Penemuan Mayat di Bandar Lampung
Dugaan Sementara Polisi, Umin Tewas karena Dibunuh, Kapolsek Sukarame: Tunggu Hasil Visum
Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan mengatakan korban diduga menjadi korban pembunuhan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan mengatakan korban diduga menjadi korban pembunuhan.
"Dugaan sementara dibunuh, namun belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil visum dari rumah sakit," kata Evinater Allagan, Rabu 29 Januari 2020.
Evinater Allagan meluruskan terkait dugaan keluarga adanya motif pencurian kambing, tidaklah benar.
"Kami sudah klarifikasi dengan beberapa saksi, jika semalam saksi melihat beberapa kambing naik ke atas, jadi belum bisa dipastikan motifnya pencurian, masih kami dalami lagi motifnya," ujar Evinater Allagan.
Evinater Allagan tak menampik jika korban saat ditemukan, kaki dan tangannya terikat serta mengeluarkan darah.
"Untuk lebih pastinya, apakah korban pembunuhan, kita tunggu hasil visumnya," imbuh Evinater Allagan.
• Sudah Terbujur Kaku, Syamsuri Langsung Peluk Keponakannya: Tangan Terikat, Mulut Dilakban
• Keberanian Siswi SD di Lampung Selamatkan Diri dari Aksi Penculikan, Ini yang Dilakukannya
• Hotel Tertinggi di Sumatera 36 Lantai, Sisa 8 Lantai, Deretan Gedung Pencakar Langit di Lampung
• Sebelum Ditemukan Tewas, Umin Masih Sempat Ngopi dan Cas Ponsel, Paman Korban: Pasti Pembunuhan!
Masih Misteri
Penemuan mayat remaja 17 tahun di gubuk ladang, kompleks pergudangan Arpin, Sukabumi, Bandar Lampung, Rabu (29/1/2020), masih menjadi misteri.
Korban yang diketahui bernama Umin (17), tewas dengan tangan terikat dan mulut dilakban di dalam gubuk.
Tak hanya itu, kambing miliknya pun hilang 5 ekor.
Diduga kuat Umin dibunuh kemudian para pelaku mencuri kambingnya.
Proses evakuasi korban diduga pembunuhan, Umin (17) berlangsung dramatis.
Pasalnya, salah seorang paman korban, Syamsuri, histeris hingga hampir pingsan saat jenazah Umin dibawa ke mobil ambulans.
"Umin, biadab kamu orang yang tega bunuh dia, tega!" seru Syamsuri yang tak kuasa menahan emosinya seraya menangis, Rabu 29 Januari 2020.
Para aparat, termasuk Babinsa Campang Raya pun berusaha menenangkan emosi Syamsuri.
Pantauan Tribunlampung.co.id, evakuasi jenazah korban cukup sulit, lantaran antara akses jalan utama berlumpur.
Jenazah korban pun dibawa menggunakan kantong jenazah dan diangkat menuju mobil ambulans yang berjarak 500 meter.
Istri Syamsuri, Suhelan mengatakan, jika Umin hidup sebatang kara semenjak ditinggal oleh ayahnya.
"Ayahnya sudah gak ngurus semenjak nikah lagi, ayahnya di Jawa, kerjaannya Umin memang angon kambing," tuturnya sembari menahan air mata.
Kata Suhelan, Umin jarang pulang ke rumahnya, namun lebih sering kerumah kakaknya, Gatot, karena jaraknya dekat.
"Kalau ngincer kambing, kambingnya saja (diambil) jangan dia (Umin) dibunuh, dia itu gak ada yang ngurus, bapaknya sudah nikah lagi," katanya sembari menangis.
Diduga Dibunuh Tengah Malam
Sesosok mayat yang ditemukan di gubuk ladang kompleks pergudangan Arpin, Sukabumi, Bandar Lampung, diduga dibunuh pada Selasa (28/1/2020) malam.
Dugaan tersebut, disampaikan paman korban yang lainnya, Gatot.
Menurut Gatot, selepas magrib korban yang diketahui bernama Umin (17), sempat pulang ke rumah Gatot.
"Semalam ini masih ketemu pulang, pakai baju ini tapi jaketnya tidak, kayaknya itu dipakai saat mau tidur," ujar Gatot di lokasi kejadian, Rabu (29/1/2020).
Gatot mengatakan, korban pulang ke rumahnya sekira pukul 19.00 WIB untuk makan.
"Dia (korban) juga masih sempat ngopi sambil cas hp, terus istri saya nanya udah penuh belum, nanti lampunya dinyalain takut ada ular, dan malam jangan keluar, hujan," ingat Gatot dalam pertemuan terakhirnya.
Tetapi, lanjut Gatot, keponakannya itu malah keluar rumah.
Gatotnya pun memastikan jika keponakannya dibunuh lantaran hewan ternak miliknya hilang 5 ekor.
"Kambing (awalnya) ada 17 ekor, tinggal 12 ekor, hilang 5 ekor, pasti ini pembunuhan," tegas Gatot.
Tak Dengar Suara Aneh
Penghuni gudang tak mendengar ada suara aneh saat malam kejadian.
Salah seorang penghuni gudang Arpin, Sukabumi, Adi mengaku, tak mendengar ada suara yang aneh pada Selasa (28/1/2020) malam.
"Saya semalam gak dengar ada suara orang teriak minta tolong, semalam saya di sini (gudang)," ujar Adi, Rabu, 29 Januari 2020.
Adi mengaku, pada Selasa malam ia tidur lebih cepat sekira pukul 21.00 WIB.
"Saya memang sudah lama gak ngobrol sama korban (Umin), kenal ya kenal, saya kerja terus jaga gudang," tandas Adi.
Penemuan mayat yang ada di ladang komplek pergudangan Arpin, Sukabumi, Bandar Lampung, diduga korban pembunuhan.
Syamsuri paman korban menduga, keponakannya dibunuh oleh orang tak bertanggungjawab lantaran kondisi saat ditemukan tangan terikat dan mulut dilakban.
"Kambing ini hilang 5 ekor, mungkin pencurian, mungkin (dibunuh)," kata Syamsuri, Rabu 29 Januari 2020.
Syamsuri mengatakan, jika korban memang sehari-harinya tinggal di ladang kompleks pergudangan Arpin.
"Ya (tinggal di ladang) karena memang dia (Umin) ini jaga kambing di sini, selain ladang juga ternak," jelas Syamsuri yang tampak kebingungan saat diwawancara awak media.
Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi kejadian, saat ini tim inafis sedang melakukan olah TKP.
Puluhan warga pun berkumpul menyaksikan olah TKP yang dilakukan oleh polisi.
Langsung Peluk Keponakan
Penasaran pintu gubuknya masih tertutup, Syamsuri dapati keponakannya, Umin (17), sudah tak bernyawa.
Syamsuri menceritakan detik-detik ia mendapati mayat sang keponakan, awalnya ia mengecek ladang dan kambing pada Rabu (29/1/2020) sekira pukul 14.00 WIB.
"Saat saya taruh motor saya, terus lihat pintu gubuk masih tertutup," kata Syamsuri, Rabu (29/1/2020).
Syamsuri pun berinisiatif membuka pintu.
"Saya buka sedikit, loh kakinya (keponakan) kok terikat, saya buka lagi, saya jeritin dia diam," tutur Syamsuri.
Setelah pintu terbuka lebar, Syamsuri pun mendapati sang keponakan sudah terbujur kaku dalam kondisi tidur miring.
Spontan, Syamsuri langsung memeluk keponakannya itu.
Syamsuri mengatakan, sekujur tubuh Umin sudah kaku dan dingin.
"Tangannya sudah terikat ke belakang, saya lihat kepalanya ditutup dengan topi, pas saya buka topinya, mulutnya terlakban," sebut Syamsuri.
Syamsuri pun mengaku langsung mencari bantuan.
"Saya minta tolong ke bawah," tandas Syamsuri.
Geger Penemuan Mayat
Warga di Jalan Soekarno Hatta Komplek Pergudangan Arpin, Desa Lebak Kaur, Campang Raya, Sukabumi, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan mayat.
Mayat tersebut ditemukan di gubuk yang terletak di tengah ladang, Rabu 29 Januari 2020.
Saat ditemukan, kondisi jasad tanpa nyawa tersebut tangannya terikat dan mulut tertutup.
Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, korban diketahui bernama Umin (17) warga Jawa Barat.
Jasad Umin pertama kali ditemukan oleh pamannya saat akan menengoknya.
Namun pamannya kaget mendapati ponakannya tak bernyawa dalam kondisi terikat.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)