Tribun Bandar Lampung
Harga Bawang Putih Masih Tinggi Rp 60 Ribu per Kilogram, Ini Disinyalir Jadi Penyebabnya
Pekerja membersihkan bawang putih di salah satu agen di Jalan Antara, Kelapa Tiga, Kawasan Pasar Tamin.
Penulis: Deni Saputra | Editor: Reny Fitriani
Fenomena penyebaran virus corona yang ada di China memang berdampak kepada sektor ekonomi.
Apalagi bawang putih ini diimpor dari dari negeri Tiongkok oleh pemerintah.
Diharapkan agar pemerintah bisa mencarikan solusi bagi permasalahan dari komoditas bawang putih ini.
"Kami memohon untuk pemkab setempat bisa mencarikan solusi dari komoditas bawang putih ini yang langka dan mahal ini," katanya.
Selain bawang putih yang melonjak naik harganya dan rampai juga demikian.
Jika sebelumnya harga Rp 12 ribu per kg tetapi sekarang ini mencapai Rp 20 ribu per kg.
Kemudian tomat jika sebelumnya Rp 6 Ribu saat tembus Rp 15 Ribu per Kg.
"Kalau bawang merah masih Rp 30 Ribu per Kg dan cabai merah Rp 50 Ribu per Kg," katanya
Tekad (60) pedagang lainnya menjelaskan kalau dirinya saat ini menjual bawang tidak selaris sebelumnya.
Makanya dengan barang tidak ada, dirinya pun menaikan dua kali lipat harga jual dari bawang tersebut dari harga semula.
Kalau sebelum mahal, dirinya dapat menjual bawang putih ini berkilo-kilogram.
"Sekarang ini bisa menjual 5 kg perhari itu saja sudah hebat. Saya minta kepada pemkab harus merespon komoditas yang bergejolak di pasar ini," kata wanita paruh baya yang sudah bertahun-tahun berjualan bawang putih.
Maryamah (35) warga Propau mengatakan jika bisa harga bawang putih diturunkan.
Apalagi komoditas ini sangat diperlukan agar masakan lebih terasa nikmatnya.
"Bawang putih itu memang diperlukan dan sangatlah keberatan dengan naiknya harga bawang putih itu," katanya