22 Ton Masker Diekspor Efek Corona,  YLKI Minta Dugaan Penimbunan Masker Diusut

Pembelian masker di sejumlah daerah kian melonjak karena virus corona yang menjadi masalah global.

Editor: martin tobing
TRIBUN/PUSPEN TNI/LETNAN KUNCORO
Ilustrasi Petugas mengenakan masker dan hazmat suit sebelum melakukan evakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. Fakta Baru, Jejak Virus Corona Ditemukan di Gagang Pintu Rumah. 

Dikonfirmasi apakah masker di sejumlah kota di Indonesia menjadi langka karena banyak diborong untuk disumbangkan ke Natuna atau luar negeri  Saidah menegaskan, masker yang disumbangkan dan dibagikan  milik Kemeskes.

"Kalau yang Kemenkes itu masker kami sendiri. Soal kelangkaan masker di lapangan, kami sudah minta para produsen untuk genjot produksi mereka supaya di lapangan tidak langka," tuturnya.

Saidah menjamin khusus di Natuna stok masker sangat mencukupi jumlahnya ada 40.000 lembar.

"Sejauh ini jumlah masker masih mencukupi kebutuhan warga. Sebanyak 70.000 lembar masker tambahan akan dikirimkan pada Sabtu (8/2/2020)," tambah Saidah.

Kemenkes) juga meminta warga Natuna tidak membuang masker sembarangan. Masker yang digunakan warga di luar tempat observasi akan dikumpulkan untuk dimusnahkan dalam mesin insinerator.

"Saya minta warga yang mau minta masker baru, masker lamanya dikumpulkan jangan dibuang sembarangan. Kita kan tidak tahu masker dipakai ada yang pilek, batuk," ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono.

Anung menuturkan masker-masker yang sudah digunakan bisa dibawa ke puskesmas dan dikumpulkan di kantong pastik hitam.

Nantinya sampah masker itu akan dikelola sesuai prosedur yang ada karena masker merupakan bagian dari sampah medis.

"Masker yang digunakan warga yang tinggal di luar tempat observasi akan dikumpulkan di puskesmas terdekat dan selanjutnya dibawa ke insinerator di RSUD Natuna," ujarnya.

Anung juga menjamin pengolahan limbah masker dari para Warga Negara Indonesia (WNI) selama observasi di Natuna dikelola dengan baik.

"Kami berhasil setup unit pengolah limbah yang berfungsi mengolah limbah padat, contohnya masker," ucapnya.

Pengolahan limbah dari kegiatan observasi lanjutnya merupakan bagian penting yang tidak boleh disepelekan atau dibuang sembarangan. 

Untuk itu pihaknya telah mengolah masker hingga barang sekali pakai lainnya yang digunakan orang-orang selama berada di observasi.

Dugaan Penimbunan

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengusut kasus harga masker melonjak akibat wabah Corona.  

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved