Lakalantas di Lampung Selatan
Ini Identitas Ibu dan Bayi yang Tewas Ditabrak Truk Tronton di Natar
Kapolsek Natar AKP Hendy Prabowo mengungkapkan, identitas korban meninggal dunia tersebut adalah Diana Yuntika (33) dan anak Fazura (1), warga Natar.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NATAR - Kejadian lakalantas di Natar, Lampung Selatan, Rabu (29/1/2020), yang mengakibatkan ibu dan bayi tewas dibenarkan oleh Polsek Natar.
Usai kejadian, anggota Polsek Natar langsung mengidentifikasi korban, yang meninggal dunia akibat ditabrak truk tronton itu.
Kapolsek Natar AKP Hendy Prabowo membenarkan kejadian lakalantas tersebut.
Hendy Prabowo mengungkapkan, identitas korban meninggal dunia tersebut adalah Diana Yuntika (33) dan anaknya Fazura (1), warga Dusun Tangkit Batu Muara Putih, Natar, Lampung Selatan.
"Tadi, anggota dikomandoi Panit Lantas Polsek Natar IPDA Wariki, mengecek TKP dan langsung melakukan rekonstruksi," ujar Hendy Prabowo saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).
Berdasarkan keterangan anggota, kata Hendy Prabowo, korban ditabrak truk tronton berwarna oranye dengan nopol BE9980BV yang dikemudikan Agus Muryanto, warga Jalan Dr Harun, Kota Baru, Bandar Lampung.
• BREAKING NEWS Ditabrak Truk Tronton di Natar, Ibu dan Bayi Tewas di Tempat
• Sudah Siapkan Ruangan Isolasi, RS Bob Bazar Kalianda Jadi Rujukan Penanganan pasien Virus Corona
• Misteri Remaja 17 Tahun Tewas Dalam Rumah di Lampung, Tangan Terikat dan Mulut Dilakban
• Sudah Terbujur Kaku, Syamsuri Langsung Peluk Keponakannya: Tangan Terikat, Mulut Dilakban
Ibu dan Bayi Tewas
Sebelumnya, kejadian lakalantas di Natar, Lampung Selatan, mengakibatkan ibu dan bayi meninggal dunia di lokasi kejadian, Rabu (29/1/2020).
Mengendarai motor Honda Beat warna putih, ibu dan bayi itu tewas setelah ditabrak truk tronton.
Saksi mata, Awi mengungkapkan, lakalantas tersebut terjadi sekira pukul 18.00 WIB tepat di depan minimarket yang berseberangan dengan diler mobil di Natar, Lampung Selatan.
"Ada 2 korban, ibu dan anaknya yang digendong langsung meninggal dunia seketika," kata Awi, Rabu (29/1/2020).
Awi menjelaskan, korban berjalan dari arah Bandar Lampung menuju Natar.
• Misteri Remaja 17 Tahun Tewas Dalam Rumah di Lampung, Tangan Terikat dan Mulut Dilakban
• Sudah Terbujur Kaku, Syamsuri Langsung Peluk Keponakannya: Tangan Terikat, Mulut Dilakban
• Syamsuri Histeris Lihat Keponakannya Dibawa Pakai Kantong Jenazah ke Ambulans: Biadab Kamu Orang!
• Hotel Tertinggi di Sumatera 36 Lantai, Sisa 8 Lantai, Deretan Gedung Pencakar Langit di Lampung
Menurut Awi, korban berusaha menghindari kerikil bekas galian pipa dengan melintas di bahu jalan.
"Lalu saat di TKP (tempat kejadian perkara) mau naik ke aspal, tapi motornya tergelincir, terus langsung jatuh," tutur Awi.
Seketika, lanjut Awi, dari arah belakang satu unit truk tronton melintas dan menyambar ibu dan bayi yang terjatuh tersebut.
"Warga langsung mencoba menolong korban, tapi sepertinya sudah meninggal dunia," kata Awi.
Warga lainnya, terus Awi, memberhentikan truk tronton yang menabrak ibu dan bayi tersebut.
Korban Tewas karena Lakalantas di Jalinsum Katibung Sudah Dijemput Keluarga
Sutikno, Warga Gedong Tatan Kabupaten Pesawaran yang menjadi korban kecelakaan di Jalinsum kilometer 25/26 Desa Babatan Kecamatan Katibung pada Senin (27/1/2020) sekira pukul 20.30 WIB, telah dijemput oleh pihak keluarga.
"Korban meninggal sudah dibawa oleh pihak keluarga pulang," kata Kanit Lakalantas Sat Lantas Polres Lampung Selatan, Ipda Ilham, Selasa (28/1/2020).
Sedangkan untuk korban luka, kata Ipda Ilham, sudah di rujuk ke rumah sakit.
"Korban luka-luka sudah di rumah sakit," imbuh Ipda Ilham.
Kecelakaan di Jalinsum KM 25/26 telah ditangani oleh unit lakalantas, Sat Lantas Polres Lampung Selatan.
Tips dari Polres Lampung Selatan dan Dishub
Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Selatan mengingatkan pengguna jalan yang melintas di jalinsum Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, untuk berhati-hati.
Ini dikarenakan jalinsum Katibung dikenal sebagai wilayah rawan kecelakaan lalu lintas.
Kanit Laka Lantas Polres Lampung Selatan Ipda Ilham mengatakan, pihaknya telah memasang banner imbauan berhati-hati di jalinsum Katibung.
Imbauan berupa mengingatkan pengemudi akan adanya tikungan tajam, jalur jalan menurun tajam dan juga titik-titik rawan kecelakaan.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pengemudi, khususnya untuk sopir truk angkutan barang.
Seperti untuk berhenti sejenak mengecek kondisi rem sembari mendinginkan mesin kendaraan ketika hendak memasuki jalur turunan tajam.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Lampung Selatan, Deni Wirawan menambahkan, untuk kendaraan yang mogok, harus memasang tanda segitiga dengan jarak 3-4 meter untuk mengingatkan pengendara lainnya.
“Kalau ada kendaraan yang mengalami kendala di badan jalan, pengemudi harus memasang tanda untuk mengingatkan pengendara lainnya untuk hati-hati,” ujar Deni.
Jika kendala terjadi pada malam hari, kata dia, pengemudi harus memberi tanda lampu untuk mengingakan pengendara lainnya. Seperti menghidupkan lampu reting.
“Lalu sedapat mungkin segera mengatasi kendala yang ada. Jika butuh waktu lama, sedapat mungkin meminta bantuan untuk bisa menepikan kendaraan agar tidak menghalangi kendaraan lainnya,” kata Deni.
Ruas jalinsum di Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, masuk dalam wilayah rawan kecelakaan lalu lintas.
Di awal tahun 2020 ini saja sudah terjadi dua kecelakaan maut di jalinsum Katibung, Lampung Selatan.
Lima nyawa melayang akibat kecelakaan maut tersebut.
Dua kecelakaan maut ini terjadi hanya dalam waktu satu pekan.
Pengguna jalan ruas jalinsum Katibung, Lampung Selatan, mengakui bahwa jalur ini merupakan 'jalur neraka'.
Selain konturnya yang ekstrem dimana terdapat turunan tajam, kurangnya lampu penerangan juga ditengarai jadi penyebab seringnya terjadi kecelakaan di jalinsum Katibung, Lampung Selatan.
Keluhan Penggguna Jalan di Jalinsum Katibung
Inilah yang dikeluhkan para pengguna jalan yang melintas di ruas jalinsum Katibung, Lampung Selatan.
Pada saat malam hari, jalur jalinsum Katibung gelap gulita.
“Rambu-rambu lalu lintasnya kurang. Terutama untuk penerangan jalan. Lampu jalannya banyak yang mati,” terang Agung, seorang sopir truk kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (28/1/2020).
Seharusnya, saran Agung, pada titik-titik rawan kecelakaan, ada penambahan rambu-rambu lalu lintas serta penerangan jalan.
"Sehingga pengendara yang melintas bisa lebih hati-hati dan lebih awas dengan kendaraan yang ada di depannya," tutur Agung.
Tentang hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan, Mulyadi Saleh mengatakan, pihaknya telah mengusulkan ke Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) wilayah Bengkulu-Lampung, untuk menambah rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan.
“Sudah kami usulkan di tahun 2020 ini. Tapi kami belum tahu apakah nanti dapat untuk penambahan rambu-rambu dan penerangan jalan untuk Jalinsum di Katibung,” kata dia kepada Tribunlampung.co.id.
Pikap Tabrak Truk
Peristiwa kecelakaan maut terjadi di ruas Jalinsum kilometer 25/26 di Desa Babatan, Lampung Selatan, pada Senin (27/1/2020) sekira pukul 20.30 WIB.
Kecelakaan terjadi antara mobil pikap Suzuki Carry dengan truk Nissan.
Kanit Lakalantas Polres Lampung Selatan Ipda Ilham mengatakan, kecelakaan bermula saat mobil pikap Suzuki Carry melaju dari arah Bakauheni menuju Bandar Lampung.
Setiba di lokasi kejadian, sopir terkejut adanya truk Nissan yang mengalami mogok di depannya.
Karena jarak yang dekat, sopir mobil pikap yang bernama Jailani (58), warga Gunung Agung, Bandar Lampung, tidak lagi bisa melakukan pengereman.
Kecelakaan pun tak terhindarkan.
Mobil pikap menabrak bagian belakang truk Nissan.
Mobil pikap mengalami kerusakan parah pada bagian depan.
“Satu korban meninggal dunia pada peristiwa lakalantas tersebut. Korban bernama Sutikno (52), warga Sungai Langka, Gedong Tataan. Korban merupakan penumpang mobil pikap Suzuki Carry,” kata Ipda Ilham, Selasa (28/1/2020).
Sutikno mengalami luka parah pada bagian kepala.
Sementara Jailani mengalami luka pada bibi dan memar pada dada.
Korban luka dibawa ke puskesmas terdekat.
Kecelakaan ini telah ditangani oleh unit lakalantas Sat lantas Polres Lampung Selatan.
Dua Truk Terguling
Empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalinsum ruas Dusun Sukabanjar Desa Tarahan Kecamatan Katibung, Lampung Selatan sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (20 Januari 2020).
Identitas keempat korban meninggal yakni, Simin (60), warga Talang Kepala, Banyu Asin Sumatera Selatan.
Korban merupakan sopir dum truk Hino BG 8197 LR.
Lalu Sumarno (45), warga Kelurahan Kaliawi, Bandar Lampung. Korban merupakan sopir dum truk Hino BE 9068 BU.
Lalu M Khairul (23), warga Rulung Helok, Natar
Korban merupakan pengendara sepeda motor Honda Beat BE 5326 OS.
Serta Yanti Rosmala (48), warga Jati Padang, Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Merupakan penumpang dum truk BE 9068 BU.
Sementara satu korban mengalami luka berat yakni Wawan (26), warga Reluk Helok, Natar.
Kanit Lakalantas IPDA Ilham mewakili Kasat Lantas Polres Lampung Selatan AKP Agustinus Rianto, mengungkapkan kronologi kecelakaan maut di Jalinsum ruas Dusun Sukabanjar Desa Tarahan Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, sekitar pukul 11.00 WIB, Senin 20 Januari 2020.
Dari keterangan saksi kecelakaan bermula saat dump truk BG 8197 LR yang melaju dari arah Bakauheni dengan kecepatan sedang.
Saat melaju pada jalur menurun Tarahan truk mengalami rem blong.
Truk melaju pada sisi kanan dan dump truk BE 9068 BU yang ada di depannya.
Kedua kendaraan dump truk terguling.
“Dump truk yang di depannya terdorong, lalu menabrak pengendara sepeda motor Honda Beat,” kata IPDA Ilham.
Kedua kendaraan mengalami kerusakan parah.
Begitu juga dengan sepeda motor.
Para korban lalu dibawa ke RSUD Bob Bazar, Kalianda.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Dedi Sutomo)