Tribun Bandar Lampung
Harga Bawang Putih Masih Tinggi Rp 60 Ribu per Kilogram, Ini Disinyalir Jadi Penyebabnya
Pekerja membersihkan bawang putih di salah satu agen di Jalan Antara, Kelapa Tiga, Kawasan Pasar Tamin.
Penulis: Deni Saputra | Editor: Reny Fitriani
“Pembeli hanya mondar-mondir tidak yakin ini 60 ribu keliling muter-muter sama saja harganya. Pembelian mereka berkurang separuh harga juga tidak bisa sekarang,” katanya.
Dirinya juga berharap agar harga bisa kembali normal seperti biasa.
“Harapannya normalah kasian yang beli kita juga modalnya harus gede,” jelasnya.
Tidak hanya pedagang kenaikan harga bawang putih juga dikeluhkan oleh para pembeli.
Cici misalnya, yang merupakan salah seorang penjual nasi uduk mengaku harus mengurangi pembelian bawang putih.
“Soalnya harganya mahal banget melambung tinggi kaya gitu apalagi saya penjual nasi uduk bawang putih itukan penting buat masak. Jadi belinya berkurang bisanya beli sekilo sekarang cuma beli seperempat kilo,” keluhnya.
Sama seperti Cici, Rohmah warga Untung Surapati juga mengaku menjerit dengan kenaikan harga bawang putih tersebut dan berharap pemerintah segera mengambil tindakan.
“Lumayan mahal lumayan menjerit terasa banget. Tadinya beli sekilo sekarang cuma beli sepeempat, nyukupin uang belanja. Harapannya pemerintah mohon diperhatiin harganya biar layak lagi seperti biasa,” ungkapnya.
Harga Bawang Putih di Lampung Utara Meroket Rp 60 Ribu Per Kg
Komoditas bawang putih di pasar bumi ragem Lampung meroket drastis.
Jika sebelumnya harga bawang putih di beberapa pasar di Lampung Utara sebesar Rp 32 ribu per kilo gram akan tetapi sejak empat hari ini meroket Rp 60 ribu per kilo gram.
Harga tersebut menurut Anto Pani (40) pedagang bawang di Pasar Dekon, Jumat (7/2/2020) sangat tinggi.
Hampir dua kali lipat kenaikannya dan pedagang menjerit pasalnya dengan harga semahal itu dikhawatirkan akan membuat sepi pembeli.
"Harganya tinggi sekali, kalau biasanya saya itu bisa menjual 10 kg tetapi hari ini hanya dijatah 5 kg saja untuk menjualnya," kata warga Kemang Tanjung Abung Selatan ini.
Daya pembeli sangatlah lemas dan turun drastis, kalau sekarang ini membelinya hanya seperempat.