Kondisi Terkini 78 WNI di Kapal Pesiar Jepang Pasca Observasi Virus Corona
Pemerintah Jepang menyatakan jumlah penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang terinfeksi virus corona bertambah 39 orang.
Petugas meminta para penumpang yang masih berada di kapal untuk tetap berada di dalam kabin masing-masing dan hanya diizinkan keluar ke geladak terbuka sesekali.
Para penumpang juga diminta untuk memakai topeng dan menjaga jarak satu sama lain ketika berada di luar ruangan. Para Penumpang juga rutin diperiksa suhu badan setiap harinya.
Diamond Princess diperkirakan akan tetap dikarantina hingga 19 Februari mendatang.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan masih terus berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan juga otoritas setempat untuk terus mengetahui perkembangan dan kondisi para WNI yang terjebak di kapal tersebut.
Kemlu RI menuturkan kondisi WNI di kapal pesiar itu dalam kondisi sehat dan negatif virus corona.
Penerbangan Singapura
Staf Khusus Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan, pemerintah Indonesia belum berniat untuk menutup penerbangan dari dan menuju Singapura usai negara itu menaikkan tingkat kewaspadaan wabah Virus Corona menjadi status Orange.
"Sampai saat ini kami belum ada rencana melakukan penundaan penerbangan [ke Singapura]," kata Adita saat ditemui di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
Sebanyak 50 orang warga Singapura positof terinfeksi korona.
Meski begitu, Adita menyatakan pemerintah tak menutup kemungkinan menerapkan larangan penerbangan dari dan ke Singapura. Hal itu tergantung dari dinamika tingkat penyebaran virus di negara tersebut.
Adita lantas menjelaskan data yang menunjukkan bahwa arus penumpang dari dan ke Singapura sebanyak 5,6 juta per tahun.
Sementara jumlah penerbangannya sekitar 528 kali setiap minggunya. Ia menyatakan saat ini pemerintah terus melakukan upaya pencegahan di tiap-tiap bandara dan pelabuhan seluruh Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.
"Thermal scanner ada di semua bandara dan pelabuhan, kami kerja sama intens dengan petugas pelabuhan, bandara, imigrasi dan bea cukai," kata Adita. (*)