Detik-detik Sindikat Rekrutmen CPNS Dijebak, Terkuak Jelang Tes Penerimaan CPNS 2020
Detik-detik Sindikat Rekrutmen CPNS Dijebak, Terkuak Jelang Tes Penerimaan CPNS 2020
Sementara Mona, mengaku sebagai dari Kemenkes RI dengan tujuan agar korban percaya bila modus penipuan yang mereka lakukan tidak tercium.
"Korban tidak sampai 86 orang, karena banyak yang mengundurkan diri. Bahkan uang mereka sudah kami kembalikan.
Karena banyak mundur, uang yang didapat dari para korban sekitar Rp 600 - 700 juta dan uangnya dibagi tiga," katanya.
Ikhsan beralasan, mereka bukan calon penerimaan CPNS melainkan biro jasa.
Mereka membantu orang untuk bisa mengikuti tes CPNS dengan terlebih dahulu mengikuti Diklat yang mereka laksanakan.
"Uang hasil dari ini, saya gunakan untuk kehidupan sehari - hari. Ada yang untuk jalan - jalan dan buka usaha," pungkasnya.
Dit Intelkam Polda Sumsel mengungkap tindak tanduk para pelaku setelah menindaklanjuti laporan dari M Eni (51).
Tiga tahun berharap anaknya bisa menjadi PNS di RS Siti Fatimah Palembang, Muhammad Eni (51) ternyata sadar sudah menjadi korban penipuan yang dilakukan sindikat penipuan penerimaan PNS.
Karena merasa menjadi korban penipuan, akhirnya Muhammad Eni melaporkan hal tersebut ke SPKT Polda Sumsel.
Dari laporan tersebut, dilakukan tindak lanjut dengan penyelidikan.
Penjebakan dilakukan Dit Intelkan Polda Sumsel dengan mengumpulkan sejumlah korban.
Penjebakan dilakukan dan mengajak kedua tersangka untuk bertemu dengan dalih akan ada orang yang meminta urus untuk masuk PNS di RS Siti Fatimah Palembang.
"Saya setor uang Rp 55 juta kepada Ikhsan. Ia menjanjikan, bisa memasukan anak saya ke RS Siti Fatimah Palembang.
Tetapi, sejak 2018 sampai sekarang tidak masuk-masuk, makanya saya melapor. Karena saya merasa sudah ditipu," ujarnya saat ditemui di Mapolda Sumsel, Jumat (31/1/2020).
Lanjut Muhammad Eni, setelah ia memberikan uang kepada Ikhsan sebagai pembayaran untuk lulus menjadi PNS Siti Fatimah Palembang, Ikhsan sempat menelepon.