Amukan Gajah Liar di Tanggamus

Kronologi Saridi Digigit Gajah Liar dan Selamat, Warga Tanggamus Sempat Lakukan Ronda

"Sekarang informasinya gajah liar sudah ada di daerah kali pasir, sudah jauh dari tempat kami," ujar Misrun Akuan, Sabtu (8/2/2020).

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Ilustrasi petugas selamatkan gajah liar - Kronologi Saridi Digigit Gajah Liar dan Selamat, Warga Tanggamus Sempat Lakukan Ronda. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Kawanan gajah liar berjumlah 12 ekor, yang sempat memasuki Pemukiman Warga di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31, Kecamatan Semaka, Tanggamus, Jumat (7/2/2020), sudah menjauhi kawasan tersebut.

Kasi Pemerintahan, Pekon Tulung Asahan, Tanggamus, Misrun Akuan memperkirakan, saat ini, kawanan gajah liar tersebut sudah memasuki hutan lindung Register 31, yang berbatasan dengan Kecamatan Bandar Negeri Semong, Tanggamus.

"Sekarang informasinya gajah liar sudah ada di daerah kali pasir, sudah jauh dari tempat kami," ujar Misrun Akuan, Sabtu (8/2/2020).

Kejadian anggota satgas gajah liar Saridi yang diserang, kata Misrun Akuan, tepatnya terjadi di hutan marga, yang merupakan kawasan hutan antara Pekon Tulung Asahan, Kecamatan Semaka, dengan hutan lindung Register 39.

Kisah 5 Petugas Hadapi Amukan 12 Gajah Liar di Register 31 Semaka

2 Menteri Jokowi dengan Kinerja Terburuk Menurut Survei IPO

2 Siswa SD Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua, Guru Kaget Lihat Kondiri Miris Muridnya

Video Viral Pemotor Terpental Ditabrak Mobil hingga Jatuh ke Atas Genting Warung di Jember

Misrun Akuan menjelaskan, warga sempat adakan ronda malam pascakejadian tersebut, sebagai antisipasi gajah liar mendekati Pemukiman Warga.

Namun, lanjut Misrun Akuan, kawanan gajah liar tersebut melanjutkan rute jelajahnya ke Register 31.

"Untuk malam ini, kami belum pastikan ada ronda atau tidak, sebab posisi gajah sudah jauh dan mungkin lebih masuk lagi ke daerah kali pasir sana," papar Misrun Akuan.

Misrun Akuan mengatakan, saat anggota satgas diserang kawanan gajah liar tersebut, warga tidak ada yang mengetahuinya.

Warga, terus Misrun Akuan, baru tahu setelah beberapa anggota satgas tiba di Pekon Tulung Asahan.

"Mereka sekitar 5 orang, naik dari belakang balai pekon, satu jam habis itu sudah ada yang ditandu, tidak tahunya kena gigit," jelas Misrun.

Warga, terus Misrun Akuan, langsung membawa Saridi menggunakan ambulans pekon, dan dibawa ke Puskesmas Siring Betik, Wonosobo.

Namun, karena luka yang cukup parah, kata Misrun Akuan, anggota satgas tersebut dirujuk ke RSUD Batin Mangunang, Kota Agung, dan selanjutnya ke RS Aira di Way Huwi, Bandar Lampung.

Berdasarkan informasi yang diterima Misrun Akuan, kawanan gajah liar tersebut sedang dihalau agar tidak memasuki hutan lindung Register 31.

Sebab, kata Misrun Akuan, dari pergerakannya, kawanan gajah liar tersebut akan mengarah ke Register 31 setelah dari Register 39.

"Oleh karena itu, anggota satgas berusaha mempertahankan agar kawanan gajah liar tetap bertahan di Register 39, dengan melakukan penghadangan di Hutan Marga, perbatasan Pekon Tulung Asahan dan Register 39," tutur Misrun Akuan.

"Kemarin yang mengusir hanya satgas dengan orang-orang kehutanan, warga tidak ada yang ikut, karena belum tahu sebelumnya," tambah Misrun Akuan.

Ternyata saat satgas melakukan penggiringan, jelas Misrun Akuan, terjadi kecelakaan.

Misrun Akuan menerangkan, kecelakaan tersebut bermula saat anggota kawanan gajah liar terpencar.

Dari 12 ekor yang datang, kata Misrun Akuan, 11 ekor sudah berhasil digiring.

Tetapi, lanjut Misrun Akuan, anggota satgas tidak mengetahui masih ada satu ekor yang tertinggal.

Bersamaan dengan itu, terus Misrun Akuan, anggota satgas bernama Saridi terperosok, dan jatuh dekat dengan satu ekor gajah liar yang tertinggal itu.

Seketika, imbuh Misrun Akuan, gajah liar itu menyerangnya.

Beruntung, Saridi berhasil menyelamatkan diri, meski mengalami luka gigitan di betis kanan.

Menurut Misrun Akuan, kawanan gajah liar yang berjumlah 12 ekor tersebut, habitat aslinya memang di hutan lindung Register 39, daerah Talang Bamban.

Mulanya, tambah Misrun Akuan, daya jelajah kawanan gajah liar tersebut, hanya di Register 39 dan hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Luka Parah, Korban Serangan Gajah Liar di Semaka Harus Dioperasi

Diduga Korban Bully, Siswa SMK di Bekasi Disuruh Pegang Kabel Sambil Dijambak dan Ditendang

Pernah Jadi Rebutan, Putri Karen Pooroe Tewas Jatuh dari Apartemen

Namun, kata Misrun Akuan, sejak Tahun 2016, area jelajah kawanan gajah liar tersebut meluas.

Mulai dari Register 39 turun ke Pekon Sri Katon, Pardawaras, Sedayu, Margomulyo, Karang Agung, Sidomulyo, Tulung Asahan lalu ke Register 31.

Setelah itu, terus menjajaki sampai masuk ke Lampung Barat, Suoh, tepatnya Roworejo dan sekitarnya.

"Lalu kembali lagi ke Register 39, begitu terus berulang kali," papar Misrun Akuan.

Kini, kata Misrun Akuan, rute jelajah tersebut diperkirakan akan diulang lagi oleh kawanan gajah liar tersebut.

Maka, imbuh Misrun Akuan, upaya penggiringan dilakukan agar tidak keluar dari Register 39.

Kawanan gajah liar tersebut, terdiri dari 4 anakan gajah dan 8 gajah dewasa. 

Butuh Perjuangan

Kawanan gajah liar yang berjumlah 12 ekor, memasuki Pemukiman Warga di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus, Jumat (7/2/2020).

Bahkan, kawanan gajah liar tersebut menyerang 5 petugas yang mencoba menggiringnya kembali ke kawasan hutan.

Tak hanya menyerang, kawanan gajah liar tersebut sampai menggigit salah seorang petugas hingga betisnya mengalami luka robek.

Upaya anggota Satuan Tugas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus menjauhkan kawanan gajah liar dari Pemukiman Warga membutuhkan perjuangan yang luar biasa.

Tak heran jika petugas kerap terlibat kontak fisik langsung dengan mamalia darat terbesar di bumi ini.

Terbaru, seorang anggota satgas bernama Saridi (40) menjadi korban amukan gajah liar, Jumat (7/2/2020) petang.

Peristiwa itu terjadi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus.

Akibat insiden itu, Warga Desa Sukajaya, Kecamatan Semaka, Tanggamus ini mengalami luka cukup parah di kaki.

Saridi pun harus menjalani operasi di RS Airan Raya, Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (8/2/2020) ini.

Saridi menuturkan, kawanan gajah memang kerap mendatangi Pemukiman Warga.

Ia dan rekan-rekannya melakukan kegiatan rutin untuk mengusir gajah-gajah tersebut.

"Gajah di sana memang sering memasuki wilayah Pemukiman. Jadi ya kami (satgas) saat itu hendak menggiring gajah ke kawasan register kembali," ujarnya.

Ia menyebut, jumlah gajah yang memasuki Pemukiman Warga saat kejadian sekitar 12 ekor.

Sedangkan satgas yang menggiring gajah hanya lima orang.

"Gajahnya ada 12, satgas yang menggiring lima," katanya.

Ia juga menjelaskan emosi gajah-gajah saat itu sedang tidak stabil.

Merasa menang jumlah, beberapa gajah memberikan perlawanan kepada petugas.

Saridi menyebut emosi gajah-gajah itu dalam kondisi kurang stabil.

"Emosi gajah sedang tidak stabil saat itu. Tak saya sadari juga saya digigit salah satu gajah yang ada di situ," jelasnya.

Saridi mengaku sempat terpeleset dan tidak menyadari dirinya diserang gajah.

Beruntung, ia sempat melakukan perlawanan sehingga terhindar dari luka yang lebih serius.

"Sempat saya terpeleset akibat menerima ayunan ringan belalainya. Setelah itu saya juga tidak sadar," tambahnya.

"Saya juga sempat pukul gajahnya untuk melepas gigitannya," tambahnya.

Sementara itu, rekan Saridi menjelaskan situasi saat itu cukup mengerikan.

Ditambah lagi kondisi tanah yang licin dan berlumpur akibat guyuran hujan.

"Tanahnya licin karena habis hujan," ujarnya.

Ia menuturkan, kondisi tersebut mempersulit usaha satgas menggiring kembali gajah ke kawasan register.

Beruntung, kata dia, lokasi tanah tempat Saridi berpijak lebih tinggi dibanding gajah-gajah itu.

Harus Dioperasi

Saridi (40), anggota Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus, mengalami luka cukup parah akibat diserang gajah liar.

Saridi pun harus menjalani operasi pada kakinya.

Saridi menjadi korban amukan kawanan gajah liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Sarlan (43), kakak korban, mengatakan, adiknya saat ini sedang persiapan untuk dioperasi di IGD RS Airan Raya, Jati Agung, Lampung Selatan.

"Nanti jam 11.00 WIB akan dioperasi. Sekarang sedang puasa," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id di IGD RS Airan Raya, Sabtu (8/2/2020).

Sarlan menjelaskan, Saridi berada di RS Airan Raya sejak Jumat (7/2/2020) pukul 23.00 WIB.

Sebelumnya Saridi sempat dirawat di RSUD Kota Agung, Tanggamus.

"Dapat rujukan dari RS Kota Agung untuk dirawat di sini. Sampai di sini semalam jam 11," jelasnya.

Saridi mengalami luka pada kakinya akibat serangan kawanan gajah liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Betis saya digigit hingga dagingnya sedikit terkelupas," ujar Saridi kepada Tribunlampung.co.id di IGD RS Arian Raya, Sabtu (8/2/2020).

Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, insiden penyerangan gajah terhadap Saridi terjadi pada Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kini, menurut informasi terbaru, kawanan gajah liar tersebut telah keluar dari Pemukiman Warga dan sudah memasuki kawasan Register 31, Tanggamus(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer/Tri Yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved