Sederet Fakta Menarik Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia Berdarah Bugis dan Jawa

Dalam periode yang sama saat menjabat Menteri Pendidikan, Muhyiddin merangkap pula sebagai Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia.

AFP/MOHD RASFAN
Muhyiddin Yassin menggelar konferensi pers seusai terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia yang baru, Sabtu (29/2/2020). 

Namun, beberapa jam kemudian, Raja Malaysia menunjuk Mahathir sebagai PM sementara.

Sementara Anwar Ibrahim tidak dilibatkan, meskipun sebelumnya dijanjikan akan menggantikan Mahathir.

Dalam momen ini, Muhyiddin mulai muncul dengan membawa Partai Bersatu keluar dari Koalisi Pakatan Harapan.

Di tengah memanasnya suhu politik, Anwar Ibrahim yang sempat memutuskan mencalonkan diri sebagai PM lantas mendukung Mahathir sebagai calon PM.

Bahkan, ia langsung yang mengantarkan surat dukungan kepada Raja Malaysia.

"Sudah waktunya untuk melakukan hal benar bagi masyarakat dan negara kami yang tercinta ini," ujar Anwar di akun Twitter, dikutip AFP.

Namun, Mahathir dan Anwar pada akhirnya tersingkir setelah Raja Malaysia menggelar pertemuan dengan seluruh anggota parlemen, lalu menunjuk Muhyiddin sebagai PM.

Kepada awak media di kediamannya selepas pengumuman, Muhyiddin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukungnya.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang sudah memberi dukungan moral, dan saya harap publik Malaysia menerima keputusan yang diumumkan," katanya.

Krisis Politik

Krisis politik di Malaysia dimulai setelah pendukung Mahathir berusaha membentuk koalisi baru.

Tujuannya, membendung penunjukan Anwar Ibrahim sebagai suksesor Mahathir pada posisi PM.

Padahal, Mahathir sebelumnya telah berjanji kepada Anwar bahwa Anwar akan menggantikannya sebagai PM ketika berkoalisi dalam pemilu dua tahun lalu.

Dikutip dari Guardian, Mahathir tidak menjelaskan alasannya mundur sebagai PM.

Namun, diduga ada ketidakcocokan antara Mahathir dan Anwar. Keduanya telah berseberangan selama beberapa dekade terakhir.

Namun, bersatu dalam Pemilu 2018 untuk menggulingkan PM Malaysia saat itu, Najib Rajak.

Sebagai bagian kesepakatan, Mahathir berjanji menyerahkan kursi PM kepada Anwar dua tahun setelah pemilu.

Namun, Mahathir tak kunjung memutuskan tanggal penetapan Anwar sebagai suksesornya.

Friksi dalam koalisi keduanya muncul pada Minggu (22/2/2020), saat pendukung Mahathir dikabarkan bertemu oposisi untuk membahas pemerintahan baru.

Mahathir lalu membuat publik Malaysia terkejut setelah memutuskan mencalonkan diri lagi sebagai PM.

Dalam pengumumannya, ia mengaku mendapatkan dukungan dari koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim.

Pada Senin (23/2/2020), aliansi Pakatan kolaps ketika partai Mahathir, Bersatu, memutuskan keluar.

Anwar Ibrahim menyebut Mahathir Sendiri yang Ingin Keluar dari Pakatan.

Sebelumnya, terjadi pertemuan rahasia Bersatu dengan oposisi yang membuat Dr M, julukan Mahathir, mengundurkan diri.

Keputusan politisi 94 tahun itulah yang dimanfaatkan Muhyiddin, Presiden Bersatu, untuk berkonsolidasi dengan oposisi membentuk koalisi pemerintahan baru.

Salah satu partai yang diajak Muhyiddin adalah UMNO.

Dalam keterangan tertulisnya dilansir SCMP, Sabtu (29/2/2020), Mahathir mengaku sudah bertemu dengan para pemimpin koalisi Pakatan Harapan.

"Saya mendapatkan dukungan mayoritas di Dewan Rakyat (majelis rendah Parlemen Malaysia). Karena itu, saya mengajukan diri sebagai kandidat perdana menteri," ujarnya.

Dibutuhkan paling sedikit 112 dari total 222 kursi Parlemen Malaysia untuk memuluskan langkah sebagai orang nomor satu Negeri "Jiran".

Sebelumnya, kubu Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin saling klaim kemenangan.

Membuat Raja Malaysia Sultan Abdullah memutuskan mewawancarai mereka langsung.

Berdasarkan konstitusi setempat, Yang di-Pertuan Agong mempunyai hak untuk memilih PM Malaysia jika si kandidat dirasa mampu memimpin mayoritas.

Mahathir menuturkan, dia tidak berniat untuk bekerja sama dengan UMNO. Sebab menurutnya, motor koalisi Barisan Nasional itu punya catatan korupsi.

"Saya berulang kali menyatakan, saya menentang segala bentuk kerja sama dengan individu korup, di mana Pakatan Harapan bekerja keras menyingkirkannya," kata Mahathir.

Meskipun begitu, ia mengaku bisa menerima mantan politisi UMNO sepanjang mereka bersih.

"Mungkin pendekatan Muhyiddin lebih lunak daripada saya," jelasnya.

Koalisi Pakatan sempat mencabut dukungan bagi Mahathir setelah ia berniat untuk membentuk pemerintahan dengan menggabungkan penguasa serta oposisi.

Namun pada Sabtu, koalisi pimpinan Anwar berbalik arah dan mendukung PM yang pernah menjabat pada periode 1981-2003. (tribun network/ditya/kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved