Tanya Dokter
Tanda-tanda Demam Kuning, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Demam Kuning
Demam kuning adalah salah satu jenis penyakit serius dan dapat mengancam nyawa penderitanya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Yelow fever atau sering disebut demam kuning. Demam kuning adalah salah satu jenis penyakit serius dan dapat mengancam nyawa penderitanya. Demam kuning terjadi disebabkan oleh gigitan nyamuk. Kulit dan mata menguning menjadi penanda penyakit demam kuning. Setelah mengetahui apa itu demam kuning, bagaimana mengobati demam kuning?
Demam kuning sangat akrab di belahan negara beriklim tropis, layaknya Afrika, serta Amerika Tengah dan Selatan.
Meskipun belum pernah ada di Indonesia, kemunculan penyakit ini tetap harus diwaspadai.
Pasalnya, demam kuning tidak dapat disembuhkan, kendati hanya bisa dicegah dengan vaksinasi.
Dokter Boy Zaghlul Zaini mengatakan, demam kuning atau yellow fever merupakan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti.
• Demam Naik Turun Tiga Hari, Waspada Tifoid! Yuk Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya
• Penyebab Demam Tifoid, Gejala, dan Cara Mengobati Demam Tifoid yang Sering Menyerang Manusia
• Apa Itu Alergi Telur? Berikut Faktor Risiko, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Alergi Telur
• Apa Itu Buta Warna, Kenali Gejala, Jenis Buta Warna dan Cara Obati Buta Warna
“Tapi perlu diingat, penyakit ini sangat jarang ditemui di Indonesia, bahkan bisa dikatakan belum pernah,” kata Boy kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (15/1/2020).
Apa faktor risiko pada demam kuning?
Risiko terjangkit demam kuning bagi yang tinggal atau hidup di daerah nyamuk pembawa virus demam kuning akan semakin tinggil, bila orang tersebut belum sama sekali mendapatkan vaksin.
Tidak hanya pada masyarakat sekitar, berkunjung ke daerah dengan kasus demam kuning tinggi pun berisiko lebih besar terkena demam tersebut.
Diketahui, sejumlah negara memiliki resiko tinggi untuk terjangkit demam kuning, seperti:
1. Afrika
2. Amerika Tengah
3. Amerika Selatan
Apa penyebab demam kuning?
Demam kuning terjadi dikarenakan berkembangnya virus yang berasal dari genus flavivirus di dalam tubuh.
Virus tersebut dibawa oleh nyamuk berjenis aedes aegypti, yang ditularkan lewat gigitan pada ke kulit manusia.
Namun, selain itu sesama manusia bisa saling menularkan virus demam kuning, yaitu melalui darah.
Semisal lewat jarum yang lebih dulu terdapat atau terkontaminasi oleh darah pengidap sebelumnya.
Apa tanda-tanda demam kuning?
Tanda-tanda yang ditimbulkan oleh demam kuning, tergolong ke dalam tiga fase, yakni:
1. Fase inkubasi
Fase ini berlangsung selama 1-3 hari setelah terinfeksi virus, di mana tubuh belum menunjukkan tanda-tanda atau gejala.
2. Fase akut
Fase ini berlaku selama 3-4 hari dan terjadi pada hari ke-3 atau ke-4 setelah terinfeksi, gejala yang timbul akan menghilang setelah fase akut berakhir.
Namun sebagian besar orang masih bisa sembuh, usai melewati fase akut. Adapun yang kemungkinan besar didapatkan, seperti:
1. Demam
2. Pusing
3. Mata, wajah, atau lidah kemerahan
4. Nyeri kepala
5. Silau terhadap cahaya
6. Nafsu makan menurun
7. Nyeri otot
8. Mual dan muntah
3. Fase toksik
Fase ini tatkala gejala demam kuning dirasakan kembali oleh pengidap tapi dengan tingkat keparahan yang lebih serius. Sedangkan gejala yang bisa timbul, antaranya:
1. Kulit dan sklera (bagian putih mata) menguning
2. Denyut jantung melambat
3. Nyeri perut
4. Muntah yang terkadang disertai darah
5. Mimisan, gusi berdarah, dan perdarahan dari mata
6. Penurunan jumlah urine dan gagal ginjal
7. Gagal hati
8. Penurunan fungsi otak, meliputi delirium, kejang, hingga koma
Bagaimana pengobatan demam kuning?
Diketahui, hingga detik ini tidak ada obat khusus yang diperuntukan untuk menyembuhkan demam kuning.
Namun tetap terdapat sejumlah perawatan yang sangat dianjurkan oleh pihak medis, guna memulihkan dan menyembuhkan kondisi si penderita, semisal:
1. Memberi terapi oksigen
2. Mencegah dehidrasi
3. Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan cairan infus
4. Memberikan obat penurun demam dan obat pereda nyeri kepada penderita
5. Mengatasi infeksi sekunder akibat bakteri dengan ransfuse
6. Memberikan transfusi darah, jika terjadi anemia akibat perdarahan
7. Menganjurkan cuci darah jika terjadi gagal ginjal
8. Mengatasi jika terjadi gagal hati
Bagaimana pencegahan demam kuning?
Berikut adalah sejumlah cara guna melakukan pencegahan dari demam kuning, seperti:
1. Vaksinasi
Terutama, bagi yang ingin bepergian ke daerah yang berisiko, seperti Afrika, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia.
Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan paling tidak 3-4 minggu sebelum keberangkatan.
2. Gunakan baju lengan panjang dan celana panjang
Hindari banyak beraktivitas di luar ruangan, terutama pada sore hari hingga subuh.
3. Lengkapi jendela dengan kawat nyamuk
4. Gunakan pendingin ruangan
5. Gunakan kelambu saat tidur
6. Gunakan krim antinyamuk
Jika ingin menggunakan krim antinyamuk terhadap bayi dan anak-anak, gunakan produk yang memang diperuntukkan untuk bayi dan anak-anak
7. Gunakan bahan alami
Gunakan bahan alami seperti minyak kayu putih, untuk memberi perlindungan terhadap gigitan nyamuk.
Demikian penjelasan Tanda-tanda Demam Kuning, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Demam Kuning.(tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)