Tribun Bandar Lampung

Pelajar Kepergok Berduaan di Hotel, Siswa dan Siswi Kenakan Seragam SMA saat Dirazia

Subdit IV Reknata Ditkrimum Polda Lampung mengamankan 16 warga saat menggelar operasi pekat.

Editor: Reny Fitriani
tribunlampung.co.id/hanif mustafa
16 orang terjaring razia pekat Polda Lampung, Selasa (18/2/2020). Dari 16 orang tersebut, di antaranya terdapat pelajar yang masih mengenakan seragam putih abu-abu. Pelajar Kepergok Berduaan di Hotel, Siswa dan Siswi Kenakan Seragam SMA saat Dirazia 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Subdit IV Reknata Ditkrimum Polda Lampung mengamankan 16 warga saat menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat).

16 warga tersebut terdiri dari lima orang dewasa berstatus menikah.

Sedangkan 11 lainnya berstatus pelajar, mahasiswa dan di bawah umur.

Bahkan di antaranya ada yang mengenakan seragam putih abu saat dirazia.

Direktur Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly Ramadhany mengatakan, 16 orang yang diamankan terjaring razia di kosan dan penginapan wilayah Telukbetung Selatan dan Telukbetung Utara.

Pengakuan Wanita yang Terjaring Razia Pekat Polda Lampung: Cuma Ciuman, Belum Penetrasi

Polisi Terus Gencarkan Razia Pekat, Sasaran Utama Pelajar yang Bolos Sekolah

Kepala BKD Bandar Lampung Wakhidi Doyan Makan Tempe: Digoreng atau Dibacem, Bisa

Pemulung Asal Palembang yang Dituduh Culik Anak Kini Dirawat Kerabat

“Ada delapan pasangan yang terjaring razia di kosan dan penginapan. Razia digelar dalam rangka Operasi Cempaka karena termasuk penyakit masyarakat," tandasnya, kemarin.

Barly menambahkan,pihaknya akan melakukan pembinaan melalui pemanggilan terhadap pihak keluarga. Itu menyasar pelajar dan mahasiswa yang terjaring razia.

 "Nanti kami panggil pihak keluarga. Kalau pihak sekolah kami rasa tidak perlu. Mereka tidak dijerat pidana. Cuma pendataan dan pembinaan saja,” ujarnya

Terkait ditemukannya barang bukti narkoba saat razia, Barly menyatakan tidak ada. \

"Kalau narkoba belum ada, cuma alat hisap bong, itu sudah kami limpahkan ke Direktorat Narkoba," tegasnya.

MN (20) salah satu perempuan yang terjaring razia mengatakan, terjaring razia di salah satu penginapan Tanjung Karang bersama teman dekatnya.

Ia mengaku belum melakukan aksi asusila saat digerebek.

Hindari Lokasi Maksiat

Direktur Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly Ramadhany mengatakan, pihaknya akan terus melakukan razia untuk memerangi penyakit masyarakat ini.

"Ini akan kami gelar sampai operasi (Cempaka Krakatau) berakhir," sebutnya, Selasa 18 Februari 2020.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari segala bentuk penyakit masyarakat, mendatangi lokasi maksiat, memakai narkoba dan kegiatan negatif lainnya.

"Terutama pelajar, waktu jam sekolah gunakan untuk sekolah Jangan bolos dan jangan terjerumus pergaulan yang salah, apalagi sampai berada di penginapan," tandas Barly.

Polisi Terus Gencarkan Razia Pekat, Sasaran Utama Pelajar yang Bolos Sekolah

Razia pekat akan dilaksanakan oleh Ditreskrimum Polda Lampung hingga Operasi Cempaka Krakatau 2020 berakhir.

Direktur Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly Ramadhany mengatakan pihaknya akan terus melakukan razia pekat untuk memerangi penyakit masyarakat ini.

"Ini akan kami gelar sampai operasi berlangsung," sebutnya, Selasa 18 Februari 2020.

Barly pun menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari segala bentuk penyakit masyarakat, lokasi maksiat, narkoba dan tempat tempat lainnya.

"Terutama pelajar, waktu jam sekolah gunakan untuk sekolah jangan bolos dan jangan terjerumus pergaulan yang salah, sampai diketahui di penginapan," tandasnya.

Beri Efek Jera

Beri efek jera, Ditreskrimum Polda Lampung bakal panggil keluarga 16 orang yang terjaring razia pekat.

Direktur Reskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly Ramadhany mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan dengan jalan melakukan pemanggilan terhadap pihak keluarga.

"Nanti kami panggil pihak keluarga," kata M Barly Ramadhany, Selasa 18 Februari 2020.

Untuk para pelajar, kata M Barly Ramadhany, akan dipanggil pihak orangtua.

"Kalau pelajar gak perlu sekolah tapi kalau memang diperlukan pihak sekolah kami panggil," tandas M Barly Ramadhany.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved