Detik-detik Driver Ojek Online Ditembak Debt Collector

Kasus debt collector lawan debt collector kembali terjadi seperti video yang diunggah di FB Video Campur Aduk.

Editor: taryono
facebook
Detik-detik Driver Ojek Online Ditembak Debt Collector 

Pada Rabu (4/3/2020), T melaporkan kejadian tersebut ke Ditreskrimsus Polda DIY.

Bersamaan dengan pelaporan di Polda DIY, rekan-rekan DC mendatangi kantor Grab yang di pertokoan Casa Grande.

Tujuannya untuk meminta klarifikasi.

Yulianto menjelaskan ketegangan dan keributan pun terjadi di kantor Grab.

"Karena semakin berkembang, semakin banyak rekan-rekan ojol mendatangi kantor Grab."

"Karena situasi semakin panas, proses klarifikasi dialihkan ke Polsek Depok Timur," ungkap Yuliyanto.

Yulianto menyebut, mediasi kemudian dilakukan di Polsek Depok Timur yang dihadiri Kapolres Sleman, Polsek, dan pejabat Polda DIY.

Massa kemudian membubarkan diri setelah mediasi selesai.

Akan tetapi, ternyata ada pesan beranti yang menyebut massa akan mendatangi kembali kantor PT BMA.

Di kantor tersebut, terjadi perusakan.

"Terjadi perusakan, berkas-berkas di PT BMA dikeluarkan, kemudian juga ada meja dan komputer yang terbakar," tuturnya.

 

 

Sementara itu di lokasi lain, tepatnya di pertigaan Jalan Babarsari, Depok, Sleman, juga ada keributan.

Keributan ini diketahui melibatkan antara massa driver ojol dengan sekelompok orang.

Pihak kepolisian pun dapat meredam keributan tersebut.

Kedua pihak pun sepakat damai setelah dimediasi pihak kepolisian.

Lebih lanjut Yuliyanto menegaskan, proses hukum tetap akan dilaksanakan.

Mulai dari terkait fidusia atau leasing, pengeroyokan, penganiayaan, hingga aksi perusakan kantor Grab dan PT BMA.

Termasuk, menindak menindaklanjuti laporan pelanggaran UU ITE yang diterima ke Polda DIY.

"Kami harapkan kepada seluruh komunitas dan masyarakat bahwasanya Polri akan tegas melakukan penegakan hukum."

"Masyarakat diminta dukungannya membuat situasi DIY yang kondusif, kami minta semua pihak memercayakan penyelesaian perkara ini kepada Polri," ujarnya.

 

Dibolehkan Narik Tanpa Atribut

Dilansir artikel Tribunnews sebelumnya, dampak bentrokan yang terjadi antara driver ojol dengan DC pada Kamis (5/3/2020), pihak operator ojol memberi izin para driver untuk tidak mengenakan atribut.

Hal ini setelah terjadinya bentrokan antara driver ojek online (ojol) dengan anggota debt collector (DC) Kamis (5/3/2020).

Informasi tersebut dibagikan di media sosial.

"funfact : malam ini kamu gabakal liat orang jaketan ojol dijalan," tulisnya melalui akun Twitter @PenjahatGunung pada Kamis malam.

Bukan hanya itu, pihak ojol juga mengimbau para driver untuk menghindari sejumlah lokasi yang dikhawatirkan masih tidak aman untuk dilalui pengemudi ojol.

 

Mereka pun meminta para driver untuk tidak mudah terprovokasi.

"Sehubungan dengan kondisi yang kurang kondusif di area Babarsari, Seturan, dan sekitarnya, demi keamanan Anda dan penumpang, Anda diperbolehkan untuk tidak menggunakan atribut.

Hindari lokasi tersebut dan jangan ikut terprovokasi.

Terima kasih," begitu bunyi imbauan operator ojol yang dibagikan akun Twitter @PenjahatGunung, Kamis malam.

Sementara itu seorang driver di kawasan Jogja, Alita, juga mengaku memperoleh informasi dari pihak ojol yang memperbolehkannya melepas atribut sementara waktu saat beroperasi.

"Kalau dari pihak Gojek atau Grab membolehkan mitranya tidak menggunakan atribut demi keamanan bersama," ungkap Alita saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (6/3/2020) pagi.

Alita juga mengatakan, sebagian driver memilih untuk tetap mengenakan atribut karena merasa masih aman.

"Amannya sih tidak mengenakan atribut, namun beberapa driver yang merasa masih aman menggunakan atribut masih ada," ujarnya. 

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Widyadewi Metta AI) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di  batam.tribunnews.com

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved