Erick Thohir Curhat Dituduh Terlibat Kasus, Sekaligus Beri Data Korupsi Jiwasraya & Asabri ke Mahfud
Pengusaha Erick Thohir mengatakan, sempat menemuinya di kantornya untuk meminta dukungan dalam pengungkapan persoalan yang terjadi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasca beberapa bulan dilantik menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir mulai merasakan adanya serangan-serangan terhadap dirinya.
Mantan Pemilik Klub Sepak Bola Inter Milan ini bahkan sampai curhat ke Menkopolhukam Mahfud MD.
Erick mengaku diserang setelah dirinya membongkar kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri.
Bahkan Erick Thohir sempat meminta dukungannya ketika mengungkap kasus dugaan korupsi yang terjadi di dua perusahaan asuransi pelat merah, Jiwasraya dan Asabri.
Hal itu diceritakan Mahfud ketika berbicara mengenai sulitnya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah saat ini.
• Jumlah Kekayaan Erick Thohir, Nadiem Makarim dan Wishnutama, Siapa Paling Tajir?
• Kobe Bryant Tiada, Erick Thohir Sampaikan Penyesalan Terbesarnya
• Yenny Wahid Jadi Komisaris Garuda Indonesia, Perintah Erick Thohir Tugasnya Melindungi Pramugari
Sekalipun, selama ini Presiden Joko Widodo sudah tegas agar aparat penegak hukum tidak pandang bulu saat melakukan pemberantasan korupsi.
Menurut dia, praktik korupsi yang terjadi tidak terlepas dari masih buruknya sistem birokrasi.
Ketika sistem tersebut mulai dibenahi, tidak sedikit birokrat yang gerah karena sudah terlalu lama tersandera dengan praktik korupsi.
"Nah, sekarang ini kan Erick Thohir ini sebenarnya bagus kan. Dia sekarang sudah mulai diserang. Dia (disebut) ikut terlibat apa lah," kata Mahfud saat berkungjung ke Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (30/1/2020).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menduga, mereka yang menyerang Erick adalah orang-orang yang khawatir jika praktik pelanggaran hukum yang mereka lakukan selama ini terbongkar.
Mahfud tak merinci serangan apa yang ditujukan kepada Erick.
Hanya, ia mengatakan, Erick sempat menemuinya di kantornya untuk meminta dukungan dalam pengungkapan persoalan yang terjadi di perusahaan pelat merah.
"Dia minta, 'Pak Mahfud tolong bicara tentang Jiwasraya, Asabri'. Dia minta saya bicara biar lebih kuat," ujarnya.
Erick, kata Mahfud, juga memberikan data yang diperlukan.
Dari data tersebut, Mahfud mengaku, menjelaskan persoalan apa saja yang terjadi termasuk bagaimana korupsi itu terjadi.