Sumber Rahasia Ungkap 180 Tentara Kim Jong Un Tewas Karena Virus Corona, Ribuan Tentara Dikarantina

"Terlalu banyak jenazah (untuk dikremasi di pihak militer). Mereka jelas tidak ingin kabar ini bisa menyebar di luar militer," jelas si sumber.

Editor: Romi Rinando
(KCNA via REUTERS)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi latihan artileri jarak jauh di lokasi yang tak diketahui, dalam rilis foto dari kantor berita KCNA pada 2 Maret 2020. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Korea Utara negara yang dikenal tertutup apalagi menyangkut kasus Virus Corona dikabarkan 'diserang' wabah virus Corona

meski tidak ada laporan resmi berapa jumlah korban virus corona, dan apakah negara tersebut sudah terinfeksi virus corona.

Namun, beberapa sumber rahasia seperti Dong-a Ilbo dari Korea Selatan membeberkan beberapa hal tentang virus Corona yang terjadi dan bagaimana Korea Utara menangani virus corona.

Salahsatu kebijakan mengerikan yang diambil Korea Utara dalam menangani Virus Corona adalah menembak siapapun yang melanggar batas, dan memiliki risiko penyebaran penyakit mematikan tersebut.

Kemudian hingga saat ini Korut bersikeras belum melaporkan kasus virus corona.

Korut Ancam Tembak Warga China Buntut Kasus Virus Corona

Khawatir Ditembak Tentara Korut, Pemerintah China Tebar Brosur Larang Warganya Dekati Perbatasan

Usai Uji Coba Rudal Keenam Pemimpin Korut Kim Jong Un Tersenyum Lebar Sambil Tepuk Tangan

 

Namun, Daily NK menyebut bahwa virus corona telah masuk ke negara itu dan jumlah korbannya pun tak main-main.

Laporan itu menyebut ada 180 tentara yang tewas sejak Januari hingga Februari akibat virus corona.

Terkait hal ini Korut mengirimkan 3.700 tentaranya ke karantina.

Sementara, kondisi tersebut dinilai cukup memprihatinkan.

Berdasarkan laporan Daily NK yang mengutip sumber internal militer, terdapat banyak sekali jenazah yang harus mendapat disinfektan dan dikremasi.

Berdasarkan keterangan sumber dikutip Daily Mirror Senin (9/3/2020), virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu sudah menyebar.

Rezim Kim Jong Un dilaporkan sudah mengeksekusi pejabat yang terbukti melanggar aturan karantina, setelah diketahui baru kembali dari China.

Pakar meyakini, sistem kesehatan di negara komunis itu tidak siap menghadapi SARS-Cov-2, dengan adanya ketakutan bahwa penyebarannya bakal berdampak destruktif.

Karena itulah, pakar memercayai otoritas Korut sengaja tidak mempublikasikan kemungkinan adanya Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh corona.

Kebanyakan dari pasukan yang meninggal akibat Covid-19 adalah mereka yang berjaga di perbatasan China. Adapun 3.700 lainnya dikarantina.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved