Hipnotis di Bandar Lampung
Kapolsek Sukarame Imbau Warga Tolak Orang yang Tawarkan Barang ke Rumah: Banyak Modus Jahat
Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan memastikan, pihaknya sudah menerima laporan Sri Tri Purwigati (56).
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Iis menuturkan, setiap hari dari pagi hingga sore, korban hanya sendirian di rumah.
Hal itu, lanjut Iis, karena suami, anak dan menantunya kerja.
"Mungkin sedikit syok, tapi saya lihat dari kemarin ibu baik-baik saja. Terakhir Sabtu cek kesehatan di bidan tekanan darahnya normal," jelas Iis.
Dari kejadian itu, imbuh Iis, ibunya kehilangan dua cincin dengan total kerugian Rp 6,3 juta.
"Barang lain ga ada yang hilang, hanya itu saja (cincin emas)," kata Iis.
Positif Ditukar Imitasi
Emas yang ditukar pelaku positif imitasi setelah korban mengecek ke toko emas bersama istri ketua RT setempat, Sri Kuncari.
Dua orang pria hipnotis seorang ibu rumah tangga, Sri Tri Purwigati (56) warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 04 LK1 Gang Sungai 7, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Senin (10/2/2020) sekira pukul 10.00 WIB.
Sri Kuncari yang diwawancarai di kediaman Sri Tri Purwigati mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari pemilik toko emas, cincin tersebut imitasi dari bahan kaleng yang dicat warna emas.
"Kebetulan siang kemarin saya lewat depan rumah ibu Tri, dia panggil saya katanya mau ada cerita. Setelah dengar cerita itu ternyata ibu Tri kena hipnotis terus saya ajak ke toko mas cek keaslian cincin itu," ujar Sri Kuncari, Selasa (11/2/2020).
Setelah dicek, lanjut Sri Kuncari, pemilik toko emas mencocokan emas yang dibawa korban dengan suratnya.
Menurut pemilik toko emas, kata Sri Kuncari, dari ukuran sudah berbeda.
Emas milik korban tercatat dalam surat ukuran ring 16 sedangkan emas yang ditukar itu kisaran ukuran 14.
"Dari bobotnya juga beda. Jauh lebih ringan dari emas murni. Tapi warnanya mengkilap seperti emas baru," papar Sri Kuncari.
Selanjutnya, Sri Kuncari mengatakan, pada Selasa (11/2/2020) pagi, ia mendampingi korban melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Sukarame.
"Kami harap polisi bisa menyelesaikan masalah ini, jangan sampai warga kami resah dengan modus kejahatan seperti ini," tukas Sri Kuncari.