Pengusaha Potong Pembicaran Rocky Gerung di Acara Seminar: Di Sini Tidak Ada yang Dungu
Slamet lalu menantang Rocky Gerung untuk memaparkan visi misinya bagi negara ini jika Rocky menjadi presiden.
Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
Tidak berhenti sampai di situ, Rocky Gerung juga mengkritik kebijakan Presiden Jokowi mengenai pemindahan ibu kota negara baru ke Paser, Kalimantan Timur.
"Kita hari ini seolah bergembira ibu kota akan dipindah ke Kalimantan Timur. Kenapa kita ga bilang bahwa jadikan Kalimantan Timur itu jadikan ibu kota burung, ibu kota oksigen bukan ibu kota pemerintahan," ucapnya.
"Presiden bilang akan seperti Dubai. Lima tahun lagi orang ga lihat Dubai. Apa Dubai itu, bangunan saja. Orang ingin melihat Samarinda sebagai ibu kota rindu, ibu kota keajaban dunia ada paru-paru. Kita berpikir ke depan," lanjut Rocky Gerung.
"Tapi apa tidak bisa kita jadi ibu kota pemerintahan sekaligus ibu kota rindu tadi?" timpal pemandu acara.
"Ibu kota negara mengundang kebisingan, mengundang perkelahian. Ga ada orang bisa pacaran dengan suasana perkelahian politik," jawab Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi terinspirasi dari Kota Canberra, Australia, dalam membuat ibu kota baru.
Pada saat itu, kata Rocky Gerung, Jokowi datang ke atas bukit di Canberra, dan ingin membuat ibu kota baru seperti Canberra.
Namun kata Rocky Gerung, Jokowi lupa bahwa ada perbedaan kultur antara Canberra dan Indonesia.
Menurut dia, Canberra adalah kota yang sepi karena hanya berisi mahasiswa dan pegawai negeri.
"Canberra kota yang kosong karena isinya cuma pegawai negeri dan mahasiswa. Ga ada businessman bolak-balik ke situ untuk nyogok tapi Indonesia belum sampe ke situ kulturnya," sindir Rocky Gerung.
Menurutnya, jika ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur, maka para koruptor juga akan ikut pindah.
• Depan Sandiaga, Rocky Gerung Sindir Prabowo Subianto
• Seluruh Pasien Virus Corona di Vietnam Sembuh, Seperti Apa Cara Penanganannya?
• Anggota TNI Ditemukan Gantung Diri di Rumah Orang Tua
"Memang kalau dipindah ke sini ibu kota, koruptor ga pindah ke sini? Pindah karena dia mau ketemu orang buat nyogok. Ga bisa nyogok lewat aplikasi kan. Jadi disitu kesalahan Pak Jokowi menganggap bahwa dia bisa bikin ibu kota baru sama seperti Canberra," tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung lalu membeberkan tradisi di Canberra.
Menurutnya, jam 2 malam di Canberra, lampu di gedung parlemen masih menyala.
"Pertanda minimal ada satu anggota dewan menyusun draf yang akan dia perdebatkan besok pagi. Karena dalam tradisi politik Australia, siapa yang terakhir keluar dari parlemen dia mesti matikan lampu. Jadi jam 2 malam orang masih lihat ada orang bekerja buat rakyat disitu," jelasnya.