Niat Bunuh Virus Corona, Seorang Wanita Masukan Uang ke Microwave, Nahas Duitnya Malah Gosong
Ia berharap, dengan memasukkan uangnya ke dalam pemanas makanan itu bisa membunuh virus corona yang mungkin menempel di permukaannya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Virus Corona benar=benar menghantui masyarakat dunia.
Bahkan gara-gara khawtair virus corona seorang wanita yang identitasnya dirahasiakan nekat memasukkan segepok uang kertas ke dalam microwave.
Melansir dari Daily Mail, hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan virus yang kini disebut dengan nama Covid-19 tersebut.
Pasalnya virus corona dapat menempel di permukaan uang kertas yang kemudian dapat menular ke orang lain.
Untuk itu, para aktivis kini menyarankan untuk mengganti transaksi konvensional menjadi transaksi digital menggunakan uang digital.
Menyusul kabar tersebut, seorang wanita di China langsung dilanda kepanikan.
• Sumber Rahasia Ungkap 180 Tentara Kim Jong Un Tewas Karena Virus Corona, Ribuan Tentara Dikarantina
• Jenderal Farina Positif Virus Corona, Kini Dikarantina di Rumahnya
• Corona Pengaruhi Ekspor Udang Lampung Selatan ke China
Melansir dari Asia One, wanita yang tak disebutkan identitasnya itu nekat memasukkan segepok uang kertasnya ke dalam microwave.
Bukannya tanpa maksud, wanita dari Jiangsu itu melakukan hal berisiko karena ingin mensterilisasi sendiri uang kertas miliknya.
Ia berharap, dengan memasukkan uangnya ke dalam pemanas makanan itu bisa membunuh virus corona yang mungkin menempel di permukaannya.
Tak main-main, jumlah uang yang dimasukkan ke dalam microwave tersebut berjumlah 3.125 yuan (sekitar Rp 6,5 juta).

Namun, satu menit setelah dimasukkan, tercium aroma terbakar dari alat dapur tersebut.
Seperti yang telah diduga, uang-uang tersebut gosong karena suhu panas yang dikeluarkan oleh microwave.
Tak mau rugi begitu saja, wanita itu kemudian pergi ke China CITIC Bank untuk menukarkan uangnya yang hampir hancur tersebut yang disambut dengan reaksi tak terduga.
Uang kertas yang sebagian besar bernilai 100 yuan itu rusak parah sehingga pihak bank kesulitan untuk mengenalinya.
Staf bank bahkan harus menghitung secara manual dan memeriksa satu per satu untuk memastikan uang tersebut asli atu tidak.