Kasus Corona di Indonesia
Polda Lampung Cek Gudang Alkes di Lampung, Antisipasi Penimbunan Masker dan Hand Sanitizer
Cegah adanya penimbunan alat kesehatan, khususnya Masker, Polda Lampung melakukan pengecekan di gudang-gudang alat kesehatan termasuk apotek.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Cegah adanya penimbunan alat kesehatan, khususnya Masker, Polda Lampung melakukan pengecekan di gudang-gudang alat kesehatan termasuk apotek.
Hal ini menindaklanjuti kelangkaan alat kesehatan yakni Masker dan hand sanitizer, pascakabar dua WNI positif terjangkit virus corona.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Kabareskrim Polri sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran untuk melakukan penindakan terhadap pihak yang melakukan penimbunan alat kesehatan.
"Untuk itu kriminal khusus melakukan pengecekan di gudang-gudang distributor alat kesehatan dan pelaku usaha penjualan alat kesehatan seperti apotek yang tersebar di seluruh wilayah Polda Lampung," kata Zahwani Pandra Arsyad, Rabu 4 Maret 2020.
Pemeriksaan, ujar Zahwani Pandra Arsyad, meliputi ketersediaan Masker serta alat kesehatan lainnya.
• Tanda-tanda Orang Terinfeksi Virus Corona, Kenali Ciri-ciri dan Cara Pencegahan Virus Corona
• BREAKING NEWS Lakalantas di Bandar Lampung, Sedan BMW Tabrak Motor Petugas Kebersihan
• Niat Pulang ke Rumah, Petugas Kebersihan Tewas Ditabrak Sedan BMW Seusai Bertugas
• 9 Benda yang Rawan Terpapar Virus Corona, Cuci Tangan Pakai Sabun Setelah Memegangnya
"Hasil pemeriksaan, hingga saat ini belum ada indikasi penimbuban. Jadi pascapenyebaran virus, memang Masker sudah habis satu bulan yang lalu, stok habis," tuturnya.
Tak hanya melakukan pengecekan terhadap gudang alat kesehatan, Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, pihaknya juga melakukan patroli media sosial.
"Kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat, dalam hal ini mengenai informasi (virus corona) yang jelas, untuk mengantisipasi bahaya yang terjadi, jangan sampai tidak tenang," ucap Zahwani Pandra Arsyad.
"Jadi, warga diharapkan tenang dalam menghadapi hal ini (virus corona), kalau ada informasi yang berkembang kurang baik, kalau bisa dikesampingkan dulu," imbuhnya.
"Apalagi menyebarkan informasi hoaks adanya dugaan seperti itu, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan dan penindakan, apabila benar jika berita hoaks terjadi terhadap wabah yang sedang terjadi ini," tandas Zahwani Pandra Arsyad.
Stok Masker di Lampung Kosong
Sebelumnya diberitakan, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada WNI positif terjangkit virus corona, warga Bandar Lampung ramai membeli Masker.
Sayangnya stok Masker di sejumlah apotek di Bandar Lampung sedang kosong.
Ada beberapa apotek yang masih menjual Masker, namun langsung ludes dibeli warga pada Senin (2/3/2020).
Admin Apotek Sehati di Jalan Urip Sumoharga Bandar Lampung, Yusuf mengatakan, Senin ini penjualan Masker melonjak drastis.
"Pagi tadi masih ada. Gak lama kita buka, langsung habis terjual," katanya.
Ia mengaku, Masker kesehatan itu sebenarnya sudah diburu konsumen sejak satu bulan terakhir.
Namun penjualan benar-benar melonjak setelah presiden mengumumkan ada WNI terkena virus corona.
"Tak kurang dari 3 jam, penjualan Masker kita ludes, penjualan tembus Rp 4 juta," katanya. Padahal terus dia, pada hari biasa, dalam satu bulan apotek ini hanya mampu menjual paling banyak 10 kotak Masker isi 25.
"Macam-macam harga jual dari Rp 1.000 sampe Rp 5.000 perlembar. Rata rata orang beli satu box isi 50 harganya Rp 25 ribu," jelasnya.
Yusuf menambahkan, kebanyakan pembeli Masker untuk dipakai bukan untuk dijual kembali.
Semenjak stok kurang, pihaknya membatasi pembelian maksimal 20 box untuk satu orang.
"Dari distributor juga sudah satu bulan ini gak ada kiriman. Jadi yang terjual habis hari ini adalah stok lama," katanya.
Sementara di sejumlah apotek lain di Bandar Lampung, stok Masker sedang kosong.
Pantauan Tribunlampung.co.id di Apotek K24 Jalan Arif Rahman Hakim, persediaan Masker sudah dua hari kosong.
Bahkan, di distributor alat-alat kesehatan (alkes) Arnez De Luores di Jalan Teuku Umar, Kedaton sudah dari dua pekan terakhir alat penutup mulut dan hidung ini tidak masuk ke gudang distribusi.
Namun sayangnya, karyawan Arnez enggan menyebutkan alasan kelangkaan Masker dari pertengahan bulan Februari lalu.
"Semua jenis Masker habis," ujar pria yang enggan disebutkan namanya.
Kekosongan stok Masker juga terjadi di apotek Kimia Farma, Kedaton Medical Center.
"Kita (Apotek Kimia Farma) sudah lumayan lama sudah tidak jual lagi, karena memang kondisinya sudah kosong dari distributor," ujar staf apotek ini kepada Tribunlampung.co.id, Senin malam.
Selain karena kekosongan stok dari distributor, penyebab tidak tersedianya Masker di beberapa apotek di Bandar Lampung karena harga yang sudah terlalu tinggi dari produsen maupun distributor.
"Tidak dipasok, karena harga dari tempat kami beli saja memang sudah mahal," ujar Niswetty, pemilik Apotek Farmasi 89 di Jalan Purnawirawan, Gedong Meneng, Bandar Lampung.
Sementara, terdapat apotek lain menyediakan Masker dengan kualitas biasa.
Hal tersebut sebagai alternatif dan solusi dari mahal dan langkanya Masker kesehatan di Bandar Lampung.
Salah satu apotek yang menyediakan Masker tersebut ialah Apotek Rosa di Jalab ZA Pagar Alam, Bandar Lampung.
"Kita (Apotek Rosa) adanya Masker yang biasa untuk saat ini. Ini juga baru ada siang tadi (Senin)," ujar salah seorang karyawan. Harga untuk Masker tersebut Rp 250 ribu per boxnya.
Toni (54) warga Kedamaian mengaku, sudah berkeliling mencari Masker.
Bukan hanya satu, bahkan sudah 7 apotek yang ia singgahi menyatakan Masker habis.
"Udah sampe ke Rajabasa muter-muter apotek ga ada semua (Masker). Bingung mau cari di mana lagi," katanya.
Bahkan, lanjut Toni, Masker di minimarket juga sudah habis terjual. "Iya (virus corona). Ya waspada lah kita, kan virusnya sudah masuk (Indonesia)," tukasnya.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Joviter Muhammad)