Kecelakaan Beruntun Tewaskan Calon Pengantin Wanita, Undangan Pernikahan di Facebook Jadi Kenangan
Kecelakaan Beruntun Tewaskan Calon Pengantin Wanita, Undangan Pernikahan di Facebook Jadi Kenangan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kecelakaan maut di Jalan R. Suprapto, Bukit Daeng, Batu Aji, Kota Batam, Senin (17/2/2020) membuat banyak orang pilu.
Bukan tanpa sebab. Kecelakaan maut ini menyebabkan seorang calon pengantin wanita meninggal dunia.
Diketahui, dalam insiden itu mobil angkutan kota bimbar tak hanya menabrak sepeda motor si calon pengantin, namun juga tiga sepeda motor lainnya.
Ini terungkap dari data pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang.
Dari data yang diperoleh Tribun Batam, diketahui Bimbar yang dikemudikan oleh Rahmat (30) melaju dari arah Simpang Tembesi menuju arah Simpang Panbil, Kota Batam, sekira pukul 06.00 WIB.
Saat melaju di sekitar jalan turunan DAM Muka Kuning, bimbar itu diduga kehilangan kendali, sehingga menghantam empat sepeda motor di depannya.
Sepeda motor pertama adalah sepeda motor Honda Beat BP 3384 QO yang dikendarai oleh Erisza Audriana Yuliana (korban kritis) dengan membonceng Sri Wahyuni (korban meninggal dunia).
Selain sepeda motor milik korban, bimbar nahas juga menabrak sepeda motor lain yaitu Yamaha Vixion putih plat nomor BP 5336 JG, Honda Beat warna biru putih plat nomor BP 3832 QQ, dan sepeda motor lain berwarna hitam-merah plat BP 3568 JA.
Namun malang tak dapat ditolak, cedera paling parah diterima oleh Sri Wahyuni (korban meninggal dunia) dan Erisza Audriana Yuliana (korban kritis).
"Kasus ini murni kelalaian sehingga menyebabkan kecelakaan. Kami menerima laporan kecelakaan sekira pukul 06.30 WIB," kata salah seorang penyidik ke Tribun Batam.
Jalani Tes urine
Pengemudi bus Bimbar nahas dengan pelat nomor BP 7601 DU, Rahmat (30), akhirnya ditahan di rumah tahanan negara (rutan) Polresta Barelang, Senin (17/2/2020).
Ini diungkapkan oleh seorang penyidik Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) Polresta Barelang.
"Kepada pengemudi juga dilakukan pengecekan urine untuk pembuktian dugaan penggunaan narkotika," katanya kepada Tribun Batam.
Untuk pemeriksaan urine pun dilakukan malam ini dan hasilnya diketahui negatif.
Sementara itu, bus Bimbar berwarna biru sendiri telah ditahan di halaman parkir barang bukti kecelakaan Markas Polresta (Mapolresta) Barelang.
Pantauan Tribun Batam, bagian depan bus Bimbar tampak copot akibat kecelakaan maut yang menghilangkan nyawa seorang calon pengantin di Kota Batam.
Dishub Sebut Efek Kejar Setoran Picu Aksi Ugal-ugalan
'Hanya Tuhan dan sopir Bimbar yang tahu kapan mobil akan berhenti'.
Ungkapan 'nyeleneh' ini sering didengar warga Batam jika mengomentari aksi ugal-ugalan para pengemudi bus Bimbar di Batu Aji, Kota Batam.
Seperti kata seorang warga di daerah Sagulung, Ricky.
"Kadang berhenti sesuka hati. Walau sebenarnya saya tahu itu hanya oknum saja, tapi tetap harus menjadi perhatian," katanya kepada TRIBUNBATAM.id, Senin (17/2/2020), menanggapi keterlibatan bus Bimbar pada kecelakaan tragis yang menyebabkan seorang karyawati swasta di Batam meninggal dunia.
Hal serupa juga diamini oleh Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Batam, Edward Purba.
Menurutnya, fenomena ugal-ugalan oknum pengemudi bus Bimbar di Batam telah lama menjadi sorotan pihaknya.
"Saya melihat jika hal itu dikarenakan beberapa dari mereka mengejar setoran. Tapi itu bukan jadi alasan utama sebenarnya, yang paling penting adalah keselamatan penumpang," tegasnya kepada TRIBUNBATAM.id.
Belum lagi fenomena 'sopir tembak' yang kerap terdengar terkait ugal-ugalan oknum pengemudi bus Bimbar.
"Kami sudah sering gelar razia hunting, namun faktanya memang Bimbar ini telah mengurus KIR. Perbuatan oknum pengemudi itu yang harus disorot sebenarnya agar peristiwa nahas tak lagi terulang," sambungnya.
Pria dengan sapaan akrab Edo ini pun meminta agar para pelaku usaha angkutan umum dapat lebih tegas menanggapi polemik ini ke depannya agar keamanan dan keselamatan berkendara dapat tercipta.
"Pernah saya temui, ada bus itu pakai tiga sopir. Sopir pertama beroperasi sejak pagi hingga sore. Nanti sopir selanjutnya bekerja di antara rentang waktu itu. Padahal keahlian sopir itu berbeda-beda. Lebih selektif saja merekrutnya," katanya lagi.
Edward berharap kecelakaan yang terjadi di Bukit Daeng dapat menjadi pelajaran agar keselamatan penumpang lebih diutamakan oleh seluruh pelaku usaha angkutan umum di Batam.
Kadishub Batam: Kita Sering Kandangkan Tapi Didemo
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Batam, Rustam Efendy menyesalkan kecelakaan yang menewaskan Sri Wahyuni, karyawati PT Epson yang ditabrak oleh Bimbar Batam.
Kecelakaan itu terjadi di Bukit Daeng Muka Kuning, Batam, Senin (17/2/2020).
Pasalnya kejadian ini bukan kali pertama lagi, melainkan sudah berulang kalinya.
"Kami pernah tangkap puluhan angkutan umum yang tak laik jalan itu. Kita kandangkan dan keluarganya malah datang semua. Tak makan pak nanti kami siapkan pulak makan mereka di situ. Kita sudah buat perjanjian kalau berbuat lagi kita tindak. Balik lagi ke sisi kemanusiaan Jadi bukan kita tak ada solusi," ujar Rustam kepada awak media.
Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Batam, Muhammad Rudi sempat mengungkapkan pada 2025 mendatang, Batam bersih dari angkutan umum tak laik jalan lagi. Menanggapi hal tersebut, saat ini Dishub Batam sedang melakukan pendataan angkutan umum.
"Kita sudah data bus yang laik dan tak laik. 2025 nanti semoga sudah bersih," katanya.
Rustam menegaskan Bimbar yang mengalami kecelakaan itu sudah tidak melakukan KIR lagi sejak 2018 lalu.
Bahkan pada prinsipnya Dishub sudah pernah juga memanggil panggil badan usahanya.
"Ini sudah sekian kalinya. Saya minta kepada masyarakat carilah kendaraan yang laik jalan seperti Trans Batam," ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya juga sudah membuat surat perjanjian kepada badan usaha angkutan umum agar tidak ugal-ugalan di jalan dan mematuhi peraturan rambu-rambu lalu lintas.
Tangisan Pilu Arief Wijanarko
Hanya tangisan pilu tanpa satu kata pun terucap dari mulut Arif Wijanarko saat mengetahui calon istrinya terbujur kaku tak bernyawa 5 hari menjelang hari pernikahan mereka.
Arif terlihat tidak berhenti menangis di depan kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF).
Baru kemarin, Arif membagikan undangan pernikahan lewat akun Facebooknya.
Rencananya, mereka akan menikah di Magetan, Jawa Timur, Sabtu (22/2/2020) dan akan menggelar resepsi pernikahan Minggu (23/2/2020).
Resepsi rencana berlangsung di Ds.Selorejo, Rt/Rw. 05/01, Kawedanan, Magetan, Jawa Timur.
Bahkan direncanakan mereka akan berangkat pulang kampung untuk melangsungkan pernikahan.
Wajahnya terlihat selalu menunduk, suara tangisan terus terdengar, kerabat dan sahabat korban yang berada di sisikiri dan sisi kanan Arif.
Namun, hal tersebut tidak dihiraukannya, hanya suara tangisan yang keluar dari mulutnya.
Teman dan kerabat terus memberikan bela sungkawa, memeluk dan menopangnya agar tidak terjatuh.
Tubuhnya lemas tak berdaya, sahabat dan kerabatnya mendampinginya.
Arif hanya bisa mengeluarkan suara tangisan.
Arif sempat dibawa ke ruang kamar jenazah untuk melihat jenazah kekasih hatinya.
Arif hampir terjatuh saat teman dan kerabatnya memapahnya keluar ruangan untuk menenangkan diri.
Atif hanya bisa menangis meratapi betapa pilunya apa yang dirasakannya, ditinggal kekasih hatinya yang hanya tinggal hitungan hari melangsungkan pernikahan.
Namun sebelum janur kuning melingkar kekasih hatinya pergi meninggalkannya untuk selamanya.
RSUD Embung Fatimah Banjir Air Mata
Puluhan karyawan Epson memenuhi kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam untuk menyampaikan bela sungkawa kepada sahabat mereka yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.
Air mata terlihat tidak henti menetes dari pipi para teman dan sahabat korban yang datang ke kamar jenazah RSUD EF.
Sri Wahyuni meninggal dunia setelah ditabrak mobil Bimbar jurusan Tanjunguncang Jodoh, Senin (17/2/2020) di turunan Bukit Daeng.
Yang membuat para kerabat dan sahabat sedih dan menumpahkan air mata, korban diketahui akan melangsungkan pernikahan.
"Korban ini akan melaksanakan akad nikah tanggal (22/2/2020) dan resepsei pernikahan pada (23/2/2020)," kata Roso, sahabat korban.
Jenazah korban rencananya akan dibawa ke kampung halamnannya di Magetan Jawa Timur.
Berikut ini, Tribunlampung.co.id merangkum deretan fakta kecelakaan tersebut:
5 Hari Lagi Bakal Menikah
Sri Wahyuni, korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Bukit Daeng Batam merupakan calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya, Arief Wijanarko di Magetan pada 22 Februari 2020.
Kabar rencana pernikahan itu diketahui dari postingan Arief Wijanarko, calon suami Sri Wahyuni.
Baru kemarin Arief Wijanarko membagikan undangan pernikahannya dengan Sri Wahyuni.
Namun rencana bahagia itu berubah menjadi suasana duka.
Sri Wahyuni meninggal dalam kecelakaan maut di Bukit Daeng Batam, Senin (17/2/2020).
Undangan Pernikahan Dibanjiri Ucapan Duka Cita
Arief Wijanarko calon suami Sri Wahyuni sempat membagikan undangan pernikahan yang akan berlangsung di Magetan, 23 Febuari 2020.
Akun facebook Arief Wijanarko langsung dibanjiri ucapan duka.
Selain memberikan ucapan duka, mereka juga mendoakan agar Arief sabar.
Sopir Diamankan dalam Kondisi Diborgol
Polisi mengamankan Rahmat sopir minibus Bimbar BP 7601 DU dengan kondisi tangan diborgol.
Rahmat diperiksa di Unit Kantor Pelayanan Kecelakaan Lalu Lintas Terpadu Polresta Barelang sekira pukul 10.45 WIB.
Rahmat adalah sopir Bus Bimbar yang menabrak Sri Wahyuni dan Ria di Bukit Daeng, Jalan R Suprapto Batam, Senin (17/2/2020).
Saat di Polresta Barelang, kondisi Rahmat terlihat lusuh.
Ia memakai kaos oblong putih dan celana pendek berbahan jeans.
Tampak di tangan pengemudi bernama Rahmat (30) ini telah terpasang borgol.
Pria dengan rambut ikal ini dimintai keterangannya di Unit III Lakalantas Polresta Barelang.
"Pengakuannya rem mobil blong. Tapi kami masih terus memeriksa dia (Rahmat), karena masih butuh pengembangan," ucap salah seorang penyidik kepada Tribun Batam.
Selain itu, penyidik ini mengatakan jika kondisi Rahmat saat berkendara dalam keadaan normal.
"Tidak dalam keadaan mabuk (saat berkendara)," tambahnya.

Minibus Jadi Korban Amukan Massa
Sopir Bimbar, Rahmat mengatakan penumpang bus Bimbar selamat.
"Penumpang selamat semua kok pak. Dan mobil terbalik itu akibat amukan massa. Sengaja dibalikkan mobil itu," kata pria berambut ikal ini kepada penyidik.
Walau terdengar samar-samar, Rahmat mengaku jika dirinya bukanlah seorang 'sopir tembak'.
Ia pun mengatakan jika dirinya memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Memang dia (Rahmat) ada SIM. Sekarang sedang kami kembangkan pemeriksaannya," ucap salah satu penyidik kepada Tribun Batam.
Dimakamkan di Magetan

Kecelakaan maut terjadi di Bukit Daeng Batam, Senin (17/2/2020).
Korban tewas bernama Sri Wahyuni karyawan PT Epson.
Ria Masih Kritis
Sedangkan Ria yang dilaporkan sebagai adiknya mengalami kritis.
Ria disebutkan seorang karyawan Surya Technologi Mukakuning.
Jenazah Sri Wahyuni sekarang berada di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah, Batam.
Sri Wahyuni lima hari lagi akan melangsungkan pernikahan.
Puluhan karyawan PT Epson datang memberikan rasa bela sungkawa kepada Sri Wahyuni.
Air mata tidak henti menetes dari pipi para teman dan sahabat korban yang datang ke kamar jenazah RSUD EF.
"Korban kabarnya kakak beradik. Selain Sri Wahyuni, adiknya bernama Ria, karyawan Surya Technologi Mukakuning (soal meninggal belum terkonfirmasi)," ujar Zulfahmi, manager HRD Epson.
Sri Wahyuni akan dipulangkan oleh pihak Epson ke kampung halamannya.
Belum diketahui apa penyebab kecelakaan tersebut.
Tampak jalanan macet akibat peristiwa tragis tersebut.
Kecelakaan terjadi melibatkan angkutan Bimbar warna biru.
Bukit Daeng memang dikenal lokasi yang rawan kecelakaan.
Korban meninggal yang diketahui bernama Sri Wahyuni, meninggal setelah ditabrak mobil Bimbar jurusan Tanjunguncang Jodoh, Senin (17/2/2020) di turunan Bukit Daeng.
Yang membuat para kerabat dan sahabat sedih, korban diketahui akan melangsungkan pernikahan.
"Korban ini akan melaksanakan akad nikah tanggal (22/2/2020) dan resepsi pernikahan pada (23/2/2020),"kata Roso, sahabat korban.
Korban rencananya akan dibawa ke kampung halamnannya di Magetan Jawa Timur.
TKP Dikenal Rawan Kecelakaan
Jalanan yang padat serta turunan yang tajam serta tanjakannya memang dikenal cukup rawan bagi para pengendara di Batam.
Tampak dua orang gadis yang tewas itu dijejer di pinggir jalan di sebelah mobil yang terbalik.
Tampak juga dua buah helm yang diduga milik keduanya.
Kecelakaan maut di Bukit Daeng, Batam, Senin (17/2/2020) menewaskan dua orang wanita.
Informasi yang dihimpun, wanita tersebut bekerja di sebuah perusahaan di Mukakuning.
Identitas korban tewas bernama Sri Wahyuni, karyawan PT Epson Mukakuning.
Sebuah name tagnya tercecer di lokasi kejadian. (Tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Roma Uly Sianturi//Ian Sitanggang)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id