Begal di Lampung Utara
Kaget Ada Pembegalan, Camat Abung Selatan Minta Kades Aktifkan Ronda Malam
Pembegalan yang terjadi di perkebunan sawit PT Nakau, Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara menyita perhatian sang camat.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Pembegalan yang terjadi di perkebunan sawit PT Nakau, Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara menyita perhatian sang camat.
Joko Suranto (36), warga Kebon V Tanjung Seneng, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, menjadi korban pembegalan.
Peristiwa itu terjadi di perkebunan sawit PT Nakau, Desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, Selasa (4/2/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.
Camat Abung Selatan Sahrulloh mengaku kaget mendengar pembegalan tersebut.
Dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan.
• BREAKING NEWS Begal Bersenpi Gasak Motor di Kebun Sawit Abung Selatan
• Lawan 2 Begal Bersenpi, Kepala Joko Dipukul Pakai Pistol
• Kantongi Ciri-ciri Pelaku, Polsek Abung Selatan Buru 2 Begal Bersenpi
• BREAKING NEWS 18 Orang Jadi Tersangka Tewasnya Polisi di Lampung Tengah
Menurut dia, polisi sudah rutin berpatroli di wilayah perkebunan sawit tersebut hingga daerah lainnya yang rawan, seperti Kemalo Abung hingga Sinar Ogan.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak polsek," kata Sahrulloh via telepon, Rabu (5/2/2020).
Sahrulloh pun mengusulkan didirikan pos keamanan di perbatasan dua desa.
Selain itu, kepala desa diminta untuk mengaktifkan ronda malam.
Kapolsek Abung Selatan Ajun Komisaris Sukimanto membenarkan peristiwa pembegalan bersenpi yang terjadi di wilayah hukumnya.
Joko Suranto (36), warga Kebon V Tanjung Seneng, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, menjadi korban pembegalan.
Peristiwa itu terjadi di perkebunan sawit PT Nakau, Candimas, Abung Selatan, Selasa (4/2/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.
Sukimanto mengatakan, polisi sedang berupaya mengejar para pelaku.
"Kami segera lakukan pengejaran. Tugas kami memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," ujar Sukimanto, Rabu (5/2/2020).
Sukimanto mengimbau korban bersabar.
"Biarkan anggota kami bekerja untuk segera menangkap pelakunya," imbuhnya.
Dalam pembegalan itu, Joko kehilangan motor Honda Beat merah putih BE 4134 KH yang baru dibelinya tujuh bulan lalu.
Meski kedua pelaku membawa senjata api berupa pistol rakitan, Joko tak gentar.
Joko pun menceritakan kronologi kejadian pembegalan yang dialaminya.
"Kemarin itu saya mau pergi ke rumah teman saya Derius Ardian Dinata di Desa Trimo Dadi, Abung Selatan," kata Joko saat ditemui di kediamannya, Rabu (5/2/2020).
Menurut Joko, kepergiannya untuk menanyakan harga kayu pule dan sengon.
Saat itu ia mengendarai motor dengan melintasi perkebunan sawit PT Nakau di Candimas, Abung Selatan.
Di tengah perjalanan, Joko diadang dua pria yang menggunakan motor Yamaha Vixion merah.
"Ciri-ciri pelaku yang membonceng itu badannya gemuk, mengenakan jaket hitam, dan celana biru tua banyak kantongnya, seperti celana aparat keamanan," kata Joko.
Sedangkan pelaku yang di belakang, kata Joko, memiliki perawakan kecil dan berkulit putih.
Pelaku, kata Joko, awalnya pura-pura bertanya alamat kepadanya.
"Jadi mereka ini awalnya minta tolong untuk ditunjukkan alamat Begading," jelasnya.
Saat itulah, pelaku yang di belakang langsung menodongkan pistol ke arahnya.
"Saya ini keamanan sini. Mau saya pecahin kepala kamu? Melawan kamu?" ujar Joko menirukan ucapan pelaku.
Meski terancam, Joko sempat melawan.
Salah satu pelaku menendang kaki Joko.
Seketika itu juga kepala korban dipukul dua kali dengan menggunakan pistol.
"Pelaku yang memegang pistol selalu buang muka," ucap Joko.
Joko sempat berteriak minta tolong.
Tapi tidak ada yang menghiraukannya.
Padahal saat itu ada warga yang melihat aksi pembegalan itu.
Karena tak berdaya, Joko terpaksa merelakan motornya dibawa kabur pelaku.
Selanjutnya ia melaporkan kejadian ini kepada polisi dan perusahaan pembiayaan sepeda motornya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)