Akibat Virus Corona Stok Aneka Mainan Anak-Anak Asal China Menipis, Pedagang Hanya Jual Stok Lama
”Mainan lokal berupa balok-balok kayu sebenarnya tidak mengikuti tren figur karakter yang sedang diidolakan anak-anak. Jadi, kalau mau cari substitusi
Dengan harga sama, yaitu Rp 235.000 per bungkus, lego produksi lokal berisi 458 potongan, sementara produksi impor China hanya terdapat 336 potongan. Lagi pula, lanjut Tio, lego impor China sudah kosong sekitar dua bulan.

KOMPAS/SHARON PATRICIAMainan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, juga menjual mainan produk lokal berupa balok-balok terbuat dari kayu dijual untuk tujuan edukasi bagi anak-anak usia di bawah 5 tahun, Kamis (12/3/2020).
Adapun produk mainan lokal lainnya berupa puzzle atau balok yang terbuat dari kayu. Menurut Iget, produk mainan lokal umumnya dijual untuk tujuan edukasi bagi anak usia hingga 5 tahun.
”Mainan lokal berupa balok-balok kayu sebenarnya tidak mengikuti tren figur karakter yang sedang diidolakan anak-anak. Jadi, kalau mau cari substitusi figur karakter yang diimpor dari China, memang agak sulit,” kata Iget.
Berdasarkan data yang dihimpun Litbang Kompas, industri mainan memang merupakan sektor penting bagi China, khususnya dalam hal investasi dengan perusahaan multinasional. The Wall Street Journal memperkirakan, 85 persen mainan anak yang dijual di pasar global diproduksi di China.
Stimulus
Tenaga Ahli Utama Kepresidenan Dany Amrul Ichdan mengatakan, setelah merebaknya Covid-19 secara global, tantangan berikutnya memang pada sektor ekonomi. Pemerintah pun terus berupaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat, salah satunya dengan memangkas suku bunga guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga berkontribusi hingga 54 persen dalam struktur pertumbuhan ekonomi. Namun, pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung melambat.
Secara tahunan, pertumbuhan konsumsi melambat dari 5,05 persen (2018) menjadi 5,04 persen (2019). Pelambatan pun tecermin hampir di semua subsektor, termasuk makanan dan minuman; pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya; serta transportasi dan komunikasi.
Terlebih, China merupakan negara tujuan utama dengan kontribusi terbesar baik impor maupun ekspor nonmigas. Pada Januari 2020, China masih menjadi negara asal impor terbesar dengan peran 32,11 persen atau 3,95 miliar dollar AS, juga menjadi negara tujuan utama ekspor dengan peran 16,69 persen atau sekitar 2,1 miliar dollar AS.
”Memang barang-barang impor dari China itu lebih murah, tapi sekarang saatnya usaha kecil, mikro, dan menengah untuk berkembang. Salah satunya bisa masuk ke e-commerce (perdagangan elektronik),” ujar Dany.
Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, pun menilai, untuk memacu pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat memang menjadi syarat utama. Pemerintah dapat memberikan fasilitas-fasilitas untuk membantu pengembangan UMKM.
”Apa yang terjadi di Pasar Gembrong seharusnya dapat menjadi momentum bagi pemerintah membantu memberdayakan UMKM agar lebih eksis dan menjadi substitusi dari mainan impor China. Dengan begitu, akan menjadi stimulus peningkatan daya beli masyarakat,” kata Enny. (artikel ini sudah tayang di Kompas.com)