Tribun Bandar Lampung
Kala Petruk dan Bagong Puji Program Herman HN
Nampak sosok wali kota yang direpresentasikan pada sebuah wayang mengenakan baju berwarna merah berikut blangkon di kepalanya.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
Pihaknya berharap festival yang diselenggarakan rutin di setiap tahunnya ini mampu mendongkrak upaya pemerintah daerah/kota lainnya untuk turut serta melestarikan budaya.
"Sekarang berkembang hingga internasional, nah jangan sampai di internasional gencar di daerah tidak, saya harap semua kabupaten dapat melakukan kegiatan seperti ini," kata Sugeng.
Ketua Dekranasda Bandar Lampung Eva Dwiana Herman HN berharap dengan adanya festival membatik tingkat Kota Bandar Lampung menjadi langkah awal untuk mempromosikan buah karya lokal hingga dikenal di tingkat nasional.
"Mudah-mudahan batik Lampung, terutama Bandar Lampung, khususnya buah karya perajin yang baru dapat dikenal di mana-mana," ujar Eva.
Juara dalam festival dalang wayang ini yang pertama diraih oleh Ki Haryoko asal Lampung Timur, juara kedua diraih Mukti Wicaksono asal Way Kanan dan ketiga Dedy Setiawan asal Kota Metro.
Pertunjukan seni wayang kulit tersebut berlangsung selama 4 hari 4 malam, Rabu-Sabtu (19-22/2/2020).
Para peserta dalam pementasan diberi waktu 30 menit untuk unjuk kemahiran.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung M Yudhi mengatakan, festival dalang wayang kulit se-Lampung diadakan pemerintah kota rutin sejak 2017 lalu.
"Tahun ini dihadiri 50-an peserta se-kabupaten/kota," kata Yudhi.
Selain ajang perlombaan, sambung dia, event ini dilakukan sebagai hiburan untuk warga serta promosi kebudayaan Indonesia.
Yudhi membeberkan, selain untuk menanamkan darah seni di kalangan masyarakat, festival digelar untuk ajang pencarian bakat dalang di Lampung, sebagai persiapan dalam festival kancah nasional. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)