Khoirunnisa Korban Susur Sungai Dimakamkan di Hari Ulang Tahun, Guru SMPN 1 Turi Jadi Tersangka
Khoirunnisa Korban Susur Sungai Dimakamkan di Hari Ulang Tahun, Guru SMPN 1 Turi Jadi Tersangka
Perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram hingga jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping dengan panjang lintasan sejauh 7,91 kilometer
4. Penyisiran area keempat
jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping hingga ke perpotongan Saungai Bedog dengan Jalan Ringroad Selatan dengan panjang lintasan sejauh 4,98 kilometer
Adapun berdasarkan rilis BPBD DIY hingga Sabtu (22/2/2020) pagi ini, total peserta susur sungai siswa SMPN 1 Turi berjumlah 249 orang.
Terdiri atas 124 siswa kelas 7 dan 125 kelas 8.
Dari jumlah tersebut, 216 siswa dipastikan selamat, 23 siswa mengalami luka, 7 siswa meninggal dunia dan 3 siswa lainnya belum ditemukan.
Guru jadi tersangka
Seorang guru SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta menjadi tersangka dalam kasus tewasnya sembilan siswa dalam kegiatan pramuka.
Guru berinisial IYA itu juga tercatat sebagai pembina pramuka di SMPN 1 Turi.
Sembilan siswa SMPN 1 Turi tewas dalam kegiatan pramuka di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) sore.
Kabid Humas Polda DI Yogyakarta Kombes Yuliyanto menuturkan, sudah 13 saksi yang diperiksa dalam kasus ini.
• VIDEO UPDATE Siswa SMPN 1 Turi Meninggal Dunia karena Hanyut Jadi 9 Orang
• Daftar Korban Tenggelam Susur Sungai di Yogyakarta Tambah 1 Orang, Total 9 Siswa Meninggal Dunia
• Heboh Dilaporkan Hilang di Lampung, Dokter Muda Asal Palembang Akhirnya Beri Klarifikasi
• Viral Ongkos Ojek Rp 450 Ribu di Kalideres, Modusnya Rp 200 Ribu Disebut 20

"Sampai dengan saat ini, kita sudah melakukan pemeriksaan kepada paling tidak ada 13 orang," ujar Yuliyanto, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
Yuliyanto menyampaikan, ada tiga kelompok dari 13 orang yang menjalani pemeriksaan.
Kelompok pertama adalah pembina pramuka yang berjumlah tujuh orang.
"Tujuh orang ini, enam orang ikut ke lokasi, satu orang tinggal di sekolah karena menunggu barang-barang anak-anak itu," kata Yuliyanto.