Akibat Virus Corona Stok Aneka Mainan Anak-Anak Asal China Menipis, Pedagang Hanya Jual Stok Lama

”Mainan lokal berupa balok-balok kayu sebenarnya tidak mengikuti tren figur karakter yang sedang diidolakan anak-anak. Jadi, kalau mau cari substitusi

Editor: Romi Rinando
Kompas.com
Penjual (baju merah) menunjukkan mainan-mainan kepada pembeli di toko mainan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020). Hampir semua mainan yang dijual di Pasar Gembrong merupakan produk impor dari China. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dampak virus corona juga berimbas pada stok mainan impor China

Pasalnya sejumlah stok aneka mainan asal China yang diperjualbelikan di Pasar Gembrong Jawa Timor mulai menipis sejak awal Februari 2020.

Iget (28), karyawan toko mainan di Pasar Gembrong, saat ditemui pada Kamis (12/3/2020), mengeluhkan ketiadaan stok mainan impor dari China.

Sebelum penyebaran Covid-19, dalam sebulan, Iget bisa menyetok mainan hingga 5 koli atau dus mainan. Namun, sudah sekitar dua bulan terakhir, stok mainan sebulan hanya 1 koli, bahkan untuk Maret tokonya tidak menyetok sama sekali.

”Sampai sekarang barang yang dipesan itu enggak datang-datang juga. Omzet jelas jadi berkurang. Kalau biasanya bisa dapat hingga 20 persen dari modal, sekarang paling besar 7 persen dari modal,” ujar Iget.

Sudah Pasang Diskon Besar, Pendapatan PSK Asal China Tetap Menurun, Banyak yang Ganti Identitas

Corona Pengaruhi Ekspor Udang Lampung Selatan ke China

Cegah Virus Corona, Korea Utara Ancam Tembak Warga China yang Lewati Perbatasan

Aneka mainan, mulai dari boneka, robot, figur karakter, lego, bola, hingga mobil-mobilan, memenuhi rak-rak setiap toko mainan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur.

Pada hampir semua kemasan mainan terdapat karakter huruf Mandarin yang menandakan mainan tersebut merupakan produk impor dari China.

s
KOMPAS/SHARON PATRICIASalah satu mainan impor China yang tengah digandrungi anak-anak dijual di toko mainan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).

Begitupun yang dialami pemilik toko mainan Ratna (39). Menurut dia, penyebaran Covid-19 jelas berdampak pada stok mainan, terlebih hampir semua mainan yang ia jual merupakan produk impor China.

”Hampir semua mainan impor dari China sekarang tinggal stok lama, sudah hampir dua bulan enggak ada mainan baru. Kata distributornya, pasokan mainan impor dari China memang lagi berkurang karena virus korona. Jadi, ya, saya jual seadanya saja,” tutur Ratna.

Menurut Ratna, salah satu mainan yang sedang digandrungi anak-anak, yaitu robot Kyuranger, buatan China. Namun, karena barang belum datang lagi, stok saat ini tinggal dua robot.

”Kalau mainan, impornya memang cuma dari China. Kalau dari negara-negara lain, apalagi misalnya Jepang, harganya bisa sampai empat kali lipat. Jadi, saya nunggu saja sampai nanti datang lagi (mainan impor China),” katanya.

s
KOMPAS/SHARON PATRICIALego warna-warni karya industri lokal dinilai mampu bersaing dengan produk lego impor dari China. Lego dijual di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).

Lain halnya dengan Tio (30), karyawan toko mainan. Ia mengatakan, distribusi stok mainan masih normal. Setiap dua minggu, ia bisa mengambil hingga 36 koli mainan untuk dijual dengan omzet sekitar Rp 4 juta per hari.

”Masih normal-normal saja (stok mainan). Namun, memang belum ada jenis mainan baru lagi. Mungkin karena distributornya juga berbeda-beda. Kalau bos saya, memang punya kenalan langsung dengan distributor di Tanjung Priok, jadi bisa tetap dapat barang,” ujarnya.

Berdaya saing

Tio menuturkan, produk mainan lokal pun sebenarnya tidak kalah bersaing dengan produk impor. Salah satunya, mainan lego warna-warni produksi lokal lebih digandrungi oleh masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved