Anak Korban Pembunuhan Semprot Polisi Gara-gara Police Line di TKP
Informasi lain didapat sebelum korban ditemukan tewas oleh anaknya sempat terdengar kalau kedua lebih dahulu cekcok.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga Desa Timbang Deli, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, dikejutkan dengan kasus penemuan mayat seorang ibu rumah tangga pada Jumat, (28/2/2020).
Ibu rumah tangga bernama Deni Astuti (34) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya sekira pukul 06.00 WIB.
Jasad Deni Astuti pertama kali ditemukan oleh anaknya, BMG (14).
Pasalnya setelah kejadian, suami korban sama sekali tidak menampakkan diri.
• Siswa SMA Terlibat Pembunuhan Sadis di Mojokerto, Korban Siswa SD Ditusuk Bambu Setelah Tewas
• Drama Pembunuhan Petani, Istri dan Selingkuhan Pelaku Utama, Ngaku Tak Menyesal
• Istri Korban dan Selingkuhan di Natar Lampung Selatan Berkomplot Rancang Pembunuhan
Meski begitu Kapolsek Galang, AKP Teddy Napitupulu mengatakan, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan siapa pelaku pembunuhan tersebut.
"Masih lidik kita sekarang ini," ujar Teddy.
Luka tersebut diduga akibat kepala korban terkena pukulan dari benda tumpul.
"Korban ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala. Terkena pukulan benda tumpul," terang Teddy.
Informasi lain didapat sebelum korban ditemukan tewas oleh anaknya sempat terdengar kalau kedua lebih dahulu cekcok.
Diduga cekcok dipicu akibat pelaku merasa cemburu dengan korban.
Rumah korban pun kini sudah dipasangi garis polisi.
Anak Korban Mengaku Tak Tahu Keberadaan Sang Ayah
JG, suami korban hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Anak kandung korban, BMG juga mengaku tidak mengetahui di mana keberadaan bapaknya.
"Aku pun enggak tau di mana," ujar BMG.

Pelaku dan Korban Sempat Jalan-jalan
Dikutip TribunJakarta dari TribunMedan, BMG mengatakan bahwa sebelum kejadian orangtuanya sempat pergi jalan-jalan berdua.
"Tadi malam sempatnya jalan berdua bapak sama ibu tapi enggak tau kemana," kata BMG.
BMG mengaku selama ini ia tidak pernah melihat orangtuanya bertengkar.
Ia juga mengaku terkejut tiba-tiba menemukan ibunya sudah terkapar bersimbah darah.
"Enggak pernah ribut aku dengar selama ini.Terkejut lah tadi," ujar BMG.
Saat kejadian, BMG berada di rumah terpisah dengan orangtuanya.
Rumah korban ini berada di area perkebunan kelapa sawit, Desa Timbang Deli, Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang.
Di lahan tanah PJKA itu, korban mempunyai rumah dua unit.
Jarak antar rumah satu dan rumah yang kedua hanya berkisar 10 meter saja.
Posisinya di bagian depan dan belakang.
"Kalau aku sama adek tadi malam tidurnya di rumah depan.Bapak sama ibu tidurnya di rumah belakang," terang BMG.
"Aku pun enggak tau jam berapa mereka tadi malam pulang karena udah tidur, "ucap BMG.
Siswa kelas X SMA Negeri 1 Galang ini mengetahui ibunya ditemukan tewas setelah bangun pagi sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu ia pun membuka pintu rumah di bagian belakang.
"Aku mau mandi makanya datang ke rumah yang belakang ini. Kubuka pintu kondisi ibu sudah berdarah darah. Baru kemudian aku lapor sama keluarga. Saat itu bapak sudah enggak ada lagi," katanya.
Saat diwawancarai, BMG mengaku keberatan kalau rumah dan foto dirinya diambil.
"Kalau difoto aku enggak izin,"kata BMG.
Anak Korban Ngamuk Protes Rumahnya Dipasangi Garis Polisi
BMG (14) anak pasangan suami istri JG (42) dan korban pembunuhan Deni Astuti (33) tidak suka, polisi memasang garis polisi (police line) di rumahnya.
Karena tidak senang, setelah polisi memasang garis polisi dan pergi meninggalkan rumahnya BMG pun membukanya.
Dengan dibantu satu orang temannya ia pun membuka garis polisi yang terpasang mengelilingi rumah.
"Ntah apa aja dipasang-pasangin ini. Enggak perlu kalinya ini," kata BMG misuh-misuh sembari menarik garis polisi yang terpasang.
Meski sudah diberi penjelasan oleh wartawan namun BMG tampaknya tetap tidak perduli.
Garis polisi yang sudah ia tarik kemudian ia kumpulkan.
"Orang ini pun (warga) ntah ngapain ngubung-ngubungi polisi. Udah kubilang tadi padahal enggak usah menghubungi polisi tapi dihubungi juga,"kata BMG yang merupakan anak pertama JG dan Deni Astuti.
Polisi Kecewa dengan Sikap Anak Korban
Mendengar informasi dari wartawan bahwa anak korban, BMG telah mencopoti garis polisi yang sudah dipasang di rumah, Kapolsek Galang, AKP Teddy Napitupulu pun kemudian memerintahkan anggotanya untuk kembali memasangi garis polisi tersebut.
Ia pun mengaku cukup kecewa dengan tindakan berlebihan yang dilakukan anak korban.
"Anaknya pertama korban ini memang payah kali tadi kita tanyain," kata Teddy.
(TribunJakarta/TribunMedan)
Artikel ini telah tayang di jakarta.tribunnews.com