Bayar SPP Sekolah Pakai GoPay, Gurauan Netizen ke Mendikbud Nadiem Kini Berubah Jadi Kenyataan
Di antaranya gurauan netizen bahwa bayar SPP sekolah akan dilakukan melalui GoPay. Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud menjadi sorotan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah gurauan netizen menghiasi lini masa media sosial (medsos) saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk pendiri GoJek, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Di antaranya gurauan bahwa bayar SPP sekolah akan dilakukan melalui GoPay.
Ternyata, gurauan netizen tersebut kini benar-benar menjadi kenyataan.
Ya, siswa bisa bayar SPP sekolah lewat GoPay.
• Cara Top Up GoPay Tahun 2020 dan Tempat Isi Ulang GoPay
• Deretan Meme Kocak Respons Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Bayar SPP Pakai Gopay
• Wanita Cantik Pemilik WO Bilang Keguguran, Pengantin Cuma Diberi Bunga Kering di Hari Pernikahan
• Mempelai Pria Babak Belur Setelah Istri Pertama Muncul di Pernikahan
Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud periode 2019-2024, menjadi sorotan banyak pihak.
Nadiem Makarim banyak disebut akan membawa inovasi baru di dunia pendidikan.
Setelah dilantik pada 23 Oktober 2019 lalu, inovasi yang akan dibawa Nadiem ramai diperbicangkan.
Bahkan di media sosial, gurauan netizen berupa meme pun bermunculan.
Satu di antara gurauan tersebut adalah meme bayar SPP sekolah pakai GoPay.
Hal tersebut ramai diperbincangkan warganet di media sosial Twitter.
"Becandaan saat awal terpilihnya Nadiem sebagai menteri pendidikan menjadi kenyataan," tulis akun Twitter @CyanPalette, Minggu (16/1/2020).
Pasalnya, pada 23 Oktober 2019, akun tersebut mengunggah 'prediksi' pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) akan bisa dilakukan melalui aplikasi GoJek, setelah Nadiem Makarim jadi Mendikbud.
"Lihat positifnya dong, siapa tau bayar SPP nanti dipermudah. Tinggal pakai GoPay bonus cashback 90% maksimal 10 ribu rupiah," tulis @CyanPalette pada 23 Oktober 2019 silam.
Diketahui, pembayaran SPP kini bisa dilakukan oleh orangtua atau wali murid melalui GoPay.
Pembayaran seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler, juga dapat dibayar menggunakan fitur GoBills.
Dilansir Kompas.com (grup Tribunlampung.co.id) dari siaran resmi, Senin (17/2/2020), telah ada sekirar 180 lembaga pendidikan yang terdaftar sebagai mitra GoBills.

Lembaga-lembaga tersebut, antara lain pesantren, madrasah, sekolah, hingga tempat kursus.
Senior Vice President Sales GoPay, Arno Tse mengungkapkan, GoPay terus meningkatkan loyalitas pengguna.
Hal itu dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi.
Hal tersebut ditunjukkan dengan fitur layanan pembayaran tagihan, pajak, hingga donasi.
Layanan GoBills terbaru yang terafiliasi dengan lembaga pendidikan, memungkinkan orangtua maupun wali murid melakukan pembayaran, tanpa harus hadir ke lembaga pendidikan.

“Orangtua yang sibuk dapat fokus dengan kepentingan lain seperti pekerjaan tanpa khawatir akan melewatkan tenggat pembayaran,” kata Arno.
GoBills diketahui diluncurkan pertama kali pada 2017.
GoBills disebut telah mengalami perkembangan menjadi fitur lengkap, yang memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk aneka pembayaran.
Selain pendidikan, pengguna GoJek dapat menggunakan fitur tersebut untuk membayar tagihan sehari-hari.
Antara lain, air, listrik, pulsa, BPJS Kesehatan, internet, TV kabel, asuransi, pajak, hingga zakat.
“Selain memudahkan para orangtua, lembaga pendidikan yang tergabung juga ikut merasakan manfaat transaksi digital."
"Di antaranya, penerimaan iuran yang jelas dan pencatatan transaksi yang lebih rapi dan teratur,” ujarnya.
Arno berharap, dengan kemudahan yang dihadirkan, hal tersebut dapat menjangkau lebih banyak lagi lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.
Tak lain ialah untuk menerapkan pembayaran digital.
Sementara itu, GoPay juga membantu implementasi QRIS di Madrasah Miftahul Akhlaqiyah di Ngaliyan di Semarang, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Bunda Mulia.
Di awal tahun 2019, GoPay mengklaim menjadi uang elektronik pertama yang membangun ekosistem nontunai dengan 50 SMK di Jakarta Utara.
Meme yang muncul saat Nadiem dilantik jadi Mendikbud
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik pendiri Gojek, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019).
Tak berselang lama seusai pengumuman nama-nama menteri dalam kabinet Jokowi jilid 2 itu, netizen langsung memberikan respons melalui media sosial (medsos).
Bahkan, dua kata kunci menjadi trending topic di Twitter, yaitu bayar SPP dan Gopay, dan ada juga yang menulis bayar SPP pakai Gopay.
Berikut, meme-meme kocak yang jadi kreativitas netizen +62 dalam merespons terpilihnya Nadiem Makarim sebagai Mendikbud di Kabinet Indonesia Maju.
Para pengguna aktif aplikasi Gojek, kerap mendapatkan promo.
Warganet kemudian membuat meme Go-SPP.
Tertulis dalam meme tersebut, "bayar SPP pakai Gopay cashback 30%."
"Assiiiaaappppp.... Selamat Pak nadiem sebagai mendikbud." tulis satu akun.

2. Mencari guru lewat Aplikasi
Absennya guru dalam kelas seringkali membuat beberapa siswa senang.
Karena pada jam kosong itu, mereka bisa berisitirahat dan tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Namun, ada juga siswa yang bersedih jika guru mata pelajaran kesukaannya tak hadir.
Sama halnya saat kita mencari driver, melalui aplikasi Gojek, mungkin guru dapat ditemukan dengan mudah?
3. Bayar SPP sekolah melalui Aplikasi Gojek Sudah Tersedia Sejak Hari Ini , Rabu (23/10/2019)
Setelah dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan hari ini, warganet ungkap pembayaran SPP sudah bisa dilakukan melalui Gojek.
Melalui aplikasi ini, kepercayaan orangtua pada anak perihal uang SPP mungkin dapat dipertanggungjawabkan.

4. Harapan Guru untuk Mendikbud yang Baru
Selanjutnya, meme kocak memberikan perhatian untuk guru.
Ingin mendapatkan promo khusus, akun ini berharap bahwa para guru mendapat voucher gratis naik Gojek.

5. Rengking 1 Gratis Gopay
Gopay memudahkan kita membayar transaksi melalui aplikasi Gojek.
Mempunyai saldo Gopay yang penuh membuat kamu tak usah khawatir jika tidak punya uang cash.
Pemberian saldo Gopay kepada siswa yang mendapat rangking 1 di kelas mungkin bisa saja dilakukan.
"Mendikbud nadiem makarim, ranking 1 gratis gopay" ungkap salah satu akun
Kreatif sekali ya netizen +62.
Biodata Nadiem Makarim
Nadiem Makarim resmi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam kabinet Jokowi jilid 2.
Pendiri startup GoJek tersebut dikenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (23/10/2019), bersama dengan jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Bagaimana profil Nadiem Makarim?
Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
Pria 35 tahun itu menjadi salah satu sosok yang mencolok di kabinet Jokowi jilid 2.
Sebab, ia menjadi menteri termuda di kabinet ini.
Hal ini sesuai dengan janji Presiden Jokowi yang mengatakan akan menarik menteri-menteri muda.
Sebelum didapuk menjadi Mendikbud, Nadiem mengatakan telah resmi mundur dari jabatannya di GoJek Indonesia.
Otomatis, kini lulusan Brown University dan Harvard University itu tidak memiliki kewenangan apa pun di GoJek.
Hal itu juga diamini startup decacorn tersebut dengan mengumumkan co-CEO baru, yakni Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi.
Kendati demikian, Nadiem masih memiliki saham di startup yang ia dirikan sembilan tahun lalu.
Nadiem diketahui memegang saham dari pendanaan seri D, E, dan I.
Hal itu diketahui dari Data Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) per Oktober 2018.
Total saham yang dimiliki Nadiem adalah 58.416 lembar saham.
Jumlah itu setara 4,81 persen dari modal ditempatkan GoJek, yakni sebanyak 1,21 juta saham.
Berikut, profil Nadiem Makarim.
Nama Nadiem sejak awal memang telah diprediksi akan masuk sebagai salah satu menteri Jokowi di kabinet baru.
Terlebih, setelah ia berhasil membawa Gojek menyandang status decacorn atau perusahaan dengan valuasi di atas 10 miliar dollar AS.
"Saya mendapat penghormatan yang luar biasa untuk bisa bergabung di kabinet Pak Presiden," ucap Nadiem Makarim.
Namun, ia enggan membocorkan ke wartawan.
Ia hanya menegaskan bahwa dirinya siap membawa banyak inovasi di kabinet nanti sebagai menteri Jokowi.
Masih secara umum, Nadiem menyampaikan pos yang akan diminta terkait dengan pengembangan inovasi dan juga pengembangan sumber daya manusia yang menjadi fokus utama Kabinet Jokowi Jilid 2.
"Sudah pasti dan banyak sekali inovasi yang ingin saya lakukan untuk negara ini. Saya enggak bisa sebut sekarang," kata Nadiem.
Kepada wartawan, Nadiem memang lebih banyak bercerita topik dibahas bersama Presiden Joko Widodo sebelumnya.
Tanpa menyebut bakal posisi ditawarkan, Nadiem beberapa kali menyinggung perihal peningkatan SDM dan investasi.
Selain posisi di Kementerian Pendidikan, banyak rumor beredar juga menyebut Nadiem Makarim akan menjabat Menteri Digital dan Ekonomi Kreatif atau kementerian dengan nomenklatur baru.
Masuknya nama Nadiem Makarim sejak awal sebagai salah satu menteri di kabinet baru memang tidak lepas atas prestasi yang telah diraih selama ini.
Mengutip laman personalnya di LinkedIn, dalam profil Nadiem Makarim, ia tercatat lahir di Singapura 35 tahun silam.
Ia menjabat sebagai CEO dan Pendiri Gojek Indonesia sejak 2011.
Saat ini, ia mengaku telah mundur dari jabatan CEO di perusahaan yang dibesarkannya.
"Pasti di Gojek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apapun di Gojek," ucapnya.
Untuk diketahui, Gojek juga telah merambah pasar Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand, Vietnam dan Singapura.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bayar Sekolah Pakai GoPay Awalnya Hanya Candaan, Kini Jadi Kenyataan, Ini Penjelasan PT Gojek
Dulu jadi gurauan netizen saat Nadiem Makarim dilantik jadi Mendikbud, kini bayar SPP sekolah bisa dilakukan pakai GoPay.