Calon Doktor Meninggal Sebelum Prosesi Wisuda, Sang Dosen Jatuh di Ruang Wisuda Pakai Baju Toga
Ia meninggal sesaat sebelum prosesi wisuda USU periode II tahun ajaran 209/2020 dimulai di Auditorium USU Senin (24/2/2020).
Almarhum juga merupakan Ketua Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Wasliyah Medan.
Tampak kesedihan menyelimuti rumah duka yang dipenuhi orang bertakziah memadati halaman dan ruang tamu rumah.
Keterangan yang dikumpulkan, almarhum akan dikebumikan bakda asar karena menunggu dua orang putrinya yang bekerja di Aceh.
"Sekitar jam setengah lima sepertinya mereka sampai," tutur seorang teman anak almarhum.
Sementara istri almarhum tampak berada tepat di samping jenazah M.Gade sambil sesekali menyeka air matanya.
Sambil terisak ia membuka kain putih yang menutupi bagian atas tubuh almarhum M Gade dan mengelus-elus dada jenazah suaminya sembari mengucapkan kalimat dzikir.
"Dia kerjakan semua, sekolah dijalaninya, anak diurusnya, padahal tubuhnya tidak kuat lagi.
Sudah saya bilang jangan terlalu lelah, tapi dia tetap mau berjuang demi anak-anaknya ini yang masih kecil," ucap sang istri sambil menangis.
Jenazah Dr M Gade MSi disalatkan di Masjid Al Muhajirin pada Senin (24/2/2020).
"Kita akan membawa jenazah Muhammad Gade ke Masjid Al Muhajirin sebelum dimakamkan. Pemakaman akan diselenggarakan usai salat zuhur," ujar protokol ketika para pelayat bergilirian melantunkan doa di samping jenazah M Gade.
Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah M Gade diangkat beberapa orang dan digotong menuju Masjid Al Mujahirin.
"Bagi orang muda dan yang termasuk mahasiswa bapak ini dulunya bisa membantu kita untuk membawa jenazah almarhum ke mesjid sebelum kita makamkan," ajak protokol.
Sejumlah kaum muda dan kerabat almarhum M Gade langsung bergerak dari tempat duduknya dan langsung mengambil posisi di samping keranda sembari menanti perintah untuk bergerak.
Ustaz dari Masjid Al Muhajirin memimpin doa pemberangkatan sembari melantunkan ayat-ayat suci sebelum pemberangkatan jenazah.
Di belakang pembawa keranda, sejumlah anggota keluarga dan kerabat berbaris menuju Mesjid Al Muhajirin yang berjarak sekitar 80 meter dari rumah duka.
(tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com