Ada Virus Corona Penjualan Kelelawar Turun, Sarimin Sebut Kelelawar Makan Buah, Gak Menularkan Virus

Marimin yang sudah berjualan selama tujuh tahun ini tak percaya kalau kelelawar bisa menularkan virus corona.

Editor: Romi Rinando
(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Pedagang Kelelawar di Pasar Hewan Karimata, Jl. RA Kartini Semarang, sepi pembeli 

"Sungguh mengerikan melihat anjing-anjing liar yang dikurung ditarik keluar dari kandang mereka dan dipalu sampai mati dengan tongkat kayu.

"Saya mendapat firasat bahwa dalam satu hal ini dilakukan hampir sebagai daya tarik untuk menarik lebih banyak turis.

Tangkap layar foto Alf Jacob Nilsen Daging anjing dan kucing juga dijual di sana
"Aspek lain yang sangat mengkhawatirkan saya ketika saya di sana adalah saya percaya saya melihat spesies langka yang ditawarkan untuk dijual seperti monyet, kelelawar, burung, ular dan reptil lainnya."

Pasar Ekstrim Tomohon dulunya menjadi list teratas sebagai tempat wisata di aplikasi TripAdvisor.

Sampai, suatu ketika aktivis kesejahteraan hewan memprotesnya dan iklan itu diturunkan.

Namun, perdagangan hewan masih berlanjut di sana dengan izin otoritas regional, yang telah menolak untuk bertemu dengan para aktivis dan mendengarkan keprihatinan mereka.

Yang sangat mengganggu aktivis kesejahteraan bianatang adalah dijualnya anjing dan kucing.

Banyak di antaranya dicuri dari pemilik sebelumnya untuk diangkut secara ilegal ke pasar tersebut.

Hewan-hewan ekstrem yang dijual di pasar Tomohon
Hewan-hewan ekstrem yang dijual di pasar Tomohon (tangkap layar foto Alf Jacob Nilsen)

  

Terkunci dalam kandang besi kecil, hewan-hewan yang telah ditangkap itu sering dipaksa untuk menonton rekan-rekannya dipukuli hingga mati dengan potongan kayu besar.

Mereka tahu jelas, bahawa mereka adalah giliran selanjutnya.

Tubuh mereka, yang seringnya masih bergerak, kemudian dibakar untuk menghilangkan bulu sebelum mereka dijual.

Selain kekejaman terhadap hewan, para aktivis mengatakan pasar seperti Tomohon adalah tempat berkembang biaknya penyakit yang berpotensi fatal seperti rabies. (artikel ini sudah tayang di Kompas.com dan intisari)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved