Berita Nasional

3 Orang Disangka Penculik hingga Dikepung Warga Desa di Jember, Ternyata Anggota KPK

Sebanyak 3 anggota KPK sempat diduga sebagai penculik. Bahkan, mereka sempat dikepung warga desa di Desa Sukowono, Jember.

kompas
Ilustrasi. 3 Orang Disangka Penculik hingga Dikepung Warga Desa di Jember, Ternyata Anggota KPK. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 3 anggota KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi sempat diduga sebagai penculik.

Bahkan, mereka sempat dikepung warga desa di Desa Sukowono, Jember.

Hal itu lantaran warga desa mengira ketiga orang tersebut adalah penculik.

Kasatreskrim Polres Jember, AKP Yadwivana Jumbo Qontason menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada pertengahan Februari.

7 Fakta Kasus Artis Syifa Hadju yang Dapat Ancaman Penculikan dan Pemerkosaan Berbulan-bulan di IG

Pengusaha Potong Pembicaran Rocky Gerung di Acara Seminar: Di Sini Tidak Ada yang Dungu

Seluruh Pasien Virus Corona di Vietnam Sembuh, Seperti Apa Cara Penanganannya?

Kapolda Ungkap Fakta Baru di Balik Tewasnya Sopir Truk yang Diamuk Massa di Hadapan Polisi

Peristiwa berawal saat warga melihat tiga orang asing berada di desa itu.

Ketiga orang terdiri dua pria dan satu wanita.

Mereka membawa mobil berpelat L.

Warga kemudian mencurigai ketiganya adalah penculik.

Itu karena di desa itu santer isu penculikan.

Selanjutnya, warga desa mendatangi mobil tersebut.

Mereka meminta ketiganya untuk menunjukkan identitas.

Namun, ketiganya tak mau menuruti keinginan warga.

Sehingga, warga membawa ketiga orang tersebut ke Mapolsek Sukowono.

"Akhirnya, warga membawa ke Polsek Sukowono, lalu dibawa ke Mapolres Jember,” ujar Yadwivana Jumbo Qontason kepada Kompas.com di Mapolres Jember, Rabu (4/3/2020).

Saat diperiksa, ketiganya mengaku sebagai anggota KPK.

“Kami koordinasi dengan pimpinan, memang dikonfirmasi benar ketiga orang ini adalah anggota KPK,” ungkap dia.

Jumbo tidak menjelaskan secara detail alasan kedatangan tiga anggota KPK tersebut ke Sukowono.

Polisi juga tidak bisa memastikan apakah kedatangan mereka sebagai penyidik atau bukan.

“Tugasnya apa, kerjanya apa (polisi tidak tahu). Intinya kami mengklarifikasi mereka bukan penculik."

"Mereka benar-benar anggota KPK,” papar dia.

Setelah diperiksa, ketiganya dilepaskan.

Polisi terluka saat cek informasi penculikan

Sebelumnya, sebanyak 5 orang polisi terluka setelah diserang sekelompok warga.

Di antara 5 orang polisi terluka tersebut, satu di antaranya menjabat kabag ops.

Sekelompok warga itu diketahui menyerang petugas yang sedang mengecek informasi, hingga mengakibatkan 5 orang polisi terluka.

Peristiwa penyerangan itu terjadi di Jalan Maluku, Kompleks Belakang RSUD Merauke, Papua.

Ketika itu, aparat kepolisian tengah mengecek informasi dari masyarakat, pada Sabtu (24/11/2018).

Akibat peristiwa penyerangan itu, 5 polisi terluka, termasuk Kabag Ops Polres Merauke, AKP Leonardo Yoga.

Mobil yang ditumpangi Kabag Ops juga rusak.

Kaca depannya pecah dan bodinya penyok karena terkena lemparan batu.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustafa Kamal menyampaikan, peristiwa itu terjadi pukul 18.00 WIT.

Saat itu, ada seseorang yang datang menggunakan sepeda motor sambil membawa kapak.

Warga yang melihat hal itu kemudian mengejar orang tersebut.

Hal itu lantaran orang itu dianggap sebagai pelaku penculikan anak.

"Orang tersebut berhasil melarikan diri," kata Kamal, Minggu (25/11/2018).

Polres Merauke mendapat informasi itu.

Kemudian, AKP Leonardo Yoga menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama 8 anggota polisi lainnya.

Tiba di TKP, AKP Yoga kemudian menemui warga, untuk menanyakan permasalah yang terjadi.

Namun saat bersamaan, sekitar 40 orang  warga datang.

Diduga, mereka sudah dipengaruhi minuman beralkohol.

Para warga itu datang sambil membawa parang, kapak, besi, kayu, dan panah.

Sekelompok warga itu kemudian memprovokasi warga lainnnya dengan mengatakan, "Kamu polisi sudah kerja sama dengan pencuri tadi."

Mereka pun menyuruh petugas kepolisian untuk mundur.

"Menyikapi situasi tersebut, Kabag Ops Leonardo Yoga berusaha menenangkan massa namun tidak berhasil," ujar Kamal.

Selanjutnya, Leonardo Yoga bersama anggota polisi lainnya mundur.

Tetapi, massa sudah tidak bisa dikendalikan.

Mereka kemudian menyerang petugas dan kendaraan dinas secara brutal.

Untuk mengendalikan warga, polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Namun, upaya itu tidak berhasil.

Warga tetap menyerang petugas.

"Kemudian, Kabag Ops Polres Merauke meminta bantuan ke Mapolres," ujar Kamal.

Setelah berhasil mengendalikan situasi, polisi kemudian mengamankan 27 pemuda yang diduga sebagai provokator.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com.

Sebanyak 3 anggota KPK sempat diduga sebagai penculik hingga dikepung warga desa di Jember.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved