Tak Mempan Disantet, Ayah dan Anak Dihabisi dengan Cara Diracun dan Dibakar

Niat tersebut muncul setelah Aulia kesal karena suaminya tidak mau menjual rumahnya yang ada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Editor: wakos reza gautama
ANTARA/Laily Rahmawaty
Aulia Kesuma dan anaknya Geovanni Kelvin di PN Jakarta Selatan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Aulia Kesuma (45), terdakwa kasus pembunuhan terhadap suaminya Edi Candra Purnama (54) dan anak tirinya, Muhammad Adi Pradana (23), sebelum membunuh sempat menemui dua dukun.

Fakta ini terungkap dalam sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Senin (10/2/2020), seperti dikutip Antara.

Dalam dakwaan, jaksa penuntut umum (JPU) Sigit Hendardi menceritakan awal mula terdakwa berniat membunuh suaminya.

Niat tersebut muncul setelah Aulia kesal karena suaminya tidak mau menjual rumahnya yang ada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Aulia meminta suaminya untuk menjual rumah tersebut karena terlilit utang kepada bank yang setiap bulan harus dibayar sebesar Rp 200 juta.

3 Pembunuh Ayah dan Anak yang Hangus Dibakar Dalam Mobil Ternyata Kabur ke Lampung, Ini Lokasinya

Pria Dibakar hingga Tewas karena Dituduh Perkosa Gadis Cilik, Massa Bersorak

Kisah Wanita Diancam Pria yang Dikenal via LinkedIn, Awalnya Biasa Kemudian Minta Foto Pakaian Minim

Donald Trump Diancam Dibunuh, Paspampres AS Amankan Seorang Pria Bersenjata Pisau dan Sarung Pistol

Peristiwa itu terjadi setelah Lebaran, Juni 2019.

Ibu tiga anak tersebut awalnya ingin menghabisi nyawa suaminya dengan cara menyantetnya.

"Aulia meminta jasa Kasrini (bekas pembantunya) agar mencarikan dukun untuk menyantet korban Edi Candra Purnama supaya meninggal dunia," kata JPU dalam dakwaannya.

Singkat cerita, Karsini bersama suaminya Rody Syahputra Jaya membantu Aulia mencari dukun santet di wilayah Parang Tritis, Yogyakarta.

Rody lalu meminta uang senilai Rp 45 juta untuk biaya ritual beli kuda dan imbalan untuk dukun santet.

Upaya santet telah dilakukan tidak berhasil, hingga Auli dan Rody sepakat untuk membunuh Edi dengan cara ditembak.

Rody meminta uang senilai Rp 25 juta untuk biaya pembelian peluru.

Lagi-lagi upaya tersebut gagal, Rody beralasan kesulitan menembak Edi karena jarang keluar rumah.

Rody kembali mencarikan dukun santet di Yogyakarta.

Pada bulan Agustus 2019, pelaku Rody telah mendapatkan dukun baru, lalu menghubungi Aulia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved