Kecelakaan di Tol Lampung
Kerap Terjadi Lakalantas Maut di Tol Lampung, Hutama Karya Akan Tambah Pita Kejut
PT Hutama Karya (HK) Tol cabang ruas Bakauheni–Terbanggi Besar, berencana menambah pita kejut di jalan Tol Lampung.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – PT Hutama Karya (HK) Tol cabang ruas Bakauheni–Terbanggi Besar, berencana menambah pita kejut di jalan Tol Lampung.
Rencana tersebut dilatarbelakangi seringnya terjadi lakalantas maut di sepanjang jalan Tol Lampung.
Hal tersebut disampaikan Kacab PT HK Tol cabang Bakauheni–Terbanggi Besar Hanung Hanindito.
Namun demikian, kata Hanung, pihaknya masih akan melakukan evaluasi untuk rencana tersebut.
Menurut Hanung, pita kejut tersebut bertujuan untuk mengingatkan pengemudi yang mengantuk.
• Sopir Truk yang Tewas di Tol Lampung karena Terlibat Lakalantas Maut Ternyata Warga Lambar
• Bak Film Laga, Polisi Kejar-kejaran dengan Pengedar Sabu di Tol Lampung, Pelaku Akhirnya Nyerah
• Cara Isi SPT Pajak Tahunan Secara Online dan Cara Lapor SPT Pribadi Tahun 2020
• BREAKING NEWS Sopir Tewas Kecelakaan Maut di Tol Lampung, Truk Fuso Kabur
Sehingga, kata Hanung, bisa kembali konsentrasi pada kendaraannya.
“Masih kami lakukan evaluasi untuk penambahan pita kejut tersebut,” ungkap Hanung, Senin (2/3/2020).
Korban Warga Lambar
Korban meninggal dunia, pada kejadian lakalantas maut di jalan Tol Lampung Kilometer 85 ruas Desa Fajar Baru, Jati Agung pada Minggu (1/3/2020) sekira pukul 22.30 WIB, merupakan warga Sekincau, Lampung Barat.
Peristiwa lakalantas tersebut melibatkan truk Isuzu BE 8350 MV dan truk fuso yang belum diketahui nomor polisinya.
Korban bernama Edi Yanto (36), merupakan sopir kendaraan truk Isuzu dengan nopol BE 8350 MV.
Kendaraan yang dikemudikannya menabrak bagian belakan truk fuso yang belum diketahui nopolnya.
Korban mengalami luka lecet pada bagian wajah, robek kepala bagian belakang, keluar darah dari hidung, luka robek pada tulang kering kaki kiri, patah tulang kaki kiri.
“Korban sempat dibawa ke RSUD Abdul Moeloek, tetapi nyawanya tidak tertolong," kata Kanit Lakalantas Sat Lantas Polres Lampung Selatan IPTU Ilham Efendi, Senin (2/3/2020).
"Korban meninggal di rumah sakit,” imbuhnya.
Kronologi Lakalantas Maut
Seorang Sopir Truk tewas dalam lakalantas maut di jalan Tol Lampung, Minggu (1/3/2020) malam.
Peristiwa itu terjadi di JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Km 85 jalur Bandung Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Kecelakaan melibatkan truk Isuzu BE 8350 MV dan truk Fuso yang belum diketahui nomor polisinya.
Pasalnya, truk Fuso itu kabur ke arah Bakauheni.
Kanit Lakalantas Polres Lampung Selatan Iptu Ilham Efendi membeberkan kronologi Kecelakaan tersebut.
Dia menjelaskan, Kecelakaan bermula saat truk Isuzu warna putih melaju dari arah Terbanggi Besar menuju arah Kota Baru dengan kecepatan tinggi.
Setiba di lokasi kejadian, Sopir Truk Isuzu diduga tidak bisa mengendalikan kemudi.
Kendaraannya pun menabrak truk Fuso yang ada di depannya.
Akibat kejadian itu, bagian depan truk Isuzu mengalami kerusakan cukup parah.
Sementara sopirnya meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
“Akibat kejadian ini, satu korban yang merupakan pengemudi kendaran Isuzu meninggal dunia di rumah sakit,” kata Ilham Efendi, Senin (2/3/2020).
Kecelakaan ini telah ditangani oleh Unit Lakalantas Satlantas Polres Lampung Selatan.
Lakalantas di Tol Lampung, 2 Truk 'Gencet' Pikap hingga Remuk, 2 Orang Tewas di Lokasi
Sebelumnya, lakalantas maut juga terjadi di jalan Tol Lampung ruas Terbanggi Besar, pada Rabu (26/2/2020).
Akibat kejadian itu, dua orang dinyatakan meninggal dunia.
Kasatlantas Polres Lampung Tengah Ajun Komisaris Padil A Rohim saat dikonfirmasi mengatakan, lakalantas yang melibatkan tiga mobil itu terjadi sekira pukul 05.00 WIB di kilometer 142,600 Kampung Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Korban meninggal dunia yakni pengemudi mobil pikap Grandmax BE 8411 yang dikemudikan oleh Dwi (34) dan Agus (27), keduanya adalah warga Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar.
Adapun kronologis Kecelakaan, ujar Padil, bermula saat mobil truk Mitsubishi yang dikendarai oleh Eliyanto (33) melaju dari arah Bandar Lampung menuju arah Tulangbawang.
"Truk dengan nomor polisi BG 8296 dari arah Bandar Lampung, kemudian menabrak bagian belakang pikap," terang Ajun Komisaris Padil A Rohim.
Padil melanjutkan, setelah menabrak bagian belakang pikap, kemudian pikap terlempar ke depan, lalu menabrak bagian belakang truk lainnya yang ada di depannya.
"Kondisi pikap mengalami hancur 95 persen dan terdorong hingga puluhan meter, dan dua pengendaranya dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian," imbuhnya.
Kasatlantas menerangkan, pengendara truk Mitsubishi Eliyanto warga Sumatera Selatan hanya mengalami luka ringan, dan saat ini masih dalam perawatan, serta dimintai keterangan.
Dugaan sementara, Kecelakaan tersebut dikarenakan kelalaian Sopir Truk Mitsubishi.
Satlantas Polres Lamteng telah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara di lokasi lakalantas.
Salah seorang saksi mata yang enggan disebut namanya mengatakan, truk Mitsubishi melaju dengan kecepatan tinggi.
Kemudian, karena tak bisa mengendalikan laju kendaraannya, truk menabrak pikap sehingga sempat terseret hingga puluhan meter, sebelum akhirnya kembali menabrak Fuso yang ada di depannya.
"Truk oleh dari arah kiri ke sebelah kanan, dalam kondisi kecepatan tinggi tak bisa mengendalikan kendaraannya, lalu menabrak bagian belakang pikap hingga ringsek," jelasnya.
PT Hutama Karya (HK) Tol cabang ruas Bakauheni–Terbanggi Besar, berencana menambah pita kejut di jalan Tol Lampung, lantaran seringnya terjadi lakalantas maut di sepanjang jalan Tol Lampung.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)