Hipnotis di Bandar Lampung

Kapolsek Sukarame Imbau Warga Tolak Orang yang Tawarkan Barang ke Rumah: Banyak Modus Jahat

Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan memastikan, pihaknya sudah menerima laporan Sri Tri Purwigati (56).

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
tribunlampung.co.id/joviter muhammad
Cincin emas imitasi yang ditukar 2 pelaku hipnotis. Kapolsek Sukarame Imbau Warga Tolak Orang yang Tawarkan Barang ke Rumah: Banyak Modus Jahat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan memastikan, pihaknya sudah menerima laporan Sri Tri Purwigati (56).

Sri Tri Purwigati yang merupakan warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 04 LK1 Gang Sungai 7, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung itu, menjadi korban hipnotis 2 orang pria tak dikenal pada Senin (10/2/2020) sekira pukul 10.00 WIB.

Saat ini, kata Evinater Allagan, jajarannya sedang melakukan penyelidikan atas laporan korban.

"Ya, masih penyelidikan," ungkap Evinater Allagan, Selasa (11/2/2020).

Kapolsek meminta, setiap warga yang mengalami kasus serupa agar segera melapor ke pihak berwenang sehingga bisa segera ditangani.

 BREAKING NEWS Modus Catut Nama Wali Kota Bandar Lampung, 2 Pria Hipnotis IRT lalu Tukar Emasnya

 Debt Collector di Lampung Tewas Ditikam Tetangga, Istri: Nyawa Dibayar Nyawa

 Gunung Anak Krakatau 10 Kali Gempa Letusan 2 Hari Terakhir, Warga Dilarang Dekati Radius 2 Kilometer

• BREAKING NEWS Polres Pesawaran Ungkap Bandar Narkoba Diduga Jaringan Internasional

Terlebih, aksi penipuan dengan cara hipnotis tersebut, kata Evinater Allagan, mencatut nama Wali Kota Bandar Lampung.

"Minimal lapor ke RT setempat, atau langsung ke anggota Babinkamtibmas kami yang tersebar di setiap kelurahan," ucap Evinater Allagan.

Evinater Allagan juga mengimbau, agar warga menolak orang tak dikenal yang datang ke rumah menawarkan barang atau jasa.

"Tolak saja, tak perlu dihiraukan, ini demi keamanan, karena banyak modus yang dilakukan untuk berbuat jahat," tandas Evinater Allagan.

Putri Korban Takut

Iis (38) putri sulung korban mendapatkan kabar ibunya ditipu orang setelah tetangga menghubunginya lewat telepon seluler.

Iis yang tinggal di bilangan Way Kandis, Bandar Lampung, mengaku kaget mendengar kabar tersebut.

Dua orang pria hipnotis seorang ibu rumah tangga, Sri Tri Purwigati (56) warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 04 LK1 Gang Sungai 7, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Senin (10/2/2020) sekira pukul 10.00 WIB.

"Saya cemas sama kesehatan ibu, karena beliau (ibu) ada riwayat sakit darah tinggi, takutnya kambuh sakitnya," ujar Iis, Selasa (11/2/2020).

Iis pun langsung mendatangi rumah orangtuanya itu.

Beruntung, kata Iis, kondisi kesehatan ibunya baik-baik saja.

Iis menuturkan, setiap hari dari pagi hingga sore, korban hanya sendirian di rumah.

Hal itu, lanjut Iis, karena suami, anak dan menantunya kerja.

"Mungkin sedikit syok, tapi saya lihat dari kemarin ibu baik-baik saja. Terakhir Sabtu cek kesehatan di bidan tekanan darahnya normal," jelas Iis.

Dari kejadian itu, imbuh Iis, ibunya kehilangan dua cincin dengan total kerugian Rp 6,3 juta.

"Barang lain ga ada yang hilang, hanya itu saja (cincin emas)," kata Iis.

Positif Ditukar Imitasi

Emas yang ditukar pelaku positif imitasi setelah korban mengecek ke toko emas bersama istri ketua RT setempat, Sri Kuncari.

Dua orang pria hipnotis seorang ibu rumah tangga, Sri Tri Purwigati (56) warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 04 LK1 Gang Sungai 7, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Senin (10/2/2020) sekira pukul 10.00 WIB.

Sri Kuncari yang diwawancarai di kediaman Sri Tri Purwigati mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari pemilik toko emas, cincin tersebut imitasi dari bahan kaleng yang dicat warna emas.

"Kebetulan siang kemarin saya lewat depan rumah ibu Tri, dia panggil saya katanya mau ada cerita. Setelah dengar cerita itu ternyata ibu Tri kena hipnotis terus saya ajak ke toko mas cek keaslian cincin itu," ujar Sri Kuncari, Selasa (11/2/2020).

Setelah dicek, lanjut Sri Kuncari, pemilik toko emas mencocokan emas yang dibawa korban dengan suratnya.

Menurut pemilik toko emas, kata Sri Kuncari, dari ukuran sudah berbeda.

Emas milik korban tercatat dalam surat ukuran ring 16 sedangkan emas yang ditukar itu kisaran ukuran 14.

"Dari bobotnya juga beda. Jauh lebih ringan dari emas murni. Tapi warnanya mengkilap seperti emas baru," papar Sri Kuncari.

Selanjutnya, Sri Kuncari mengatakan, pada Selasa (11/2/2020) pagi, ia mendampingi korban melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Sukarame.

"Kami harap polisi bisa menyelesaikan masalah ini, jangan sampai warga kami resah dengan modus kejahatan seperti ini," tukas Sri Kuncari.

Sebelum Pergi, 2 Pelaku yang Menukar Cincin Emas Sri Sampaikan Pesan Ini

Sebelum pergi meninggalkan korban, kedua pelaku sempat berpesan, mereka akan kembali lagi untuk meminta fotokopi KTP dan Kartu Keluarga.

Dua orang pria hipnotis seorang ibu rumah tangga, Sri Tri Purwigati (56) warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 04 LK1 Gang Sungai 7, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Senin (10/2/2020) sekira pukul 10.00 WIB.

"Katanya buat pendataan, nanti dari setelah didata oleh wali kota, setiap warga (lansia) yang sudah terdata akan dapat santunan Rp 500 ribu setiap bulan," ungkap Sri saat ditemui di kediamannya, Selasa (11/2/2020).

Seusai menyampaikan hal tersebut, kata Sri, kedua pelaku pergi.

Setelah kedua pelaku pergi, Sri kembali ke dalam rumah untuk memakai cincin yang dilepas sebelumnya.

Namun, Sri cukup terkejut ketika akan memakai cincin terasa kekecilan.

Kecurigaan Sri mulai muncul setelah memperhatikan cincin emas tersebut.

Sri mengatakan, cincinnya seolah berubah warna, karena menjadi lebih terang, berbeda dari yang biasa ia kenakan.

"Mata saya agak rabun, pas saya pakai kacamata lah kok beda. Dari situ saya sadar ini penipuan atau apalah," kata Sri.

Catut Nama Wali Kota Bandar Lampung, 2 Pria Hipnotis IRT lalu Tukar Emasnya

Dua orang pria menghipnotis seorang ibu rumah tangga, Sri Tri Purwigati (56) warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 04 LK1 Gang Sungai 7, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Senin (10/2/2020) sekira pukul 10.00 WIB.

Modusnya, kedua pria menggunakan pakaian batik, lengkap dengan peralatan medis, berpura sebagai perwakilan tim kesehatan mengatasnamakan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN.

Korban yang tak menyadari akal bulus pelaku, mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, setelah 2 cincin emas 24 karat yang dikenakan senilai Rp 6,3 juta ditukar emas imitasi.

Korban mengatakan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sukarame, dengan bukti lapor LP/148-B/II/2020/LPG/Resta BL/Sektor SKM.

"Saat itu saya sedang membersihkan kursi di teras rumah, terus datang dua pria mau cek kesehatan, sempat saya tolak tapi mereka maksa," ujar Sri, Selasa (11/2/2020).

Menurut Sri, salah seorang pelaku langsung menepuk pundak dan merangkulnya sambil menuntun masuk ke dalam rumah.

Layaknya pemilik rumah, kata Sri, pelaku justru mempersilakan korban untuk duduk di kursi ruang tamu.

Saat di dalam rumah, menurut Sri, salah seorang pelaku mulai menanyakan keluhan penyakit yang dialami korban.

"Yang satunya diam saja ga ngomong apa-apa, mungkin dia ngawasin kalo ada orang lewat," imbuhnya.

Sri pun mengaku tak sadar, sehingga mengikuti semua perintah pelaku.

Sri menduga, emas tersebut ditukar saat ia diminta berbalik badan sembari memasang alat tes gula darah yang ditempel di kedua pergelangan tangannya.

"Katanya alatnya gak berfungsi karena saya pake logam. Jadi saya lepas cincin saya tarok di kursi samping saya, mungkin waktu saya lengah dia tukar cincinnya," kata Sri.

Setelah prosesi pengecekan kesehatan selesai dilakukan, pelaku lagi-lagi menuntun korban keluar rumah.

Korban disuruh duduk di teras rumah dengan dalih berjemur sinar matahari.

"Setelah itu mereka berdua pergi pakai motor, mengarah keluar gang. Tapi saya lupa motor yang mereka pakai jenis apa," katanya. (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved