Dapat Uang karena Selamatkan Siswa Tragedi Susur Sungai, Mbah Diro: Saya Tidak Sanggup Menerima
Namun, Sudiro atau akrab dipanggil Mbah Diro dan Kodir lebih memilih menyumbangkan uang tersebut ke warga desa.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SLEMAN - Setelah aksi heroiknya menolong para siswa SMPN 1 Turi, Sleman, yang terseret arus banjir di Sungai Sempor, Sudiro (71) dan Sudarwanto alias Kodir, mendapat uang penghargaan sebesar Rp 10 juta.
Penghargaan tersebut disampaikan Kementerian Sosial atas kerelaan dan keberanian kedua warga Desa Donokerto tersebut menolong para siswa, Jumat (21/2/2020).
Namun, Sudiro atau akrab dipanggil Mbah Diro dan Kodir lebih memilih menyumbangkan uang tersebut ke warga desa.
"Saya sebenarnya tidak sanggup menerima ini. Niat saya hanya menolong, karena kemanusiaan," tegas Mbah.
Seperti diketahui, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun juga sempat mengunjungi rumah Kodir dan Mbah Diro untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan tali asih pada Senin (24/2/2020).
• Alasan Kepala 3 Guru Tersangka Susur Sungai Digunduli
• Anaknya Jadi Korban Tewas Susur Sungai, Suraji: Dia Anak Mahal
• Saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Ralat Pernyataan Jokowi di Rapat Terbatas
• Air Mata Kapolresta Balikpapan Tumpah saat Lihat Kondisi 6 Bocah Yatim Piatu
Mbah Diro menjelaskan, saat kejadian di Sungai Sempor, tak hanya dirinya dan Kodir yang menolong para siswa.
Namun, banyak warga yang juga ikut turun ke sungai dan menolong.
Untuk itu, dirinya memilih menyumbangkan uang tersebut untuk pembangunan masjid.
"Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kodir, dirinya hanya mengikuti insting kemanusiaan saat terjun ke sungai dan menyelamatkan para siswa.
Seperti diketahui, aksi heroik kedua warga tersebut menjadi buah bibir.
Saat kejadian itu, Kodir akan memancing di Sungai Sempor dan Mbah Diro sedang menyapu makam yang lokasinya hanya 100 meter dari lokasi kejadian.
Guru Tersangka Sempat Selamatkan Murid
IYA, tersangka dalam tragedi susur Sungai Sempor, sempat berupaya menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang terseret arus.
Keluarga IYA mengklaim, guru olahraga itu berhasil menyelamatkan enam siswanya yang hanyut.