Kisah Pemuda Indonesia Bertemu Ibu Kandung Setelah Terpisah 15 Tahun

Oleh karenanya, ia hanya menangis tetapi tak mengucapkan sepatah kata pun dan tak pula membalas pelukan kuat ibu.

BBC News
Hana Beddong memeluk anaknya, Iwan, yang telah terpisah selama 15 tahun. Mereka bertemu di kawasan perkebunan kelapa sawit di Malaysia, Rabu (26/2/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang pemuda keturunan Indonesia yang hidup tanpa identitas kewarganegaraan di Malaysia terpisah dengan ibu kandung sejak umur sekitar enam tahun.

Kini menginjak usia 22 tahun, ia dipertemukan kembali dengan ibunya.

Reuni perdana itu diawali dengan ledakan tangis sang ibu yang membelah kesunyian siang bolong di tengah kawasan perkebunan kelapa sawit di pedalaman Negara Bagian Sabah, Malaysia, Rabu (26/2/2020).

"Iwan anakku, kau anakku, kau anakku. Kasihan kau, Nak. Mama baru berjumpa kau di sini. Aku rindu betul sama kau, Nak Iwan," tangis sejadi-jadinya sang ibu, Hana Beddong, sambil memeluk erat pemuda tersebut.

Nasib Tragis WNI yang Tipu Putri Arab Saudi Rp 512 Miliar, Harta Ibu dan Anak Ludes

Kakak Beradik Manda-Julian Gabung Badak Lampung, Bertahun-tahun Terpisah, Bersatu di BLFC

Kasus Suap Caleg, Sekjen PDIP dan Satpamnya Diperiksa KPK 2,5 Jam

Driver Ojol Ditangkap Polisi, Pelihara Tuyul hingga Punya 41 Akun Gojek dan 8.850 Nomor HP

Akan tetapi sang anak, Iwan, sangat syok dan ragu.

Oleh karenanya, ia hanya menangis tetapi tak mengucapkan sepatah kata pun dan tak pula membalas pelukan kuat ibu.

Perempuan pekerja ladang kelapa sawit itu sampai perlu menarik kepala Iwan untuk disandarkan pada pundaknya dan juga tangan untuk dilingkarkan pada tubuhnya.

Kedatangan wanita 48 tahun itu ke tempat Iwan memang merupakan kejutan.

Ia harus melewati jalan tanah dan berbatu yang berkelok-kelok di antara deretan hutan kelapa sawit dan karet.

Praktis tumbuh besar di pedalaman selama bertahun-tahun sebagai pekerja perkebunan sawit, Iwan masih tidak percaya bahwa sosok yang banjir air mata dan memeluknya itu adalah perempuan yang melahirkannya 22 tahun silam.

Dalam proses interaksi di atas bangku tersebut, Iwan pun lemas, pucat dan hampir pingsan.

Keringat bercucuran dari tubuhnya, membuat kaus yang dikenakan dari ladang semakin basah kuyup.

Setelah kami yakinkan bahwa Hana datang setelah mengikuti pemberitaan BBC News Indonesia tentang kisah Iwan mencari keluarga awal Februari ini, ia lantas merespons tangisan dan pelukan ibu.

"Di mana saja kau, Nak? Padahal kau ada di sini. Aku sayang betul kau, Nak Iwan. Mama rindu betul. Aku sayang betul, Nak, sama kau. Aku tinggalkan kau ketika masih kecil, baru sekarang kita jumpa," ujar Hana seraya terus menangis dan membelai rambut anaknya.

"Syukurlah jika Ibu masih sayang sama saya," Iwan terbata di tengah tangisnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved