas di area perkebunan sawit, akhirnya dimakamkan di TPU Pahoman, Minggu (26/1). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Isak tangis keluarga pecah seketika, saat jenazah Ahmad Chaidir tiba di rumah duka di Kelurahan Rajabasa Raya, Bandar Lampung, Minggu (26/1/2020).

Ahmad Chaidir diduga menjadi korban pembunuhan.

Mayatnya ditemukan di tengah kebun sawit di Lampung Tengah dengan kondisi termutilasi pada Senin, 20 Januari 2020 lalu.

Mobil ambulans pengangkut jenazah Ahmad Chaidir (54) tiba di rumah duka, sektiar pukul 12.30 WIB.

PNS Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Lampung Tengah, Anak Ungkap Pertemuan Terakhir

Candra Safari Lagi Tidur saat Ditangkap KPK, Tak Sadar Kadis PUPR Lampura Ikut Tertangkap

Antisipasi Virus Corona, Diskes Lampung Tinjau Bandara Raden Inten II dan RSUDAM

Kedatangan jenazah Aparatur Sipil Negara (ASN) UPTD Panjang tersebut langsung disambut isak tangis keluarga.

Istri korban, Rosiawati, langsung berderai air mata saat melihat suaminya sudah terbungkus kain kafan.

Ia yang sedang dalam kondisi stroke, hanya bisa memandanginya jasad suami yang berada di dalam ambulans.

Jasad sang suami tidak bisa dibawa turun.

Hal tersebut karena kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk itu.

Almarhum pun tidak bisa dimandikan.

Namun, jenazah almarhum tetap disalatkan sesuai syariat Islam.

Selanjutnya, korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pahoman.

Iringan mobil ambulans mengantar jenazah sampai ke TPU.

Tangis Rosiawati tak kunjung henti. Ia yang kesulitan untuk berjalan kaki terus dipandu kerabat menuju liang lahat.

Suasana duka makin terasa, saat sejumlah keluarga ikut larut dalam kesedihan.

Sambil sesenggukan, Rosiawati berusaha mengiklaskan kepergian sang suami untuk selamanya.

"Ya allah..," teriak Rosiawati histeris.

Ketiga putra Rosiawati yang awalnya tegar melepas kepergian sang ayah akhirnya ikut larut dalam kesedihan.

Bahkan putra sulungnya, Ariansya jatuh pingsan di tengah pemakaman.

Sulung dari tiga saudara ini tak kuasa melihat jasad sang ayah terkubur dalam tanah.

Wajah sendu masih terpancar pasca siuman.

"Kamu yang sabar, doakan bapak supaya tenang di sana," ujar keluarga berusaha menenangkan Ariansya.

Putra sulung korban, Yasir mengatakan, tak terima atas apa yang menimpa keluarganya.

Ia menduga ayahnya menjadi korban pembunuhan.

Dugaan tersebut dikuatkan dengan ditemukannya sejumlah luka dijasad korban.

Pemakaman PNS Tewas Tanpa Tangan di Kebun Sawit, Istri: Ya Allah. . .

Diam-diam Kadis PUPR Dapat Jatah 8 Proyek, Suruh Candra Safari yang Garap

Kisah Seniman Lukis di Lampung Selatan, Tetap Menghasilkan Karya Meski Minat Masyarakat Kurang

Kematian Ahmad menimbulkan tanda tanya.

Kerabat korban termasuk Yasir menduga jika pelaku yang menyebabkan hilangnya nyawa Ahmad Chaidir merupakan orang dekat korban.

 Karena itu ia berharap kepada pihak kepolisian segera mengungkap tabir misteri penyebab kematian korban.

"Saya ingin tahu apa? Apa yang membuat orang itu tega membunuh bapak saya," ujar Yasir.

Salah satu kerabat korban, Novranda mengatakan, masih menunggu hasil pemeriksaan tes DNA yang dilakukan pihak RS Bhayangkara.

"Sempat terjadi perdebatan mengenai identitasnya (jenazah korban). Tapi dilihat dari ciri ciri pakaiannya, ya ini ayahnya Yasir (anak korban)," beber Novranda.

Meskipun pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian korban dan menunggu hasil tes DNA, keluarga sepakat untuk memakamkan jenazah korban secepat mungkin.

Setelah mendapat rekomendasi dari pihak RS Bhayangkara, Minggu (26/1) siang, jenazah Ahmad Chaidir akhirnya dikebumikan.

"Seandainya hasil DNA menyatakan ini bukan keluarga kami, ya anggap saja pahala bagi kita sesama umat manusia dalam menguburkan jenazah," katanya.

Sementara kasus penemuan korban di tengah kebun sawit Lampung Tengah dengan kondisi tangan terpisah sudah ditangani oleh Polda Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyatakan belum dapat disimpulkan mengenai kematian korban, termasuk dugaan pembunuhan yang dituduhkan pihak keluarga.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan post mortem termasuk melakukan autopsi dalam dan luar jenazah," jelasnya, selain mengumpulkan keterangan saksi orang terakhir yang bertemu dengan korban.(Tribunlampung.co.id/muhammad joviter husein)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved